Suasana lobi Bandara Internasional Istanbul, Turki, di sore hari saat itu sedang ramai. Terlihat orang berlalu-lalang, sibuk dengan urusannya sendiri. Tapi, ada juga yang memutuskan untuk berhenti sejenak, untuk bermain dengan seekor anjing ras Lagotto Rogmanolo di ruang tunggu terminal internasional tersebut.
Anjing itu bernama adalah Kuki. Bersama empat ekor anjing lainnya, Kuki bergabung dalam tim anjing terapi sejak akhir Februari 2024. Lima pegawai berbulu ini bertugas untuk membuat calon penumpang pesawat terhibur, lebih rileks, dan tersenyum.
Kuki and friends dilatih untuk menghibur manusia
Melansir Associated Press, Kuki and friends telah mendapat pelatihan profesional serta sertifikat keahlian yang dikondisikan untuk menghibur manusia. Mereka mampu bergerak lincah, peka terhadap perasaan, menggemaskan, mudah bersahabat, dan ramah.
Selain itu, mereka juga dilatih untuk memberikan dukungan emosi, fisik sosial, dan kognitif kepada manusia. Karakter mereka yang hangat dan ramah telah membantu para calon penumpang pesawat dalam mengurangi kecemasan, depresi, dan fobia.
Kuki misalnya. Anjing jantan yang bertugas sebagai kapten tim ini selalu berusaha keras untuk menyenangkan para penumpang yang mendekatinya. Ada juga Alita, anjing Border Collie yang sering meng-comfort siapa pun lewat tatapan intens dan lembutnya.
Ragam sumber stress yang dialami penumpang
Kendati berpergian adalah hal yang menyenangkan, tak jarang sebagai penumpang, kita kerap mengalami stress dan cemas selama perjalanan. Laman Airport Technology menandakan bahwa sumber stres penumpang pesawat bermacam-macam. Mulai dari perjalanan menuju bandara, jet lag, proses registrasi dan memasukkan bagasi, pemantauan keamanan, masalah personal, hingga transit.
Oleh karena itu, Bandara Internasional Istanbul berinisiatif untuk mempekerjakan Tim Anjing Terapi sebagai upaya untuk meningkatkan kegembiraan serta memberikan perasaan tenang kepada pelancong selama perjalanan.
Mengingat sejak dahulu, anjing telah dimanfaatkan untuk membantu manusia dalam mengobati trauma, depresi, atau kesedihan mendalam akibat situasi yang tidak menyenangkan.
Program anjing terapis yang pertama di Turki
Para anabul yang tergabung dalam Tim Anjing mulai bertugas setelah berbulan-bulan mengikuti pelatihan intensif. Program anjing terapis ini menjadi yang pertama di Turki dan resmi diterapkan per Maret 2024.
Selain dibiasakan untuk akrab dengan manusia, mereka juga mempelajari desensitisasi atau pengurangan terhadap rangsangan yang mengganggu, seperti suara dan manusia.
Abdülkadir Demirtaş selaku Customer Experience Manager of Istanbul Airport (İGA) menandaskan bahwa hadirnya anjing-anjing terapis ini, pihaknya ingin memberikan pengalaman penerbangan menyenangkan, nyaman, dan bebas stres.
Tetap ditemani pelatih saat bertugas
Lima anjing terapis ini memulai tugas mereka dengan berkeliling di area bandara. Tak sendirian, anabul gemas yang tergabung dalam pilot project ini ditemani oleh pelatih selama bekerja. Mereka menawarkan hiburan pelipur penat kepada para penumpang, terutama anak-anak. Akan hal itu, para penumpang boleh memeluk, mengelus, serta berswafoto bersama.
Menorehkan respon positif dari penumpang
Penerapan program anjing terapis ini telah mendapat tanggapan positif dari banyak pihak. Banyak para pelancong yang merasa senang dengan kehadiran anjing menggemaskan ini. Mereka tertawa ceria dan tersenyum lebar sambil mengelus perut anjing-anjing yang telentang.
Salah satu penumpang asal Tiongkok bernama Quimby Zhang mengaku suka dengan inisiatif ini yang telah menorehkan kegembiraannya.
“Saat kamu berterbangan begitu lama atau mengalami stress, atau kehilangan sesuatu, tentunya kamu membutuhkan hal yang menyenangkan," tandas Quimby.
Sependapat dengan Quimby, salah satu traveller bernama Anastasia Podmazova juga mengagumi pelayanan ramah penumpang ini.
"Ini membuatku relaks. Sebagai pencinta hewan, pelayanan ini sangatlah bagus ," komentarnya melalui Reuters.
Pihak bandara berencana akan menambah jumlah para anjing terapis
Menanggapi respon positif dari penumpang, pihak bandara menyatakan bahwa mereka berencana ingin memperluas proyek ini. Terlebih menurut penelitian, interaksi antara hewan dan manusia mengurangi tingkat stres dan kecemasan.
Cara ini tentu bisa memberikan pengalaman menyenangkan bagi para penumpang setelah berpergian lama. "Untuk kenyamana wisatawan, kami akan meningkatkan jumlah anjing yang tersedia dari lima menjadi sepuluh ekor," tandas Abdülkadir Demirtaş selaku customer experience manager.
Cindy Yorgarson selaku koordinator International Therapy Animal (ITA) di bandara mengatakan bahwa dirinya telah menyaksikan langsung bagaimana anjing telah mengurangi stress perjalanan.
"Ada orang-orang yang mengalami kecemasan saat terbang. Dengan hadirnya anjing terapis, para penumpang bisa menjadi rileks dan tekanan darah pun menurun," ungkapnya.