Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

9 Etika Mengunjungi Kuil di Thailand, Tidak Boleh Sembarang Memotret!

Tak hanya lepas alas kaki dan pakai busana tertutup saja

Audia Natasha Putri

Thailand terkenal akan wisata alam, kuliner, surga belanja, hingga keanekaragaman kuil yang menarik. Akan daya tariknya tersebut, Thailand lantas dijuluki sebagai Negeri Seribu Pagoda. Lantaran banyaknya pagoda yang merupakan tempat ibadah agama Buddha sebagai kepercayaan mayoritas di Thailand.

Eksistensi kuil Thailand sebagai destinasi wisata religi tak hanya bernilai rekreatif saja. Tapi juga tetap mempertahankannya sebagai tempat ibadah yang sakral dan penuh sejarah.

Ada beberapa etika yang perlu kamu patuhi saat mengunjungi kuil di Thailand. Melansir dari ragam sumber, berikut adalah daftarnya!

1. Berpakaian sopan

Citabeille.org

Saat berkunjung ke tempat ibadah, penting sekali untuk memakai busana yang sopan dan tidak terlalu terbuka. Termasuk saat mengunjungi kuil di Thailand.

Walau kuil dan pagoda di Thailand kerap dikunjungi sebagai destinasi wisata, mereka juga berfungsi sebagai tempat ibadah yang sakral dan dihormati. Para wisatawan dilarang untuk memakai pakaian ketat, seperti legging, berbahan terlalu tipis, dan atasan tanpa lengan.

Oleh karena itu, pihak kuil telah menetapkan aturan berpakaian bagi pengunjung. Untuk wisatawan perempuan diwajibkan menggunakan celana panjang atau rok yang menutupi lutut. Sementara itu, turis laki-laki harus memakai kaus berlengan dan celana panjang.

2. Melepas alas kaki

Kelly Wiliams

Thailand menetapkan aturan ketat bagi pengunjung yang ingin memasuki kuil Buddha. Sama seperti masjid, kuil di Thailand menetapkan batas suci di pintu masuk. Maka dari itu, kamu perlu melepaskan alas kaki seperti sepatu atau sandal sebelum masuk kuil.

Hal ini lantaran alas kaki dianggap sesuatu yang kotor. Selain itu, peraturan ini juga menjadi bentuk penghormatan dan juga menjaga kesucian di dalam kuil. Memasuki kuil tanpa alas kaki menjadi perlambangan bahwa kamu telah membersihkan diri secara fisik dan spiritual.

3. Lepas aksesori mencolok

unsplash.com/Mark Roberts

Selain alas kaki, kamu juga perlu melepas aksesoris mencolok, seperti topi, kacamata hitam, dan headphone saat memasuki kuil. Peraturan ini penting ditetapkan sebagai bentuk penghormatan kepada kuil yang suci serta orang yang beribadah.

4. Aktifkan mode silent pada smartphone dan jangan nyalakan flash kamera

unsplash.com/Rach Teo

Etika mengunjungi kuil di Thailand berikutnya adalah untuk selalu menjaga ketenangan dan dilarang berisik. Sebagai tempat ibadah, kuil adalah sebuah sasana suci yang tenang untuk beribadah, bermeditasi, maupun melakukan aktivitas keagamaan lainnya.

Maka dari itu, senyapkan suara ponsel. Hindari juga mengobrol dengan suara keras dan jangan lupa matikan flash kamera saat ingin merekam atau memotret, karena hal ini bisa menyolok perhatian dan mengganggu ketenangan orang yang sedang beribadah.

5. Aturan memotret yang harus dipatuhi

Chiang Mai

Untuk etika yang satu ini bersifat tentatif dan setiap kuil punya peraturan masing-masing tentang kebijakan memotret. Biasanya wisatawan dilarang memotret dengan membelakangi ganbar maupun patung Buddha. Tapi, ada juga beberapa kuil yang tidak memperbolehkan pengunjung untuk memotrer bagian tertentu di dalam kuil.

Ada juga peraturan tidak tertulis untuk tidak memotret para pemeluk agama Buddha yang sedang berdoa dan beribadah.

6. Jangan duduk atau menaiki kuil

Dok. Kompas

Salah satu etika ketika mengunjungi kuil di Thailand yang masih suka tidak dipedulikan oleh turis adalah duduk sembarangan. Sebagai turis, ada baiknya kamu perlu menaati peraturan yang jelas tertulis di tempat wisata manapun, tak terkecuali kuil di Thailand. Para pengunjung dilarang keras untuk duduk atau menaiki bangunan kuil.

Salah satunya di Wat Arun yang terpasang tembok pendek di sekitaran kuil yang tidak membolehkan pengunjung untuk duduk. Selain itu, ada juga peraturan untuk tidak duduk menghadap ke patung Buddha. Hal ini karena Patung Buddha adalah sosok suci yang sangat dihormati dan dijaga kesakralannya.

7. Jangan menyentuh atau menunjuk rupang Buddha

unsplash.com/Uncle Lim

Ketika memasuki kuil di Thailand, kamu akan menemukan banyak benda dan rupang yang menggambarkan Buddha. Rentetan benda ini bukan hanya sebagai hiasan belaka, melainkan adalah benda suci dan sakral yang kehormatan dan kesuciannya sangat dijaga ketat.

Lantas dari itu, jangan pernah menyentuh atau menunjuk benda-benda suci tersebut, terutama Patung Buddha atau Gambar Buddha. Bahkan saat mengitari dalam kuil, kamu harus memutari benda-benda suci itu searah jarum jam.

8. Jangan bersentuhan dengan biksu

unsplash.com/Niels Steeman

Biksu merupakan rohaniawan Buddha yang memiliki peran penting sebagai penyeimbang dalam kerohanian Buddha. Bisa dibilang, biksu adalah pendeta laki-laki bagi kepercayaan Buddha.

Saat bertemu biksu, ada beberapa peraturan yang perlu kamu penuhi. Salah satunya perempuan tidak boleh menyentuh dan duduk di samping biksu. Ini karena biksu tidak diperkenankan untuk bersentuhan fisik dengan lawan jenis. 

Bahkan, ada beberapa kuil yang melarang perempuan untuk masuk ke kuil. Apabila ingin memberikan sesuatu untuk biksu, dianjurkan untuk menyerahkannya melalui teman laki-laki, saudara laki-laki, atau suami.

9. Etika duduk di kuil saat bertemu biksu

unsplash.com/Evan Krause

Meski merupakan tempat wisata religi yang ramai dikunjungi, kuil di Thailand punya etika super ketat yang nengatur segala tata krama dan perilaku. Salah satunya adalah adab duduk saat berhadapan dengan biksu di dalam kuil.

Posisi duduk perempuan harus duduk bersimpuh dengan jari-jari kaki mengarah ke belakang. Sementara laki-laki sebaiknya duduk bersila dengan mengenakan celana yang menutupi sikut.

Itulah etika ketika mengunjungi kuil di Thailand. Harap diingat agar kunjunganmu jadi penuh makna, ya.

IDN Channels

Latest from Travel