Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

8 Sisi Gelap Kota Paris, Tak Seindah di Film Romansa

Banyak copet dan sampah yang berserakan

Audia Natasha Putri

Persepsi publik akan Kota Paris, Prancis rak lepas dari stigma kota yang penuh cinta serta keindahan. Begitu juga dengan wisatake Menara Eiffel, Sungai Sein hingga Notre Dame, menjadi spot terbaik saat kamu menanjak kaki di Paris. Jangan lupakan rentetan kafe dan restoran bernuansa estetik dengan hidangan yang menggiurkan mata dan selera makan bisa menjadi ide konten para turis untuk mempercantik feed Instagram.

Tapi di balik citranya sebagai Kota romantis yang gemerlap, nyatanya Paris menyimpan sisi gelap yang jarang banyak orang ketahui. Saking gelapnya, sebagian orang tak percaya bahwa hal tersebut benar-benar ada di Paris. 

Mulai dari banyak tikus dan sampah yang berserakan, berikut adalah sisi gelap Paris yang belum banyak orang tahu.

1. Banyak kemacetan

Bloomberg.com

Dalam film romantis berlatar di Paris, mungkin kamu melihat bahwa kota ini sepi kendaraan bermotor atau mobil. Lantaran, banyak orang memilih berjalan kaki atau naik kereta dan bus. Secara tak langsung, tayangan ini secara hiperbola memantik ekspetasi publik akan keindahan gedung-gedung tua di Paris serta jalanan yang lancar dan bebas hambatan.

Nyatanya, hal tersebut tidaklah benar ya, Bela. Sebuah data di TomTom Traffic Index menandaskan bahwa Paris berada di urutan ke-11 sebagai kota paling macet di dunia. Kok bisa?

Yup, intensitas kendaraan pribadi di Paris cukup tinggi. Setidaknya, dibutuhkan waktu tempuh selama 26 menit 10 detik untuk perjalanan sejauh 10 kilometer. Sedangkan saat sedang macet, kecepatan rata-rata setiap kendaraan adalah 19 km per jam.

2. Pengemis yang menghiasi pinggir jalan dan tempat publik

The Local France

Fakta satu ini mungkin akan membuatmu tercengang. Bagaimana bisa, kota terbaik sekaligus kiblat romantisme di Prancis ini memiliki masalah sosial yang sama dengan kota-kota berkembang di dunia?

Kalau kamu berkesempatan ke Paris, mungkin pemandangan akan banyak pengemis yang duduk di berbagai sudut tempat bakal kamu temukan. Mereka dengan wajah memelas menanti uluran tangan dari para dermawan. Bahkan, ada pula pengemis yang berani menghampiri pejalan kaki untuk meminta uang dan makanan.

Menurut The Guardian, masalah sosial ini timbul dari banyaknya imigran yang mencari suaka di Prancis. Mereka yang belum memiliki pekerjaan terpaksa mengemis di tepi jalan demi memenuhi kebutuhan hidup. Tapi, ada juga pengemis yang merupakan warga lokal. Biasanya mereka berasal dari golongan lanjut usia dengan keterbatasan fisik serta tidak memiliki skill mumpuni untuk bekerja di sana.

3. Tunawisma yang menjamur

Tasnimnews.com

Di Indonesia, mungkin kita mengetahui bahwa banyak tunawisma yang memilih tinggal di kolong jembatan, pinggir jalan, dan emperan toko. Mereka hidup nomaden dan sering berpindah tempat demi menemukan 'rumah' terbaik untuk berlindung.

Faktanya, kamu bisa menemukan fenomena tersebut di Paris. Umumnya, para imigran yang tidak memiliki tempat tinggal terpaksa tidur di kolong jembatan. Ada yang menggunakan alas seadanya sebagai tempat tidur. Namun, ada pula yang mendirikan tenda dome di sana sebagai tempat berlindung.

Abbe Pierre Foundation (FAP) memaparkan sebuah data yang memunjukkan bahwa angka tunawisma di Paris pada 2022 mencapai 330 ribu jiwa. Grafik ini menunjukkan kenaikan yang meroket sekitar 130 persen dibanding sepuluh tahun sebelumnya atau tahun 2012.

4. Sanitasi yang buruk

Daily Mail

Citra Paris sebagai City of Love yang terpatri dalam benakmu mungkin bisa saja runtuh bila mengunjungi tempat publik di sana. Sisi lain yang mencengangkan dari Paris, adalah sanitasi dan kebersihan yang cukup buruk.

Sebuah hal yang tak mengherankan apabila kamu mencium bau pesing yang menyengat sangat melewati gang atau stasiun. Ini sesuatu yang biasa. Karena, banyak tunawisma atau orang-orang yang sengaja buang air kecil di sembarang.

Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrem, ada yang sengaja menampung air seninya di dalam botol dan meninggalkannya begitu saja di samping sebuah gedung.

5. Banyak sampah yang berserakan

CNN International

Jika kamu beranggapan bahwa Eropa adalah kawasan yang bersih dan bebas sampah, maka tunggulah saat kamu berkunjung ke Paris. Selain masalah sanitasi yang parah, sampah yang berserakan juga menjadi momok utama para turis asing. Sisi gelap Paris yang satu ini sebenarnya sudah menjadi rahasia terbuka publik.

Perlu diketahui, gunungan sampah-sampah ini sebenarnya sudah dibuang di tempat sampah. Hanya saja, sampah tersebut dibiarkan menumpuk dan tak kunjung diangkut petugas. Di lain sisi, ada juga sampah yang sengaja dibuang sembarangan oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Biasanya tumpukan sampah ini banyak ditemukan di gedung-gedung perkantoran di sana.

6. Banyak copet

Unsplash.com

Paris adalah kota yang tidak aman untuk menyimpan barang-barang berharga. Popbela berkesempatan mewawancarai seorang warganet di Facebook yang pernah berkunjung ke Paris. Ia menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami kecopetan saat sedang berkunjung ke Menara Eiffel. Kejadian naas itu terjadi saat ia sedang lengah.

Faktanya, banyak pencopet berkeliaran yang menghinggapi tempat-tempat wisata yang ramai, seperti Menara Eiffel salah satunya. Dengan mata elangnya, mereka mengawasi gerak-gerik wisatawan yang berkunjung ke sana. Begitu juga dengan kelihaian mereka dalam mencuri dengan diam dan cepat. Meleng sedikit, barang berhargamu bisa berpindah tangan.

7. Banyak vandalisme

The Guardian

Banyak orang menyukai Paris karena mempunyai wisata yang menakjubkan dan lanskap yang estetik. Tapi siapa sangka, kalau Kota Mode yang menjadi kiblat para desainer dunia ini punya sisi lain yang mencenangkan. Iya, Paris tidak seindah yang dibayangkan.

Banyak sekali noda dan sampah yang berceceran di tempat umum dan transportasi publik di Paris. Begitu juga dengan macam vandalisme berupa coretan yang mudah ditemukan di metro atau kereta. Sama halnya dengan tempat duduk di dalam kereta pun terlihat dipenuhi noda dan kotoran serta sampah berceceran di lantai kereta.

8. Tikus yang menghinggapi

France 24

Bukan hanya sampah saja yang berserakan, nyatanya Paris juga dihiasi oleh pemandangan  tikus-tikus juga berkeliaran di selokan, tempat wisata, bahkan transportasi publik. Tikus-tikus ini bukan hanya terdiri dari satu atau dua ekor saja. Tapi secara berkelompok, mereka juga mengitari kawasan publik di Paris.

Apakah film Ratatouile yang menceritakan tikus menjadi juru masak di Paris ini juga terinspirasi dari fenomena satu ini?

Setelah mengetahui informasi ini, apakah kamu masih ingin tetap liburan ke Paris, Bela? 

IDN Channels

Latest from Travel