Selamat datang di tempat kamu dapat belajar sejarah dan budaya Korea, Museum Nasional Korea. Terletak di Seoul, Museum ini merupakan museum terbesar yang menyimpan lebih dari 410 ribu peninggalan sejarah sejak Zaman Paleolitik hingga awal abad ke-20.
Museum Nasional Korea memiliki lebih dari 12.000 mahakarya yang disebar ke dalam enam galeri permanen yakni Prasejarah dan Sejarah Kuno, Sejarah Abad Pertengahan dan Modern Awal, Karya Sumbangan, Kaligrafi dan Lukisan, Seni Dunia, serta Galeri Patung dan Kerajinan.
Kompleks Museum Nasional Korea dibangun di atas tanah seluas 307.227㎡ dengan luas bangunan 45.438㎡. Museum ini pertama kali didirikan pada tahun 1945 baru kemudian mengalami perluasan di tahun 2005.
Pembangunan Museum Nasional Korea bertujuan untuk melestarikan dan menampilkan warisan budaya Korea, serta menyediakan program pendidikan dengan kemudahan akses bagi semua orang.
Lantai 1 Museum Nasional Korea
Lantai pertama Museum Nasional Korea menampilkan peninggalan prasejarah dan sejarah kuno Korea Selatan. Mulai dari perkakas batu dari zaman Paleolitik hingga monolit batu dari era Balhae.
Masih di lantai yang sama, juga terdapat galeri masa sejarah abad pertengahan dan modern awal. Museum menampilkan benda-benda bernilai sejarah tinggi dari Dinasti Goryeo, Joseon, dan Kekaisaran Korea.
Di tengah-tengah lantai terdapat harta karun nasional berupa pagoda batu sepuluh lantai dari kuil Gyeongscheonsa di provinsi Gaepung Gyeonggi, Dinasti Goryeo, tahun 1348.
Jika dilihat dari dekat, badan pagoda dari lantai satu hingga lantai empat diukir dengan adegan perkumpulan umat Buddha. Pagoda ini secara ilegal dipindahkan ke Jepang di tahun 1907 tetapi kembali ke Korea pada tahun 1918.
Lantai 2 Museum Nasional Korea
Galeri di lantai dua Museum Nasional Korea menyimpan berbagai benda warisan budaya yang dihadiahkan untuk museum, galeri kaligrafi dan lukisan, serta Ruang Kontemplasi yang tenang.
Sejak tahun 2022, ruang galeri yang berisi koleksi donasi dari para donatur sedang dalam masa renovasi yang direncanakan selesai pada 2024. Sebelumnya, di ruangan ini pengunjung melihat dan membaca arsip materi dan informasi terkait donasi, serta konten media.
Di sisi lain, galeri Kaligrafi dan Lukisan menampilkan lukisan tradisional Korea, lukisan Buddha, dan tentunya ragam kaligrafi. Di sini, pengunjung dapat melihat jajaran lukisan dengan berbagai teknik yang selalu berkembang dari masa ke masa.
Terakhir adalah Ruang Kontemplasi yang Tenang. Di ruangan ini tersimpan dua patung Bodhisattva yang telah ditetapkan sebagai harta karun nasional. Patung ini merupakan gambaran Sakyamuni yang sedang termenung memikirkan kehidupan manusia.
Patung Bodhisattva Termenung adalah patung Bodhisattva yang sedang bermeditasi dengan kaki kanan di siling di atas lutut kiri dan jari menyentuh pipi. Tingginya sekitar satu meter dengan mahkota kecil yang dapat dilipat tiga di atas kepala.
Lantai 3 Museum Nasional Korea
Lantai tiga Museum Nasional Korea memamerkan galeri Seni Dunia serta galeri Patung dan Kerajinan. Bukan hanya menyimpan benda bernilai sejarah, di lantai ini pengunjung dapat menikmati dessert tradisional Korea yang dapat dibeli di Sayu Tea House.
Galeri patung dan kerajinan menyimpan jajaran patung Budha, seni logam, dan keramik yang mewakili Dinasti Joseon yakni peralatan bungeong dan porselen putih. Peralatan bungeong merupakan wadah berwarna abu-abu yang dilapisi dengan slip putih.
Sebagai barang upeti, barang-barang buncheong dihias dengan berbagai teknik untuk mempercantik tampilannya. Sayangnya, di pertengahan abad ke-16 produksi buncheong terhenti.
Sedangkan peralatan makan porselen biru-putih dulunya sangat populer di kalangan keluarga kerajaan dan sastrawan. Baru di abad ke-19 porselen tersebar luas di kalangan masyarakat umum dengan berbagai bentuk dan teknik dekoratif.
Terakhir, galeri Seni Dunia menampilkan berbagai presentasi seni dan budaya Asia yang berasal dari Mesopotamia, India-Asia Tenggara, Asia Tengah, Tiongkok, Jepang, serta Yunani dan Roma kuno.
Galeri Seni Dunia kemudian dibagi menjadi tiga bagian. Pertama ruang yang menampilkan lukisan dan patung religi. Kedua adalah benda yang ditemukan dari makam. Terakhir adalah ruang yang memamerkan barang yang ditemukan di Makam Astana di wilayah Turpan.
Museum Anak-anak
Masih berada di dalam lingkungan Museum National Korea, Museum Anak-anak merupakan tempat di mana anak-anak dapat mengamati dan belajar tentang warisan seni dan budaya secara aktif.
Museum ini memarkan reproduksi artefak yang dipajang di ruang pameran sehingga anak-anak dapat belajar sambil melihat dan menyentuh langsung untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang warisan yang ditinggalkan.
Museum Anak-anak didesain sedemikian dengan tujuan untuk menyediakan ruang budaya yang dapat disenangi anak-anak. Sebuah ruang pendidikan yang dibuat agar anak-anak dapat merasakan warisan budaya dari sudut pandang baru.
Tak kalah penting, Museum Anak-anak dirancang sebagai tempat agar anak-anak memiliki pemahaman yang baik akan warisan budaya sehingga tumbuh rasa bangga terhadap kebudayaanya sendiri.
Pameran di luar ruangan
Berkunjung ke Museum Nasional Korea semakin menarik sebab adanya pemeran interaktif yang memudahkan pengunjung dalam memahami sejarah. Biaya masuknya pun gratis sehingga dapat dikunjungi semua kalangan.
Ruang hijau di taman Museum Nasional Korea adalah tempat yang menjadi area Pameran Luar Ruangan. Di sini terdapat peninggalan batu seperti pagoda, lentera batu, kuil Budha, dan patung yang tidak dapat disimpan di dalam ruangan.
Selain itu, bagian taman museum dirancang dengan lanskap seperti taman tradisional Korea yang dibagi menjadi empat bagian yaitu area pagoda, kolam cermin, Cheongjajeong, dan air terjun naga.
Museum Nasional Korea terbuka untuk masyarakat lokal dan turis asing. Untuk mengetahui jadwal pameran tertentu kamu dapat mengunjungi situs museum.go.kr/site/eng/home.
Jadi, tertarik untuk berkunjung, Bela?