Yang yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Yang hancur lebur akan terobati
Yang sia-sia akan jadi makna
Yang terus berulang suatu saat henti
Yang pernah jatuh 'kan berdiri lagi
Siapa yang tak lagi asing dengan penggalan lirik lagu di atas, berjudul “Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti” dari Banda Neira. Kini, mungkin kamu hanya dapat menikmati lagu-lagu lamanya, sebab grup musik besutan Ananda Badudu dan Rara Sekar ini telah bubar di tahun 2016.
Jika kamu mengenal Banda Neira sebagai grup musik, maka izinkan Popbela untuk mengenalkan kamu dengan sebuah pulau di Kepulauan Banda, Maluku, yang bernama Banda Neira.
Disebut-sebut sebagai tempat yang wajib dikunjungi bagi penikmat senja, apa saja yang ditawarkan pulau ini kepada pengunjungnya? Berikut daftar yang telah Popbela rangkum dari berbagai sumber.
1. Cara untuk sampai ke Banda Neira
Pertama-tama kamu dapat memesan tiket menuju Bandara Pattimura di Pulau Ambon, kemudian melanjutkan perjalanan dengan menumpang pesawat perintis. Jika tidak kebagian tiket pesawat karena kursi dan bagasi yang terbatas, kamu dapat meneruskan perjalanan menggunakan kapal Express Bahari dari Pelabuhan Tulehu atau menaiki kapal Pelni. Jangan lupa untuk memesan penginapan agar kamu tidak kebingungan harus tidur di mana, ya!
2. Monumen Parigi Rante
Banda Neira merupakan pulau penghasil pala yang berharga, bahkan—saat itu—disebut sebagai satu-satunya tempat penghasil pala di dunia. Nggak mengherankan bangsa Eropa tertarik mengunjungi bahkan hingga menjajah pulau ini.
Demi mewujudkan keinginannya, para penjajah Eropa membantai saudagar rempah-rempah dan mengirim rakyat Banda ke pulau Jawa untuk dijadikan budak. Maka, dibangunlah Monumen Parigi Rante untuk mengenang sejarah tersebut.
3. Belajar sejarah dengan mengunjungi benteng
Tempat pengasingan beberapa tokoh Nasional ini masih menyimpan peninggalan masa penjajahan berupa benteng. Di Banda Neira, kamu dapat menemukan Benteng Belgica yang dibangun Portugis untuk memantau kedatangan musuh. Setelah kedatangan VOC, para penjajah kembali membangun beberapa benteng baru seperti Benteng Revengie, Benteng Hollandia, dan Benteng Concordia.
4. Mengunjungi rumah pengasingan Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir
Pulau eksotis ini juga menyimpan sejarah yang begitu panjang, pulau ini merupakan tempat pengasingan Mohammad Hatta, Iwa Koesoemasoemantri, hingga Sutan Sjahrir selama bertahun-tahun.
Mendiami Banda Neira selama enam tahun, Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir sempat tinggal bersama selama beberapa bulan. Kini, rumah yang dulu ditinggalinya masih menyimpan beberapa peralatan yang dipakai Bung Hatta, seperti mesin ketik antik di ruang kerja.
Di sisi lain, rumah yang ditinggali Sutan Syahrir menyimpan banyak memori, seperti foto dan mesin ketik antik Underwood. Ada juga gramofon kuno yang dulu sering digunakannya untuk mendengarkan musik, buku catatan, alat tulis, pakaian, dan surat pengangkatannya sebagai perdana menteri.
5. Island hopping menjadi pilihan menarik
Saking indahnya pulau Banda Neira, potretnya sampai terekam di uang kertas Rp1000 emisi 2016. Bersama gambar Tari Tifa dan bunga anggrek larat yang juga menjadi identitas dari wilayah Maluku.
Di Kepulauan Banda, terdapat 4 pulau utama, yaitu Pulau Banda Besar, Naira, Hatta, Run, serta Gunung Api Banda. Merangkum dari Pesona Indonesia, tiap pulau menyimpan keindahan dan kisahnya masing-masing.
Di pulau Banda Besar terdapat perkebunan rempah dan tempat untuk berbelanja oleh-oleh. Di sisi lain, pulau Run menyimpan kisah menarik, sebab dahulu pulau ini hendak ditukar dengan Manhattan di Amerika dalam Traktat Breda di tahun 1667.
Di sore hari, kamu dapat menikmati sunset dengan latar laut dan pulau-pulau eksotis, serta menaiki kapal cepat yang melayani perjalanan antar pulau yang nggak kalah cantik. Jika beruntung, kamu dapat melihat atraksi balapan kora-kora dengan perahu tradisional Maluku.
6. Keindahan alam bawah laut
Menyimpan surga di bawah laut, Banda Neira menyimpan terumbu karang yang melimpah. Lava flow adalah spot menyelam paling terkenal di pulau ini, bahkan sudah banyak penyelam internasional yang membuktikannya keindahannya. Lokasi ini terbentuk akibat aliran lava dari letusan gunung api tahun 1988, sejak itu karang mulai hidup di tengah-tengah lava dingin dengan pertumbuhan yang tergolong cepat.
Memiliki pantai berpasir yang halus, air laut sebening kristal, Banda Neira juga punya spot untuk diving lainnya. Sebut saja Sonegat, Pulau Karaka, Pulau Sjahrir, Pulau Lontar, Batu Belanda, Pulau Ay, dan Pulau Hatta. Namun, jika masih pemula, diharapkan untuk menggunakan pelampung, sebab jika kamu sampai menginjak atau merusak terumbu karang, dibutuhkan waktu tahunan untuk memulihkannya.
7. Mendaki gunung api
Mendaki gunung api setinggi 640 mdpl pasti menjadi salah satu pengalaman yang seru saat berkunjung kesini. Kamu bisa menikmati pemandangan pulau ini dari titik tertinggi Banda Neira.
Uniknya, kaki gunung api ini langsung menancap di dasar laut dengan ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Diperlukan waktu sekitar dua jam untuk mencapai puncak dengan jalur pendakian yang curam dan licin berkerikil.
8. Cicipi makanan khasnya sebelum pulang
Selain menyimpan keindahan dan kekayaan alam yang melimpah, ada yang kurang jika kamu tidak mencicipi berbagai kuliner khas Banda Neira. Salah satu menu makanan yang paling terkenal adalah ikan kuah pala yang kaya akan rempah-rempah, biasanya ikan yang digunakan adalah ikan tenggiri, cakalang, atau tongkol.
Nggak usah kaget ketika kamu menemukan roti bakar selai pala karena pulau ini terkenal akan rempah pala miliknya. Ada juga menu ulang-ulang khas Banda, mirip seperti pecel namun bedanya ulang-ulang diisi oleh sayur seperti kangkung, kacang panjang, terong, wortel, hingga timun. Jangan lupa untuk mencicipi kue Manto yang gurih serta tumis terong saus kenari.
Biar kunjunganmu ke Banda Neira dapat lebih maksimal, disarankan untuk mengunjungi pulau ini di bulan April hingga awal November saat cuaca sedang cerah dan memiliki ombak yang bersahabat. Jika datang di bulan Mei hingga Juli, ombak laut sedang tinggi.
Selamat berlibur!