Dahulu hingga kini, kota Historic Jeddah merupakan pelabuhan utama yang dilewati oleh rute para pedagang yang melewati Samudra Hindia untuk kemudian menyalurkan barang ke Mekkah. Juga menjadi pintu bagi para muslim yang ingin ke Mekkah melalui jalur laut.
Kedua peran besar tersebut menjadikan Historic Jeddah menjadi kota multikultural yang berkembang pesat. Penyerapan budaya dari berbagai belahan dunia tersebut turut tercermin pada arsitektur yang khas.
Sejak tahun 2014, kota ini kemudian ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Saat berdatang, kamu akan disambut oleh arsitektur berusia 400 tahun, rumah tradisional dengan balkon kayu, masjid untuk beribadah, serta pasar yang terletak di gang sempit.
Berikut adalah delapan alasan untuk kamu datang mengunjungi Historic Jeddah dan merasakan kembali suasana abad ke-7.
1. Museum hidup di jantung kota Arab
Landskap Historic Jeddah dipenuhi oleh jalan berbatu dan berliku, membuat kota ini terasa seperti museum hidup. Termasuk rumah dan menara yang dibangun pada akhir abad ke-19 oleh para elit pedangang kota yang masih berdiri kokoh hingga kini.
Arsitektur Hijazi yang khas dengan batu karang, pahatan kayu, dan balkon kotak Roshan menggambarkan kehidupan para pedagang zaman dahulu yang pernah hidup di kota ini.
Menara tersebut dibangun dengan gabungan tradisi pembangunan karang pesisir Laut Merah dengan pengaruh, dan kerajinan dari sepanjang rute perjalanan ini mengisahkan masa lalu yang penuh warna.
2. Berburu barang unik di pasar
Sebagai kota pelabuhan, Historic Jeddah tentu dikunjungi oleh berbagai pedagang dari belahan dunia lain.
Hingga kini, pasar Souk Al Alawi yang merupakan pasar tertua di Jeddah masih menjadi salah satu tempat terbaik untuk berburu barang-barang unik.
Di sini, kamu dapat menemukan berbagai macam barang, seperti barang yang diproduksi dengan kulit, parfum Arab, hingga perhiasan dan pakaian tradisional.
3. Mendalami sejarah Historic Jeddah
Pemerintah setempat juga memiliki tempat khusus bagi wisatawan yang ingin mempelajari, melihat, membaca, dan mendalami sejarah dari kota Historic Jeddah, yakni Bait Baeshen.
Bait Baeshen merupakan sebuah pusat kebudayaan yang dulunya digunakan sebagai tempat berkumpulnya tokoh-tokoh penting Jeddah. Tempat ini memiliki keindahan arsitektur tradisional yang megah serta Rawasheens yang memesona.
Di dalamnya, terdapat bermacam-macam kerajinan tangan, dokumen bersejarah, foto-foto langka, dan manuskrip yang menceritakan tentang sejarah masa lalu.
4. Historic Jeddah adalah pusat musik dan budaya
Alasan keempat yang membuat para wisatawan harus datang ke Jeddah adalah karena malam di Jeddah begitu meriah.
Perusahaan hiburan musik terkemuka di Saudi, MDLBeast, menyelenggarakan acara mingguan untuk para pecinta musik dan hiburan malam di Balad Social di Bait Zainal, tepat di pusat Kota Tua.
Tahun ini, Jeddah telah kedatangan musisi kelas dunia seperti Wu Tang Clan, Ty Dolla $ign, dan Seth Troxler. Hal ini semakin mengukuhkan Historic Jeddah ini sebagai pusat musik dan budaya.
5. Historic Jeddah adalah kota yang aman
Arab Saudi merupakan salah satu negara teraman di dunia, bahkan menduduki peringkat teratas di antara negara-negara G20. Keramahan dan kepedulian terhadap satu sama lain telah menjadi bagian penting dari budaya Arab Saudi, menjadikan Historic Jeddah sebagai tempat yang memadukan keindahan tradisi dengan sentuhan modern yang unik.
6. Menikmati keindahan bawah laut Jeddah
Kawasan Historic Jeddah bukan hanya menyimpan nilai sejarah yang tak ternilai harganya, kota ini ternyata juga memiliki keindahan bawah laut yang menawan.
Jeddah memiliki beberapa tempat menyelam kelas dunia dengan terumbu karang yang mempesona dan kehidupan laut yang unik.
Wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas air seperti scuba diving, menyusuri bangkai kapal, bersantai di atas perahu, hingga bermain jet ski.
8. Akses transportasi bukan lagi penghalang untuk pergi ke Jeddah
Kota yang aman dengan penduduk yang ramah menjadi magnet untuk para wisatawan. Bahkan, kini akses mengunjungi Historic Jeddah semakin mudah dengan program eVisa dan penerbangan langsung dari Jakarta yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air.
Program eVisa Saudi kini mencakup 66 negara, dengan persetujuan langsung untuk wisatawan Indonesia yang memegang visa UK, US, atau Schengen. Selain itu, Visa Singgah juga memungkinkan wisatawan yang menggunakan Saudia dan Flynas untuk menikmati hingga 96 jam di Arab Saudi.
Arab Saudi mungkin menjadi destinasi yang belum banyak dikunjungi oleh wisatawan internasional. Namun, dengan kekayaan sejarah dan pesona metropolitannya, Historic Jeddah adalah tempat yang ideal untuk menciptakan kenangan yang tak terlupakan.