Kemarin, Senin (21/11/2022), gempa mengguncang Cianjur dan sekitarnya dengan kekuatan 5.6 M. Diduga, gempa ini diakibatkan pergerakan Sesar Cimandiri. Hingga berita ini diterbitkan, dari keterangan tertulis Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) terdapat 103 korban meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka. Sampai saat ini, tercatat 3.075 rumah mengalami kerusakan ringan dan jumlah warga yang mengungsi bertambah menjadi 7.060 jiwa.
Gempa merupakan getaran yang terjadi di permukaan bumi, biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi. Gempa berkekuatan besar sering kali membawa korban dan kerusakan infrastruktur, serta mendatangkan kerugian yang tidak sedikit. Di sudut belahan dunia lain, terjadi gempa-gempa paling dahsyat yang terus dicatat oleh sejarah. Berikut daftarnya!
1. Chile - 1960
Pada 22 Mei 1960, terjadi serangkaian gempa yang mengguncang Valdivia, Chile. Gempa ini menyebabkan 4.485 orang tewas serta luka-luka dan sebanyak 2 juta orang terpaksa kehilangan tempat tinggal.
Episentrum atau pusat gempa berada di lepas pantai dekat Canete, sekitar 900 km sebelah selatan Santiago, ibu kota Chile. Gempa berkekuatan 9.5 magnitudo ini mengguncang Chile bagian selatan, menyebabkan tanah longsor serta tsunami di wilayah pesisir pantai Chile.
Seperti efek domino, gelombang tsunami tersebut bergerak ratusan mil ke barat menuju Hawaii, Filipina, dan Jepang. Sehari kemudian, Gunung Api Puyehue di distrik danau Chile memuntahkan abu setinggi 6.000 m ke udara dengan letusan yang berlangsung selama beberapa minggu.
2. Alaska - 1964
Teluk Alaska hancur akibat gempa bumi Prince William Sound yang menyebabkan tanah longsor di Anchorage dan mengangkat sebagian pulau-pulau terpencil setinggi 11 meter. Gempa berkekuatan 9.2 magnitudo ini menyebabkan tsunami dengan ketinggian air mencapai 67 meter saat menyapu teluk Valdez, dan memicu longsor yang menghancurkan sebagian besar pusat kota. Tercatat sebanyak 131 orang tewas dan terjadi 11 kali gempa susulan di hari yang sama.
3. Banda Aceh - 2004
Tepat pada 26 Desember 2004 silam, bencana alam terbesar melanda Indonesia. Gelombang tsunami menyapu Aceh pasca gempa dangkal berkekuatan 9.1 magnitudo yang terjadi di dasar Samudera Hindia. Saking besarnya, gelombang tsunami tersebut diperkirakan setinggi 30 meter dengan kecepatan mencapai 100 meter per detik dan 360 kilometer per jam. Akibat bencana ini, hampir 230.000 orang meninggal dunia—diperlukan waktu selama satu bulan untuk mencatat jumlah korban.
4. Tohoku, Jepang - 2011
Gempa bumi sebesar 9.1 magnitudo mengguncang Jepang dan memicu terjadinya tsunami. Gempa terjadi di 43 mil lepas pantai timur laut Honshu pada 11 Maret 2011— tercatat sebagai gempa terbesar dalam sejarah Jepang.
Di sisi lain, gempa ini menjadi pemicu kehancuran pembangkit nuklir Fukushima Diichi, menyebabkan lebih dari 100.000 orang dievakuasi. Saat terjadi keadaan darurat nuklir, pemerintah mengeluarkan perintah evakuasi dalam radius 3 kilometer dari pembangkit listrik.
Pada tahun 2012, Perdana Menteri Jepang menuturkan bahwa negara turut andil atas bencana ini. Namun, baru di tahun 2019, pengadilan memutuskan bahwa pemerintah turut bertanggung jawab dan wajib membayar kompensasi kepada para pengungsi.
5. Kamchatka, Rusia - 1952
Semenanjung vulkanik Rusia berada di dekat episentrum gempa, tetapi pulau-pulau Hawaii lah yang terkena dampak tsunami. Bencana alam ini menyebabkan gelombang setinggi 50 kaki dan membuat kerusakan parah di Semenanjung Kamchatka dan Kepulauan Kuril.
Akibatnya, kepulauan Hawaii mengalami kerusakan terbesar di luar wilayah setempat, termasuk kerusakan garis pantai dan infrastruktur. Beruntungnya, di Hawaii tidak ada korban jiwa tercatat, namun 6 ekor sapi dinyatakan menghilang.
6. Peru - 1868
Pada 13 Agustus 1868 di Arica, Peru (sekarang bagian dari Chile), terjadi gempa berkekuatan 9 magnitudo yang guncangannya terasa hingga ke La Paz di Bolivia. Peristiwa ini menyebabkan kota Arequipa hancur dan 25.000 orang tewas.
Empat jam setelah guncangan pertama, gelombang setinggi 16 meter menggenangi pantai serta membawa satu kapal perang Amerika Serikat pergi sejauh dua mil ke daratan dan berakhir dengan bertengger di tepi tebing setinggi 60 meter.
7. Pantai Pasifik Utara Amerika - 1700
Tidak ada catatan spesifik tentang apa yang terjadi pada 26 Januari 1700 silam, satu-satunya catatan berasal dari sejarah lisan penduduk asli Amerika di dekat pulau Vancouver. Di seberang pasifik, gempa tersebut direkam secara akurat oleh pengamat Jepang dari tsunami besar yang melanda Jepang pada 27 Januari 1700. Kekuatan genangan itu telah digunakan oleh sejarawan dan seismolog untuk menentukan besarnya gempa Vancouver. Diperkirakan, gempa yang mengguncang sebesar 9 magnitudo.
8. Bio-Bio, Chile - 2010
Kembali ke Chile, gempa sebesar 8.8 magnitudo mengguncang lepas pantai Chile pada 27 Februari 2010 yang menyebabkan kerusakan di daratan dan memicu terjadinya tsunami. Pusat gempa terjadi di sekitar 325 km barat daya ibu kota Chile Santiago dengan kedalaman sekitar 35 km di bawah permukaan Samudra Pasifik. Akibatnya, daerah Maule dan Bio-Bio mengalami kerusakan paling parah dengan perkiraan lebih dari 500 orang meninggal dunia.
9. Pantai Ekuador - 1906
Berasal dari laut lepas Ekuador dan Kolombia, gempa berkekuatan 8.8 magnitudo ini menimbulkan tsunami yang menewaskan antara 500 hingga 1.500 orang di sepanjang garis pantai dari Amerika Tengah hingga San Francisco.
Pada 13 Januari 1906, di sebelah barat di Hawaii, sungai tiba-tiba mengering sekitar 12 jam setelah guncangan pertama, kemudian terendam saat serangkaian gelombang yang lebih besar membanjiri pantai.
10. Lisboa - 1755
Gempa bumi di Lisboa pada 1 November 1755 hampir meratakan seluruh kota dengan korban jiwa mencapai sekitar 50.000 orang. Karena pada masa itu belum ada peralatan perekam gempa, namun diperkirakan besarannya mencapai 8 magnitudo.
Tahun 1755, Lisbon merupakan pusat utama Katolik dan rumah bagi otoritas agama Katolik. Akibat guncangan tersebut, terjadi tsunami setinggi 20 kaki yang melenyapkan sebagian besar sejarah budaya Lisbon.
11. Assam-Tibet - 1950
Pada tanggal 15 Agustus 1950, terjadi gempa bumi di wilayah perbatasan Xizang-India dengan pusat gempa terletak di dekat Rima, Tibet. Gempa berkekuatan 8.6 magnitudo yang mengguncang Tibet ini merupakan gempa terbesar yang tercatat di Tiongkok.
Gempa ini menyebabkan tanah longsor yang berdampak pada runtuhnya sembilan persepuluh bangunan. Menurut data saat itu, akibat tanah longsor ini sebanyak 1.526 korban meninggal di seluruh wilayah.
Gempa tersebut juga diikuti oleh banjir besar, kemudian delapan hari setelah gempa pertama sebuah bendungan alami di sungai Subansiri jebol, melepaskan dinding air setinggi tujuh meter ke desa-desa terdekat.
12. Nias, Sumatera Utara - 2005
Gempa berkekuatan 8.2 magnitudo mengguncang Nias, Sumatera Utara pada 2005 silam. Bencana alam ini terjadi di perairan antara Pulau Nias dengan Pulau Simeuleu. BMKG melaporkan bahwa gempa terjadi pada kedalam 33 kilometer yang terasa hingga ke negara tetangga, Malaysia.
Gempa yang terjadi pada larut malam ini menyebabkan lebih dari 1000 orang meninggal dunia. Pasca gempa, saluran listrik dan telepon di beberapa wilayah—termasuk Aceh dan Medan—terputus. Saat itu dikabarkan jika gempa tersebut berpotensi tsunami, sehingga peringatan dini pun diedarkan ke Thailand, India, Malaysia, dan Sri Langka.
Melansir dari The Guardian, itulah deretan gempa bumi paling dahsyat yang tercatat dalam sejarah.