Wisata esktrem yang menguji nyali memang sudah banyak, salah satunya dengan berjalan di jembatan kaca. Bukan hanya di luar negeri seperti Tiongkok, Arizona, dan Amerika Serikat. Obyek wisata jembatan kaca kini banyak ditemui di banyak Indonesia, lho.
Material kaca yang transparan memang menambah estetika, tetapi material kaca juga memiliki kelemahan. Kaca padat akan mudah pecah atau retak dan ketika sudah retak kekuatannya jadi jauh merosot sehingga sulit menghentikan retakannya.
Oleh karena itu, bukan hanya mengikuti tren tempat wisata layaknya di luar negeri. Jembatan kaca di Indonesia juga harus meningkatkan dari segi kualitas keamanan pengunjung. Berikut beberapa jembatan kaca di Indonesia yang bisa kamu kunjungi.
1. Jembatan Kaca Seruni Point Bromo
Jembatan yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten Probolinggo merupakan hasil karya anak bangsa. Membentang sepanjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter, jembatan ini dibangun di atas jurang berkedalaman 80 hingga 100 meter.
Jembatan ini menghubungkan antara kawasan wisata Seruni Point dengan shuttle area pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru. Ukurannya yang besar membuat Jembatan Kaca Seruni Point dapat menampung 100 orang sekaligus.
2. Bali Glass Bridge
Di atas Sungai Petanu, Gianyar, terdapat jembatan kaca yang diberi nama Bali Glass Bridge. Menghubungkan wilayah Banjar Tegenungan di Desa Kemenuh, Sukawati dan Banjar Belangsinga di Desa Saba, Blahbatuh, jembatan ini punya panjang 190 meter dengan tinggi 40 meter.
Dibutuhkan waktu sekitar 40 sampai 50 menit dari kota Denpasar untuk sampai ke Bali Glass Bridge menggunakan sepeda motor. Penduduk Desa Saba mengaku adanya objek wisata jembatan kaca ini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat karena Bali Glass Bridge memiliki daya pikat untuk mendatangkan wisatawan.
3. Jembatan Kaca Baron Hill Guci
Baron Hill Guci atau The Baron Hill terletak di Kalengan, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Baron Hill Guci menyuguhkan pemandangan hijau dari Gunung Slamet.
Berada di lereng gunung membuat tempat wisata ini berhawa sejuk. Jembatan kaca merah dengan panjang sekitar 20 meter, lebar dua meter, dan tinggi delapan meter ini menjadi spot yang ikonik dari tempat wisata ini. Sehingga jembatan tersebut sering dijadikan tempat langganan para wisatawan untuk berfoto.
Demi menjaga keamanan dan keselamatan, meskipun jembatan ini mampu menampung sebanyak 40 orang, namun penyelenggara membatasi dengan hanya dipijak oleh 20 hingga 25 pengunjung.
4. Jembatan Kaca Nguluran
Jika pergi ke Pantai Nguluran tak lengkap rasanya jika hanya bermain air. Pengunjung dapat berfoto atau menikmati sunset dari atas jembatan kaca sambil memandangi keindahan pantai Nguluran.
Jembatan ini terletak di desa Girikarto, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepat di arah barat daya pantai Nguluran terdapat pantai Gengsis. Cukup merogoh kocek sebesar Rp5.000 per orang, kamu sudah dapat masuk ke Pantai Nguluran dan berfoto di jembatan ini. Tetapi apabila kamu membawa kendaraan pribadi, maka akan dikenakan tarif parkir sebesar Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk kendaraan mobil.
5. Jembatan Kaca Nimo Highland
Bandung memang tak kehabisan ide untuk membuat tempat wisata. Obyek wisata seperti apapun ada di Bandung. Salah satunya jembatan kaca dengan konsep a la Santorini yang dinamai Nimo Sky Bridge di Nimo Highland.
Adapun kepanjangan dari Nimo Highland adalah Nini Mountain, sesuai dengan lokasi tempat wisata ini yang berada di Gunung Nini. Jembatan kaca yang letaknya di Banjarsari, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ini memiliki panjang 150 meter dengan kapasitas 400 orang. Harga tiket Nimo Highland untuk pengunjung dewasa adalah dari Rp35.000, sedangkan untuk anak-anak Rp25.000.
6. Jembatan Kaca Buntu Burake ,Tana Toraja
Jembatan Kaca Buntu Burake Tana Toraja bisa dibilang merupakan jembatan paling ekstrim di Indonesia. Dengan panjang sekitar 90 meter, jembatan ini dibangun di atas tebing yang sangat curam.
Diperikaran dana yang dihabiskan untuk membuat Jembatan Kaca Buntu Burake Tana Toraja ini mencapai Rp4 miliar. Angka yang fantastis tersebut karena kualitas tempered glass yang dipakai berstandar SNI buatan Indonesia yaitu dari Kota Surabaya. Jembatan Kaca Buntu Burake Tana Toraja menyuguhkan pemandangan pegununhan yang eksotis dan Patung Yesus setinggi 42 meter.
7. Jembatan Kaca Brendeng
Jembatan Brendeng merupakan jembatan yang mengubungkan dua kawasan kelurahan yakni, Tangerang atau Benteng dengan Gerendeng. Jembatan ini melintang di atas Sungai Cisadane yang mana tak seluruhnya jembatan ini berbahan dari kaca, karena sebagian digunakan untuk jalur sepeda motor.
Jembatan yang terbuat dari kaca hanya memiliki panjang 7 meter dengan lebar 2,5 meter. Jembatan kaca ini memang dibuat hanya untuk tempat berfoto masyarakatan Tangerang dengan pertimbangan muatan terbanyak 60 orang.
8. Jembatan Kaca Kampung Warna Warni
Jembatan kaca di Kampung Warna Warni merupakan karya anak bangsa, yakni dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kampung Warna Warni yang sudah estetik kini tampilannya jadi lebih cantik berkat jembatan sepanjang 25 meter dengan lebar 1,5 meter.
Jembatan yang memiliki nilai estetika ini juga menjadi penghubung antara Kampung Tridi dan Kampung Wisata Jodipan (Kampung Warna Warni) di Kota Malang, Jawa Timur.
Tertarik berkunjung ke jembatan kaca yang mana, Bela?