Kebakaran terjadi di Pasar Gembrong yang terletak di Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur. Pada Minggu (24/4) sekitar pukul 9 malam, api diperkirakan berawal dari korsleting listrik di rumah seorang warga.
"Korsleting listrik berawal dari rumah Ibu Rawinah di lantai 2," kata Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, Senin (25/4).
Kronologi kebakaran
Informasi awal kebakaran diterima Petugas pemadam kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur pada pukul 21.06. Melalui panggilan darurat 112, seorang warga bernama Fajar melaporkan kejadian ini.
Selanjutnya, empat mobil pemadam kebakaran (damkar) menuju lokasi. Karena api yang kian membesar, sepuluh unit lainnya dikerahkan sehingga total 14 unit mobil damkar dan 70 petugas bekerja untuk memberantas api.
Hingga api padam sepenuhnya, petugas yang bekerja total menjadi 130 orang dengan 26 unit mobil damkar. Api baru berhasil dilokalisir pada pukul 23.00 dan petugas masih menyisir lokasi sembari melakukan pendinginan.
Namun, salah satu petugas bernama Rizky memberikan keterangan bahwa pada pukul 01.40 timnya masih berusaha memadamkan si jago merah. Hal ini dikarenakan masih terdapat titik api di salah satu rumah warga.
"Kebakaran masih terjadi karena masih ada api yang menyala di rumah tingkat dua, dan saat ini masih pendinginan," terangnya.
Sulitnya proses pemadaman
Sebelum petugas damkar tiba, pemilik rumah yang mengetahui ada api lantas berteriak meminta pertolongan. Warga sekitar kemudian berusaha agar api padam. Sayangnya, api merambat dengan cepat.
“Warga berusaha memadamkan api, namun api cepat sekali membesar dan merembet ke sekitar karena bangunan sekitar terbuat dari kayu-kayu," ungkap Gatot.
Seorang warganet di Twitter yang tinggal dekat dengan lokasi kebakaran pun mengabarkan betapa sulitnya proses pemadaman ini. Karena lokasi yang berada di dekat kali Cipinang, beberapa titik api tak dapat dijangkau oleh mobil damkar.
“Beberapa titik api juga sulit dicapai oleh anggota pemadam karena berbatasan langsung dengan pinggir Kali Cipinang, sampai-sampai anggota pemadam perlu melintasi kali lewat gedung Universitas Mpu Tantular yang berada tepat di belakang lokasi kebakaran,” tulis akun Twitter @raikablitz.
Hal lain yang juga menyulitkan petugas damkar adalah banyaknya warga yang berkerumun untuk menonton. Hal itu diakui cukup menghambat proses pemadaman.
"Warganya ramai, pada berkerumun. Padahal mereka cuma nonton. Jadi agak susah untuk maju ke depan, dan akses lokasi kebakaran terjal, banyak potongan besi tajam," tutur petugas damkar Rizky.
Rugi Rp1,5 miliar
Pasar Gembrong sendiri adalah sebuah pasar yang menjadi pusat mainan anak-anak dengan harga yang terjangkau. Karena peristiwa ini, pasar dan rumah warga sekitar diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp1,5 miliar.
"Kurang lebih 400 bangunan termasuk rumah dan pertokoan di RT 2,3,4,5 dan 6 RW 01, kerugian ditaksir mencapai kurang lebih Rp1,5 miliar," ujar Gatot.
Kebakaran pasar ini juga berdampak kepada lalu lintas di Jalan Jenderal Basuki Rahmat. Karena padatnya jalan, akses ini sempat ditutup total Minggu malam.
Senin pagi, jalanan pun dibuka satu jalur dengan sistem contraflow (lawan arus), satu jalur mengarah ke Kampung Melayu dan satu lainnya mengarah ke Cipinang. Karena kemacetan yang ditimbulkan cukup parah akibat rekayasa lalu lintas ini, kepolisian mengimbau agar warga mencari jalur alternatif lain.
“07.12 Polri melakukan penyekatan dikawasan Pasar Gembrong Jaktim, dimbau bagi pengendara yang akan melintas di Jl. Basuki Rahmat dari arah Bekasi menuju Casablanca agar mencari jalur alternatif lain,” tulis akun Twitter resmi TMC Polda Metro Jaya.