Gunung Merapi yang terletak di antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menunjukkan aktivitas. Rabu (1/6), gunung itu dilaporkan memuntahkan lava pijar sebanyak dua kali. Hal itu membuat gunung kini berstatus siaga.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, pada Rabu. Berikut ini lima fakta gunung Merapi yang berstatus siaga.
1. Terjadi 29 kali gempa guguran
Mengutip pengamatan resmi Alzwar Nurmanaji dari Pos Babadan, Jawa Tengah, Merapi mengalami 29 kali gempa guguran per Kamis (2/6). Durasinya berkisar di 52,1 hingga 134 detik.
"(Terjadi) 29 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-12 mm dan lama gempa 52.1-134 detik," ungkapnya.
Gempa guguran terjadi di sistem pembentukan lava. Gempa ini disebabkan oleh gugurnya lava kemudian terekam oleh seismograf.
2. Ada gempa lain
Selain gempa guguran, aktivitas Merapi kali ini juga menunjukkan adanya gempa hybrid dan gempa vulkanik dangkal.
Gempa hybrid yang punya amplitudo 3-12 mm dengan S-P 0,5-0,7 detik. Terjadi sebanyak sembilan kali, gempa tersebut berdurasi berkisar 5 hingga 8,7 detik.
Sementara itu, gempa vulkanik dangkal terjadi dua kali dengan amplitudo 11-18 mm selama 6,6 hingga 9 detik.
3. Visual masih terlihat
Menurut pengamatan tersebut, secara visual Merapi masih terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-II. Asap dari kawah utama tampak berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 10-20 meter dari puncak.
Cuaca di sana saat ini menunjukkan cerah berawan. Dengan suhu udara sekitar 16,3-18 derajat Celcius, angin berembus lemah ke arah barat. Kelembapan berada di angka 68-94% dengan tekanan udara 654-688 mmHg.
4. Masyarakat diminta waspada
Mengenai kondisi ini, masyarakat diimbau untuk tidak berkegiatan di daerah dengan potensi bahaya. Mereka juga diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.
5. Daftar wilayah yang berpotensi bahaya
Adapun daerah-daerah yang punya potensi bahaya itu antara lain:
- Sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
- Sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
- Radius 3 km dari puncak untuk mengantisipasi lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif.
Kita doakan semoga warga sekitar tetap aman, yuk, Bela!