Menjalani hidup dalam dunia digital yang serba cepat memungkinkan semua orang untuk mengonsumsi segala jenis informasi. Mulai dari hiburan, hingga pencapaian individual di berbagai platform media sosial dapat memunculkan rasa takut dan mempertanyakan kemampuan diri sendiri.
Untuk itu, Hi Fear Club (HFC) membuat rangkaian acara webinar selama dua hari yang bertajuk Inside The Changing Room (ITCR) 2021 dengan tema "Turning Fears into Dreams".
"Acara ini bertujuan untuk memberikan ruang kepada generasi muda, terutama perempuan, agar dapat mempelajari, berbagi pengalaman dan mengekspresikan rasa takut yang erat hubungannya dalam proses pengembangan diri," ungkap Hi Fear Club Co-Founder & Brand Director, Cut Lakeisha Salsabila Pradhanitya atau yang akrab disapa Lakey, seperti dikutip dari rilis yang diterima Popbela.
ITCR 2021 ajak kita untuk menerima rasa takut dan mengubahnya menjadi mimpi
Lakey melanjutkan, "sesuai dengan filosofi yang HFC pegang, kita mau memberitahu mereka bahwa rasa takut dan kegagalan bukan hal yang buruk karena dari sana kita mendapat pembelajaran, sehingga kita bisa lebih baik dan bijak dalam mengambil keputusan."
Semua orang yang sukses tentu memiliki rasa takut dan masa kegagalan yang tak pernah mereka ceritakan kepada orang lain. Begitu pula dengan kita, saat kita merasa takut dan down, bukan berarti kita telah gagal mencapai sesuatu.
"Maka dari itu, kami membuat ITCR 2021 untuk menjadi sebuah medium atau jembatan antara narasumber yang memiliki ilmu dan pengalaman mengenai ketakutannya di bidang tertentu, dengan partisipan yang membutuhkan mendengarkan cerita tersebut untuk
mempersiapkan dirinya," jelas Lakey.
Setiap acara dalam ITCR 2021 terbagi menjadi tiga sesi, dimulai pada Sabtu, 16 Oktober 2021 hingga Minggu, 17 Oktober 2021. Setiap sesi yang dihadirkan memberikan lapisan untuk memahami, mempelajari, mengenal diri dan mengaplikasikan value dari acara ITCR 2021 tersebut.
Filosofi di balik nama Inside the Changing Room
HFC memilih nama Inside the Changing Room bukan tanpa alasan, Bela. Nama ini dipilih mengambil filosofi ruang ganti yang nggak seindah di atas panggung atau di depan layar. Di ruang ganti, kita akan melihat bagaimana diri kita yang polos, belum berganti kostum sesuai dengan yang ingin kita tampilkan. Tentu, memilih pakaian ini tidak mudah. Kita harus berganti dan kesulitan menemukannya sampai akhirnya menemukan yang pas.
"Seluruh narasi dalam ITCR sendiri terinspirasi dari situasi dalam ruang ganti. Di sana banyak proses susah dan senang yang dialami oleh seseorang saat ingin menemukan pakaian yang tepat untuk mereka, tapi tidak diketahui oleh orang lain," ungkap Hi Fear Club Co-Founder & Program Director, Adhia Rana Kayungyun atau yang akrab disapa Adey.
HFC berkolaborasi dengan berbagai pakar, mulai dari psikolog, support group, komunitas
kesehatan mental hingga journaling, serta juga mengundang 6 pembicara dari 3 latar belakang berbeda. Yakni Profesional, Akademia dan Kreatif untuk memberikan sesi mentoring kepada para partisipannya.
"Dari acara ini, kami berharap para partisipan bisa menerima ketakutan dan keraguan mereka, kemudian menerapkan cara untuk mengubahnya menjadi mimpi mereka, yang juga HFC sering disebutkan dalam media sosial kami, yaitu #BeFriendFears," kata Adey.
Rangkaian ITCR 2021 diisi oleh narasumber inspiratif
Hari pertama, ITCR 2021 dibuka dengan sesi "#Fearified: True Form of Fears", yang dipandu oleh Ghina Safari dan Support for Suppers. Sesi ini menjelaskan cara memahami ketakutan dari perspektif psikologis yang dilanjutkan dengan breakout session untuk menceritakan dan menavigasi ketakutan mereka.
Selanjutnya di hari kedua, para peserta akan memahami ketakutan lebih dalam sesuai dengan cluster dalam sesi "#Fearspective: Rewriting the Impossible". Sesi ini menghadirkan dua pembicara untuk beberapa mentoring cluster, yaitu Bethania Brigitta dan Citra Marina dalam cluster creative, Gabrielle Jessica dan Erina Gudono dalam cluster academia, serta Rechelle Rumawas dan Judithya Pitana dalam cluster professional. Dalam sesi ini, para mentor dan partisipan dapat berbagi cerita kegagalan dan proses untuk mencapai titik perdamaian dengan diri sendiri.
ITCR 2021 ditutup dengan sesi journaling yang dipandu oleh Komunitas Mengenal Diri dalam sesi "#BefriendFears: Girls Meet World". Harapannya, dalam sesi terakhir ini para partisipan sudah mengenal dan mendapat ilmu dari para mentor. Sehingga, mendapat pemahaman baru untuk menghadapi tantangan ke depan dengan lebih bijaksana dan #BeFriendFears.
Untuk kamu yang sempat mengikuti rangkaian acara ini, siap mengubah rasa takut menjadi mimpi besarmu?