Berita soal COVID-19 semakin hari semakin meresahkan. Mulai dari banyaknya kasus positif bertambah setiap harinya, rumah sakit yang mulai penuh, hingga pasien tanpa gejala nggak diterima di rumah sakit maupun Wisma Atlet.
Di tengah berita yang semakin meresahkan ini, Rina Nose membuat kehebohan dengan mengunggah hasil swab antigen yang positif COVID-19 setelah diteteskan sambal cireng. Kok, bisa? Bagaimana penjelasannya?
Rina Nose menguji coba sambal cireng dan hasilnya positif
Kejadian ini bermula saat Rina dengan iseng mencoba menguji coba sambal cireng ke alat swab test antigen. Hasilnya? Swab antigen itu menunjukan hasil positif COVID-19.
Melihat hasil tersebut Rina memberi penjelasan kalau semua orang di rumahnya negatif COVID-19 setelah menjalani swab test antigen dengan alat yang sama. Namun, hasil berbeda justru terlihat pada sambal cireng yang dengan iseng ia uji coba.
Secara langsung, Rina mengatakan kalau hal ini membuatnya bingung. Ia menyarankan kepada followers-nya untuk nggak mencoba-coba karena akan membuat mereka bingung seperti dirinya. Maksudnya untuk nggak mencoba swab test atau mencoba sambal cireng ke alat swab test?
Wah, pernyataan yang dikemukakan Rina ini cukup ambigu, ya.
Rina Nose bukan orang pertama yang menguji alat swab test ke makanan
Rina bukan orang pertama yang menguji alat swab test ke selain manusia, Bela. Presiden Tanzania John Magufuli pernah melakukan uji coba swab test ke berbagai objek. Mulai dari pepaya, kambing, durian dan benda mati lainnya. Hasil yang didapat juga positif.
Ada pula anggota parlemen Austria Michael Schnedlitz yang menguji coba pada Coca Cola dan seseorang dari Jerman yang menguji alat rapid test menggunakan cuka apel. Hasilnya, semua positif.
Penjelasan dari ahli soal hasil sambal cireng yang positif COVID-19
Ternyata apa yang dilakukan oleh Rina menarik perhatian publik. Tentu sebagai figur publik dengan followers lebih dari 21,5 juta, ucapan Rina bisa saja memengaruhi banyak orang.
Tak ingin hal ini buruk terjadi sekaligus mengklarifikasi apa yang dilakukan oleh banyak orang yang menguji coba sampel makanan ke alat swab test, Pakar Kimia dan Farmasi dari Universiti Putra Malaysia, Bimo Ario Tejo menjelaskan alasannya.
Menurut Bimo, alat swab test akan bekerja secara optimal dan memberikan hasil yang akurat pada tingkat keasaman atau PH 7-8. Sementara itu cuka apel, sambal cireng, dan Coca Cola memiliki PH kurang dari 7-8, sehingga tingkat keasamannya merusak nano partikel yang ada pada alat swab test. Karena alat rusak dan residunya tersangkut kemudian mengendap di alat tersebut, maka muncul dua garis yang menyatakan hasil positif.
Kesimpulannya, alat swab test memang diperuntukan bagi manusia dan digunakan sesuai dengan anjuran yang telah diberikan untuk mendapatkan hasil yang akurat. Bimo menyarankan untuk tidak iseng melakukan uji coba pada objek lain yang dikhawatirkan menimbulkan salah tafsir di masyarakat.
Jadi pelajaran juga, nih, untuk kita ada baiknya supaya nggak mudah menelan mentah-mentah informasi yang kita terima, ya. Biasakan untuk mengecek kebenaran dan fakta di sumber terpercaya supaya tidak salah tafsir dan memercayai unggahan orang lain begitu saja.