Di situasi pandemi seperti saat ini, keadaan ekonomi dunia benar-benar tidak dalam keadaan baik-baik saja. Banyak perusahaan terpaksa tutup atau bertahan, tapi dengan mengurangi jumlah karyawan dan menekan biaya. Hal itulah yang kini terjadi pada Zomato. Aplikasi kuliner tersebut terpaksa menutup kantor mereka di Indonesia dan merumahkan seluruh pegawainya.
Dimulai dengan dihentikannya fitur Zomato Gold atau Zomato Pro
Kabar ini bermula dari notifikasi dihentikannya fitur Zomato Gold atau Zomato Pro. Zomato Gold merupakan fitur eksklusif bagi pengguna aplikasi Zomato yang memungkinkan pengguna untuk reservasi restoran dan mendapatkan harga promo. Pengguna dapat menikmati fasilitas ini hanya dengan membayar biaya keanggotaan tahunan.
Dalam beberapa hari belakangan ini, secara bertahap, pengguna yang mengaktifkan fitur Zomato Gold telah menerima surat elektronik yang memberitahukan bahwa fitur tersebut dihentikan. Pihak Zomato juga memberikan keterangan proses pengembalian dana bagi mereka yang telah membayar biaya keanggotaan hingga akhir tahun 2020.
Pembubaran tim di Indonesia menjadi alasan dihentikannya fitur Zomato
Pemberhentian fitur Zomato Gold bukan tanpa alasan, Bela. Penyesuaian bisnis dengan membubarkan tim Zomato Indonesia menjadi alasan utama mengapa fitur premium tersebut diberhentikan. Bahkan bagi penggunanya, fitur Zomato Gold sangat membantu mereka dalam memilih restoran karena melihat ulasan dan fotonya terlebih dulu sebelum reservasi.
Sejak Mei 2020, Zomato menjadi salah satu perusahaan yang terdampak pandemi COVID-19 mengikuti merosotnya bisnis kuliner. Sebanyak 13% karyawan Zomato di seluruh dunia sudah dirumahkan, sementara sisanya masih bekerja dan harus menerima pemotongan gaji hingga 50%.
Aplikasi Zomato Indonesia tetap dapat digunakan
Meski saat ini sudah tidak ada lagi tim yang bertugas di Indonesia, aplikasi Zomato tetap dapat digunakan untuk mencari referensi kuliner. Operasional tetap dilakukan dengan cara remote langsung ke kantor pusat mereka di India.
Karena tak ada kantor perwakilan di Indonesia, maka tak perlu heran jika saat menggunakannya nanti beberapa update restoran berjalan dengan cukup lambat dan tak secepat biasanya.
Bertahan tujuh tahun di Indonesia
Zomato pertama kali didirikan pada tahun 2008 di India. Perusahaan ini didirikan oleh Deepinder Goyal dan Pankaj Chaddah, sarjana IT asal New Delhi. Ide mendirikan Zomato muncul secara tak sengaja saat Deepinder Goyal dan Pankaj Chaddah membantu teman-temannya memesankan menu makanan dari brosur restoran yang terserak di kantor mereka.
Mereka pun akhirnya memfoto dan mengunggah brosur tersebut ke situs internal untuk memudahkan mereka saat memesan makanan. Tak disangka, apa yang dilakukan Deepinder Goyal dan Pankaj Chaddah disukai bukan hanya oleh teman sekantornya, tetapi juga mereka yang membutuhkan informasi sebelum memesan makanan.
Deepinder Goyal dan Pankaj Chaddah akhirnya mengubah situs tersebut menjadi aplikasi yang terus berkembang pesat. Pada tahun 2012, Zomato berekspansi keluar India. Dubai menjadi negara pertama Zomato berekspansi, diikuti Sri Lanka, Qatar, Inggri, Selandia Baru, Filipina, dan Afrika Selatan. Baru pada November 2013, Zomato hadir di Indonesia, Brazil dan Turki. Jika ditotal, Zomato dapat bertahan di Indonesia selama hampir tujuh tahun lamanya.
Zomato juga tutup kantor di Filipina
Serupa dengan Indonesia, Zomato juga menutup kantor mereka di Filipina. Para pengguna Zomato Gold Filipina masih dapat menggunakan fitur tersebut hingga 30 November 2020 mendatang. Melansir dari Rappler, sejak tanggal 17 Oktober 2020 lalu, secara bertahap Zomato Filipina telah menghubungi penggunanya untuk proses pengembalian uang keanggotaan tahunan.
Wah, sayang sekali Zomato harus tutup. Kita berdoa saja semoga keadaan ekonomi dunia segera membaik, sehingga Zomato bisa hadir kembali di Indonesia.