Pandemi Covid-19 memang memberikan dampak yang sangat besar kepada banyak lini bisnis. Bahkan start up sebesar Gojek pun tak kuasa menahan dampaknya. Kemarin (23/6), Gojek memutuskan hubungan kerja kepada 430 orang karyawan mereka atau sekitar 9% dari total karyawan secara keseluruhan. Tak hanya itu, Gojek juga menutup beberapa layanan mereka.
Bagaimana kronologinya? Berikut lima fakta di balik di-PHK-nya karyawan Gojek dan ditutupnya beberapa layanan mereka.
1. PHK karyawan ini dipastikan menjadi satu-satunya pengurangan pekerja yang dilakukan Gojek
Dalam keterangan tertulisnya, sebagian besar karyawan yang di-PHK berasal dari divisi GoLife dan GoFood Festival. Keputusan ini ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi dari perubahan perilaku selama masa pandemi ini.
"Kedua bisnis ini, GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemik COVID-19. Aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020," ungkap keterangan tertulis Gojek seperti dilansir dari IDNTimes.com, Selasa (23/6).
2. Layanan GoLife dan GoFood Festival ditutup
Seperti telah ditulis dalam poin sebelumnya, sebagian besar karyawan yang di-PHK berasal dari divisi GoFood Festival dan GoLife yang meliputi GoClean dan GoMassage. Bisnis GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring terjadinya pandemi virus corona atau COVID-19 di Indonesia.
3. Rincian pesangon yang diberikan kepada karyawan yang terkena PHK
Setelah memutuskan hubungan kerja, Gojek tak lantas lepas tanggung jawab. Gojek memberikan hak berupa pesangon kepada karyawan mereka yang terdampak PHK. Rincian dari pesangon yang diberikan adalah sebagai berikut.
- Gojek memastikan akan membayar cuti tahunan yang tidak digunakan karyawan mereka yang di-PHK, selain juga hak-hak lainnya termasuk cuti melahirkan.
- Bagi karyawan yang memiliki hak kepemilikan saham, masa tunggunya akan dihapus sehingga karyawan yang meninggalkan Gojek dapat memiliki saham di perusahaan yang telah mereka bangun.
- Gojek memperpanjang masa program bantuan bagi karyawan terdampak. Di antaranya mencakup program layanan kesehatan mental, finansial, dan konsultasi lainnya selama tiga bulan ke depan.
- Selain itu, Gojek juga memperpanjang skema asuransi kesehatan bagi karyawan yang terdampak dan juga bagi keluarga mereka, hingga 31 Desember 2020.
- Gojek memperbolehkan karyawan yang di-PHK tetap memiliki laptop mereka untuk membantu mencari peluang lain.
- Memberikan program outplacement yang akan membantu karyawan yang di-PHK mencari kerja.
4. PHK ini merupakan satu-satunya yang dilakukan Gojek di tengah pandemi
Bos Gojek Kevin Aluwi dan Andre Sulistyo memastikan, tidak akan ada lagi pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi karyawan di masa pandemik virus corona ini. Hal itu diungkapkan keduanya melalui e-mail yang ditujukan kepada seluruh karyawan Gojek terkait PHK 430 karyawan.
"Kami ingin memastikan bahwa keputusan pengurangan karyawan ini merupakan satu-satunya yang kami lakukan di tengah situasi COVID-19," tulis Kevin dan Andre, Selasa (23/6), seperti dikutip dari IDNTimes.com.
5. Co-CEO Gojek meminta maaf atas keputusan PHK yang diterima oleh karyawan mereka
Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Sulistyo mengirimkan surat yang berisikan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 430 karyawan mereka. Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima, surat elektronik itu merupakan email internal untuk seluruh karyawan Gojek.
"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kami harus mengambil keputusan sulit untuk kita dapat mengimplementasikan hal ini. Perjalanan menjadi semakin sulit karena kita harus berpisah dengan 430 karyawan, yang selama ini menjadi rekan kerja sehari-hari yang dekat dengan kita, lalu juga adanya penutupan GoLife dan GoFood Festival - bisnis yang memiliki peran penting dalam sejarah Gojek," demikian tertulis dalam surat tersebut.
Selain meminta maaf, Kevin dan Andre juga mengatakan bahwa pemutusan hubungan kerja terhadap 430 karyawan Gojek ini adalah kesalahannya. Mereka terlalu naif dan tidak mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi dari pandemi ini.
Mereka juga mengucapkan terima kasih atas kontribusi para karyawan Gojek dan akan membantu para karyawan yang terdampak PHK agar bisa mendapatkan pekerjaan kembali.
Disclaimer: artikel ini ditulis ulang dari artikel yang sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul “Surat Bos Gojek soal PHK Karyawan yang Bikin Sedih” dan “Rincian Pesangon untuk 430 Karyawan Gojek yang Kena PHK” ditulis oleh Helmi Shemi