Melawan pandemi corona yang kian menyebar luas memang tak bisa dilakukan sendirian. Harus ada kerjasama dari berbagai lini agar wabah ini dapat segera teratasi. Saat ini, baik pemerintah maupun swasta terus bahu membahu untuk dapat melawan COVID-19.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak swasta adalah menyulap pusat perbelanjaan menjadi rumah sakit darurat. Rumah Sakit Siloam merupakan salah satu jaringan rumah sakit di Indonesia yang melakukan hal tersebut.
Caroline Riady, Executive Director Siloam Hospitals menjadi salah satu sosok yang berjasa di balik dibangunnya rumah sakit tersebut. Bagaimana fakta dan kontroversi yang timbul akibat pembangunan Rumah Sakit Siloam Mampang ini? Simak penjelasan berikut ini, ya.
1. Berawal dari unggahan Henry Riady
Informasi bahwa Caroline Riady menyulap Lippo Plaza Mampang menjadi rumah sakit darurat corona awalnya diketahui melalui unggahan Henry Riady. Lewat Instagram Story, Henry mengatakan bahwa benar ayah Henry, James Riady dan Caroline sedang merenovasi mall tersebut menjadi rumah sakit.
Hal ini dilakukan setelah James Riady melihat bahwa jumlah pasien corona akan membludak dalam watu dua bulan ke depan. Mereka pun berinisiatif mengubah mall yang kini sepi pengunjung sejak adanya himbauan social distancing, menjadi rumah sakit darurat.
2. Rumah Sakit yang dibangun dalam waktu dua minggu
Setelah selama dua minggu pengerjaan renovasi, akhirnya rumah sakit darurat khusus pasien corona jadi dan layak dihuni. Pada tanggal 31 Maret 2020 lalu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan petugas dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Siloam Mampang.
Merangkum dari berbagai sumber, Caroline Riady mengatakan bahwa bisa saja rumah sakit darurat tersebut dibuka pada tanggal 1 April 2020. Namun, karena masih ada beberapa bagian yang harus diperbaiki, maka rumah sakit akan dibuka dalam waktu dekat.
3. Kapasitas Rumah Sakit Siloam Mampang
Menurut Caroline, rumah sakit darurat COVID-19 ini nantinya bisa menampung hingga 415 pasien. Namun sebagai tahap awal, baru disediakan 180 tempat tidur untuk 180 pasien. Jumlah ini akan ditambah secara bertahap mengingat saat ini dirinya kesulitan mencari alat-alat medis yang kian langka.
4. Bagaimana nasib para penghuni apartemen yang menyatu dengan Rumah Sakit Siloam Mampang?
Meski apa yang dilakukan Caroline Riady sangat membantu di tengah wabah corona seperti saat ini, namun di baliknya tersimpan kontroversi yang cukup menarik perhatian. Pasalnya, gedung Lippo Plaza Mampang menyatu dengan gedung apartemen Nine Residence yang dihuni oleh cukup banyak orang. Bahkan penghuninya ada anak-anak dan juga lansia.
Mengetahui bahwa mal yang berada di bawah apartemennya, salah satu penghuni, Arief Rakhmadani mengatakan bahwa seluruh penghuni sebelumnya tidak pernah diberitahu kalau mal tersebut akan disulap menjadi rumah sakit.
Dalam utas yang ia buat di Twitter, Arief mengatakan kalau ia mengerti dengan langkah Lippo Group dalam membantu pemerintah. Namun, yang ia sesali adalah mengapa tak ada diskusi lebih lanjut dengan para penghuni. Keselamatan para penghuni, yang terdapat anak-anak dan lansia, juga sangat penting serta perlu diperhatikan. Mengingat jika sudah dibuka nantinya, itu berarti mereka akan berada dalam jarak yang sangat dekat dengan para pasien corona.
5. Diskusi dengan Pihak Manajemen
Setelah mendapat banyak kritikan dari penghuni, hari ini, Jumat (3/4), Arief dan penghuni lainnya berkesempatan untuk berdiskusi secara langsung dengan manajemen Nine Residence. Meskipun dirasa sudah terlambat, Arief dan penghuni lainnya berharap ada kejelasan lebih lanjut tentang nasib mereka jika rumah sakit tersebut dibuka untuk umum.
Semoga saja rumah sakit ini bisa berguna untuk membantu para pasien COVID-19 dan para penghuni di apartemen sebelumnya bisa mendapat kejelasan ya, Bela.