Salah satu cara untuk sukses dalam berbisnis adalah dengan melakukan kolaborasi. Bekerja sama dengan pihak lain yang relevan, dinilai mampu mempercepat perkembangan bisnis.
Sejalan dengan konsep kolaborasi, Hangry, perusahaan kuliner multi-brand dari Indonesia,
mengumumkan undangan bagi brand F&B untuk bergabung ke dalam "House of Winning Brands" (Rumah Brand-brand Terdepan). Undangan ini menandai langkah besar Hangry dalam mengembangkan model bisnisnya, dengan tidak hanya membangun brand sendiri, tetapi juga mengakuisisi brand lain.
Langkah ini dimulai dengan proses mengakuisisi Accha—brand Indian soul food. Langkah ini dipilih karena Hangry percaya bahwa melalui penyatuan ini akan mempercepat tujuan keduanya, yaitu membangun brand yang dapat hadir secara global.
Hangry tumbuh pesat hanya dalam waktu tiga tahun terakhir
Sejak memulai bisnisnya di akhir tahun 2019, Hangry bertujuan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Hal ini diwujudkan melalui sajian makanan dengan cita rasa dan kualitas terbaik dari brand yang dikembangkan sendiri oleh Hangry dan bisnis yang berfokus pada layanan pesan antar.
Pada awalnya, Hangry didirikan dengan alasan yang sederhana, yaitu karena kecintaan para pendirinya terhadap makanan yang lezat. Walaupun begitu, Hangry memiliki tujuan yang ambisius yaitu untuk menjadi bisnis kuliner global.
Dengan model bisnis yang dipilih, Hangry berhasil melayani konsumen perkotaan di Indonesia, berkembang lebih dari 23 kali lipat dalam dua tahun beroperasi dan memiliki lebih dari 70 outlet hingga saat ini. Pencapaian ini juga membuat Hangry menjadi salah satu pemain kunci dalam bisnis ini.
Kemudian, di 2021 menjadi tahun yang penting bagi Hangry karena untuk pertama kalinya, Hangry mulai merambah ke restoran makan di tempat (dine-in). Pada tahun 2022 ini, tekad Hangry sebagai Rumah Brand-Brand Terdepan telah terbukti pencapaiannya dapat bergabung untuk membangun brand bagi dunia. Hal ini dimulai dengan proses akuisisi Accha, brand Indian soul food.
"Semuanya dimulai ketika Hangry melihat kemajuan yang pesat dalam pertumbuhan Accha. Setelah beberapa kali melakukan pembicaraan, Hangry dan Accha menemukan kesamaan dimana kami memiliki visi, misi, dan filosofi yang sama dalam membangun sebuah brand. Kesamaan ini membuat kami percaya bahwa kami dapat tumbuh lebih cepat dan lebih efisien saat kami bergabung ke dalam satu perusahaan," ungkap Abraham Viktor, Co-founder dan CEO Hangry.
Pada kuarter pertama 2022, Accha resmi bergabung dengan Hangry
Didirikan pada tahun yang sama dengan Hangry, yaitu pada tahun 2019, Accha adalah pelopor Indian soul food yang ringkas di Jakarta. Accha menawarkan menu-menu Indian soul food dengan sentuhan cita rasa lokal yang ringkas dan dengan harga yang terjangkau.
"Banyak orang di Indonesia yang dapat menikmati makanan khas Padang dan itu dapat dikonsumsi secara luas, baik dari segi wilayah maupun usia. Jika diperhatikan, makanan khas Padang memiliki kemiripan dengan beberapa makanan khas India, misalnya kari. Tetapi, fakta bahwa makanan India belum dinikmati secara luas seperti makanan Padang walaupun memiliki kemiripan, menjadi sesuatu yang mengejutkan untuk kami," kata Yohan Andrean Suryadinata, Co-founder Accha.
Accha dibangun dengan model bisnis yang mirip dengan Hangry. Yakni, fokus pada layanan pesan antar. Sejak tahun 2019 sampai dengan tahun 2021, Accha telah berhasil menjual lebih dari satu juta porsi produk.
"Kami percaya bahwa makanan India tidak harus mahal karena itu adalah makanan bagi setiap orang," lanjut Yohan.
Keberhasilan Accha tidak terlepas dari upaya dalam mengedukasi pasar Indonesia bahwa makanan India dapat dikonsumsi setiap hari, seperti makanan Jepang, Cina atau Thailand melalui penyesuaian resep dengan selera orang Indonesia.
"Keberhasilan Accha hingga menjadi pemimpin pasar makanan India, tidak hanya didasari oleh pertumbuhan yang luar biasa. Respon yang baik dari pelanggan menjadi salah satu kunci yang mengejutkan kami dan memberikan kami sebuah pencerahan tentang ekosistem saat ini. Sebuah brand F&B harus memiliki karakter dan kemampuan untuk memberikan apa yang dibutuhkan pelanggan, seperti halnya Accha. Kami percaya dengan proses akuisisi Accha yang sedang terjadi, hal ini akan mempercepat pencapaian tujuan bersama yaitu untuk membangun brand kami agar dapat hadir di seluruh dunia," tambah Abraham.
Model bisnis yang diterapkan Hangry dan Accha membuat mereka bertahan di tengah krisis pandemi
Hangry dan Accha membuktikan bahwa model bisnis yang keduanya adopsi, dapat bertahan dari krisis baru-baru ini. Hangry dan Accha percaya bahwa menggabungkan kekuatan dari kedua brand akan bermanfaat untuk mempercepat pencapaian visi bersama, yaitu menjadi brand makanan global. Baik Hangry maupun Accha juga memiliki pola pikir, nilai bisnis, dan momen serta rencana bisnis yang sama.
"Kami melihat Hangry sudah siap meraih tujuannya, cocok dengan apa yang kami sajikan, dan memiliki pendiri yang baik dan termotivasi," kata Yohan.
"Ini adalah awal yang baik bagi kami di Hangry. Saat ini, kami memiliki empat brand yang dikembangkan sendiri dan Accha akan menjadi brand kelima dalam keluarga kami. Hangry juga membuka kesempatan ini bagi brand-brand lain yang memiliki visi yang sama dengan kami untuk bekerja sama dalam satu perusahaan. Sila kunjungi website kami di ishangry.com/investment untuk informasi lebih lanjut. Ke depannya, Hangry akan terus menambah outlet, terutama ke kota-kota besar di Indonesia, mengakuisisi lebih banyak brand serta membangun brand kami sendiri untuk mempercepat perjalanan kami," kata Abraham.
Sukses untuk Hangry dan Accha. Semoga di masa mendatang, semakin banyak brand kuliner yang dapat bergabung, sehingga industri kuliner Indonesia bisa berkembang semakin pesat.