Banyak faktor menyebabkan orang memilih jalan pintas yang salah, seperti melakukan tindakan kriminal demi kepentingan pribadi. Pelaku kejahatan pun menggunakan berbagai cara yang terus berkembang, sehingga semakin sulit untuk mengantisipasinya.
Di Korea Selatan, salah satu cara yang mulai marak dilakukan oleh pelaku kejahatan adalah meniru atau berpura-pura menjadi idola K-pop untuk menguras sejumlah uang. Banyak korban yang terlena dengan tipuan tersebut dan berdampak pada kerugian finansial.
Hal ini dialami oleh korban-korban yang tertipu dengan seorang pelaku penipuan yang mengaku sebagai Kim Jae Hyun dari grup musik N.Flying. Meski begitu, kepolisian setempat telah mengabarkan bahwa pelaku tersebut sudah berhasil ditangkap.
Kamu ingin tahu kronologi tindakan kejahatan tersebut? Dan, apakah kasus serupa pernah terjadi juga di Indonesia dan negara-negara lainnya?
Kasus terbaru di Korea Selatan
Nama Kim Jae Hyun sebagai anggota grup musik N.Flying sudah tidak asing lagi di kalangan penggemar musik K-pop. Hal ini jelas membuahkan kebahagiaan tersendiri ketika seorang penggemar berkesempatan untuk bertemu atau sekadar berbicara dengan Kim Jae Hyun.
Melansir dari soompi.com, seorang pria berusia 30 tahun yang diidentifikasi dengan huruf A, memanfaatkan antusiasme tersebut dengan meniru atau berpura-pura menjadi Kim Jae Hyun untuk memuluskan rencana penipuannya terhadap para korban.
Dijelaskan oleh agensi FNC Entertainment yang menaungi Kim Jae Hyun pada sekitar Februari 2024, metode penipuan dilakukan dengan cara mendekati lawan jenis atau melakukan perilaku promiscuous sambil berpura-pura menjadi Kim Jae Hyun.
Dengan cara tersebut, pelaku kejahatan ini berhasil mengumpulkan sejumlah uang dari banyak korban. Salah satu korban pun melapor kepada pihak kepolisian, yang membuahkan hasil penangkapan sebagaimana dikonfirmasi pada 13 Juni 2024.
“Peniru Kim Jae Hyun baru-baru ini ditangkap oleh polisi dan Kim Jae Hyun juga diperiksa sebagai saksi terkait insiden ini,” ujar perwakilan FNC Entertainment.
Kini, pelaku kejahatan sedang dalam proses investigasi oleh pihak kepolisian. Dikabarkan ia terancam dengan tuntutan berkaitan dengan penipuan dan pencurian. Sementara itu, Kim Jae Hyun tetap bersikap kooperatif dengan polisi untuk melancarkan proses investigasi.
Kasus serupa
Kasus penipuan yang membawa nama artis idola Kim Jae Hyun dari N.Flying bukanlah perkara baru. Sebelumnya, sudah ada banyak kasus serupa yang terjadi di beberapa negara, termasuk Korea Selatan, Hong Kong, dan Indonesia.
1. Amerika Serikat
Menurut laporan dari lehighvalleylive.com pada Februari 2024, seorang perempuan berusia 57 tahun di East Allen Township, Pennsylvania, Amerika Serikat, menjadi salah satu korban penipuan dengan modus meniru atau mengaku sebagai idola K-pop, Cha Eun Woo.
Dengan pengakuan tersebut, pelaku kejahatan meminta korban untuk mengirim uang dalam bentuk Bitcoin. Dari situlah, informasi perbankan dan identitas korban turut dicuri.
Dikabarkan total kerugian finansial yang dialami oleh korban mencapai setidaknya US$6.000 atau setara dengan kurang lebih Rp261.639.268. Menanggapi isu ini, korban pun membuat laporan kepada polisi setempat pada Kamis, 8 Februari 2024.
Diharapkan polisi dapat menindaklanjuti kasus yang dialaminya dan korban dapat segera menemukan solusi penyelesaian atau ganti rugi atas kerugian finansial yang dialaminya.
2. Hong Kong
Menurut laporan dari The Korean Times pada 2018, sebuah kasus penipuan sempat terjadi di Hong Kong dengan menyeret nama grup musik Bangtan Sonyeondan atau BTS.
Saat itu, seorang yang mengaku sebagai fotografer bermarga Chang memperkenalkan dirinya kepada korban perempuan berusia 17 tahun. Menurut pengakuannya, ia akan mengambil foto BTS di Mnet Asian Music Awards (MAMA) di Hong Kong pada 2017.
Untuk mendapatkan foto close-up berkualitas tinggi dari grup musik K-pop tersebut, fotografer palsu ini meminta bayaran sekitar ₩100.000 atau setara dengan sekitar Rp1.183.587. Dan hal ini mendapat respon antusias dari korban yang menggemari BTS.
Setelah melakukan proses transaksi pembayaran dengan transfer ke nomor rekening yang diberikan lebih dulu, pihak korban diarahkan untuk menunggunya di suatu tempat guna memperoleh hasil foto yang dimaksud. Namun, hal itu tidak pernah terjadi.
Sayangnya, satu-satunya informasi yang dimiliki oleh korban adalah nama dan nomor rekening bank. Dampaknya, hal ini menyulitkan pihak kepolisian untuk melacak penipu karena cenderung menggunakan ID palsu atau sulit mengumpulkan bukti lebih lengkap.
3. Indonesia
Modus penipuan dengan menggunakan nama idola K-pop juga terjadi di Indonesia. Melansir dari ulasan kapanlagi.com pada 2019, komunitas penggemar BLACKPINK dihebohkan dengan kabar seseorang yang mengaku sebagai manajer grup musik itu.
Hal ini terungkap saat akun Facebook bernama Syarifah Sekar Wangi membagikan tipuan tersebut di grup penggemar BLACKPINK. Dalam unggahannya, ia mengabarkan bahwa ada kesempatan untuk melakukan video call dengan para anggota BLACKPINK.
Namun, akses itu hanya bisa didapatkan dengan menghubungi seorang manajer bernama Budi melalui aplikasi WhatsApp di nomor 08986102224. Beberapa akun X (dulu Twitter), seperti @rlthingy dan @satyodc, membagikan pengalaman mereka.
Dalam rangkumannya, pelaku kejahatan bernama Budi menggunakan foto salah satu manajer dari sebuah perusahaan e-commerce di Indonesia yang sedang bersalaman dengan Lisa BLACKPINK sebagai foto profilnya.
Saat berkomunikasi mengenai ajakan video call dengan anggota BLACKPINK, ia menggunakan kata-kata tidak sopan dan condong melecehkan. Lebih lanjut lagi, syarat yang diajukan adalah mengirim foto tidak senonoh kepada pelaku kejahatan.
Dengan demikian, banyak metode penipuan dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, termasuk menggunakan nama-nama artis idola K-pop setiap tahunnya.
Semoga informasi ini dapat membantumu untuk mengantisipasi berbagai modus penipuan. Sebagai saran, pastikan untuk mengonfirmasi identitas orang yang menghubungimu dan jangan tergoda oleh hadiah yang terlalu baik untuk menjadi kenyataan dan tidak resmi.