Korea Selatan Heboh Soal Pengumuman Darurat Militer, Ada Apa?

Sebuah keputusan sepihak dari sang presiden!

Korea Selatan Heboh Soal Pengumuman Darurat Militer, Ada Apa?

Korea Selatan, sebuah negeri yang dikenal sebagai pusatnya K-pop dan inovasi teknologi, tiba-tiba diguncang oleh kabar mengejutkan, yakni pengumuman darurat militer. Keputusan ini memicu gelombang keresahan, dari jalan-jalan ramai oleh bala tentara hingga media sosial yang dipenuhi dengan spekulasi dan kekhawatiran.

Bagi banyak orang, langkah ini mengingatkan pada sejarah kelam di masa lalu, ketika kebebasan sipil terbatas. Namun, di tengah hiruk-pikuk tersebut, muncul pertanyaan besar, apa yang sebenarnya terjadi di Korea Selatan?

Pengumuman darurat militer di tengah malam oleh presiden

Korea Selatan Heboh Soal Pengumuman Darurat Militer, Ada Apa?

Pada Selasa malam (3/12/24), Presiden ke-13 Korea Selatan, Yoon Suk Yeol menggelar konferensi pers mendadak di Kantor Kepresidenan Korea yang berlokasi di Yongsan. Berdasarkan pidato khususnya kepada publik, melansir dari Naver, ia mengungkapkan bahwa parlemen telah mengajukan 22 kasus pemakzulan terhadap pejabat pemerintahan sejak pelantikan, dan dari 22 kasus yang diajukan tersebut telah berhasil memakzulkan 10 orang sejak Juni 2024.

Tindakan ini melumpuhkan peradilan dengan mengintimidasi hakim, memakzulkan jaksa, dan pejabat tinggi, seperti menteri di Kementerian Administrasi dan Keamanan Publik, serta Kepala Dewan Audit dan Inspeksi. Penanganan anggaran nasional juga melemahkan fungsi negara, termasuk keamanan publik, pengendalian narkoba, dan penguatan militer. Partai Demokrat Korea memangkas anggaran penting, seperti tunjangan militer, dana bencana, perawatan anak, lapangan kerja pemuda, dan proyek penelitian dan pengembangan hingga lebih dari 1 triliun Won!

Singkatnya, ledakan anggaran seperti itu merupakan permainan Partai Demokrat Korea terhadap keuangan nasional Republik Korea. Partai tersebut melanggengkan kediktatoran legislatif yang hanya menggunakan anggaran sebagai alat pertikaian politik yang tidak segan-segan memakzulkan RUU Anggaran yang telah disepakati.

Presiden pun menambahkan, "Penyelenggaraan negara lumpuh dan keluh kesah masyarakat semakin bertambah. Ini jelas merupakan tindakan anti-negara yang menginjak-injak tatanan konstitusional Republik Korea yang bebas dan merencanakan perang saudara dengan mengganggu lembaga-lembaga negara yang sah berdasarkan konstitusi dan hukum."

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved