Beberapa hari yang lalu, seorang dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang bernama Ahmad Munasir Rafie Pratama, hilang di Istanbul, Turki saat hendak pulang ke Indonesia dari Oslo, Norwegia. Ia dilaporkan hilang setelah mengikuti kegiatan di University of South-Eastern Norway. Tentunya, polisi, keluarga, bersama pihak kampus masih berupaya untuk menyelidiki keberadaan dosen tersebut.
Rombongan UII terakhir kali bertemu dengan Ahmad pada 11 Februari 2023 di Oslo. Setelahnya, keberadaan Ahmad tidak diketahui lantaran berada di rute perjalanan berbeda untuk pulang ke Indonesia. Namun, kini beredar kabar dosen tersebut terlacak masuk Amerika Serikat melalui Bandara Boston.
Peristiwa ini menimbulkan sejumlah informasi bermunculan. Pada kali ini, Popbela rangkumkan sederet fakta terkait hilangnya dosen yang berusia 36 tahun tersebut.
1. Dikabarkan hilang usai kunjungan ke University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia
Sebelumnya, Ahmad Munasir melakukan rangkaian kegiatan mobilitas global di USN, Norwegia bersama timnya dari UII Yogyakarta. Hal itu bertujuan mempererat kerjasama kedua kampus sebagai bentuk dukungan pendanaan Uni Eropa melalui Erasmus+. Rombongan UII tersebut terdiri dari empat orang, salah satunya Rektor UII Fathul Wahid.
Tim dari UII berada di Norwegia selama seminggu sejak 5 Februari 2023. Lalu, mereka meninggalkan negara itu melalui Bandara Oslo pada 12 Februari 2023.
2. Rute penerbangan yang ditempuh tim UII
Ketika kembali ke Tanah Air, rombongan UII terbagi menjadi tiga penerbangan berbeda. Dari sini, Ahmad Munasir berada dalam penerbangan melalui Riyadh, Arab Saudi dan Istanbul, Turki. Jika sesuai rencana, rute perjalanan yang ia tempuh adalah Oslo-Riyadh-Istanbul-Jakarta. Alasan terdapat perjalanan ke Riyadh lantaran sebagian tiket telah dibayar panitia konferensi di Arab Saudi.
Ahmad Munasir sempat memberikan pidato pada konferensi internasional di Riyadh sebelum berangkat pergi ke Oslo.
3. Sempat berkirim pesan ke istrinya pada 12 Februari
Ahmad Munasir mengirimkan pesan kepada istrinya bahwa dirinya tengah menunggu boarding di Istanbul. Namun setelahnya, tidak ada kabar sama sekali. Ia pun dianggap menghilang, hingga tidak ada yang mengetahui keberadaannya sampai saat ini. Seluruh pihak terdekatnya berusaha menghubungi Ahmad melalui segala cara, mulai dari pesan singkat, media sosial, dan e-mail. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuahkan hasil.
4. Nama Ahmad tak terdaftar di buku penumpang
Ahmad Munasir seharusnya mendarat di Jakarta pada 16 Februari 2023 pukul 18.00. Pihak keluarga juga sempat menunggu di pintu kedatangan, namun tidak mendapati sosoknya. Setelah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura, nama Ahmad tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.
Meskipun sudah menghubungi Turkish Airlines di Oslo untuk kepastian, melakukan pelacakan menjadi tidak mudah lantaran ketiadaan nomor referensi pemesanan tiket. Terdapat jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00 sebelum akhirnya hilang kabar.
5. Koordinasi KJRI dengan polisi setempat dan keterlibatan Interpol
Melansir dari IDN Times, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha menegaskan, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul telah menerima pengaduan hilangnya WNI bernama Ahmad Munasir Rafie Pratama. Ia juga mengatakan, KJRI Istanbul telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk melacak keberadaan Ahmad.
Selain itu, pihak UII meminta bantuan terhadap Interpol untuk ikut mencari dosen yang hilang itu. Mereka meminta untuk menerbitkan Yellow Notice pencarian orang hilang. Pihak kampus juga telah berkoordinasi dengan KBRI Oslo dan KJRI Istanbul.
6. Kabar terkini, Ahmad terdeteksi masuk ke Amerika Serikat
Semenjak hilang kabar ketika meninggalkan Norwegia pada 12 Februari 2023 lalu, keberadaan Ahmad terdeteksi masuk ke Amerika Serikat setelah sempat melacak jejak digitalnya di Turki. Melalui Bandara Boston, tujuan Ahmad bertandang ke Negeri Paman Sam masih belum ada kejelasan. Rektor UII Fathul Wahid menerangkan, informasi jejak Ahmad itu diperoleh kampus dan keluarga melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
"AMRP (Ahmad) terdeteksi masuk Amerika Serikat melalui Bandara Boston pada 13 Februari 2023," ujar Fathul.
Temuannya ini berdasarkan data dari United States Customs and Border Protection (US CBP).
7. Ahmad masih belum bisa dihubungi
Meskipun terdeteksi masuk ke Amerika Serikat, keberadaan Ahmad Munasir masih belum diketahui pasti. Hingga saat ini, ia juga belum bisa dihubungi. Rektor dan pihak kampus juga tidak mengetahui alasan dosen tersebut tidak langsung pulang ke Indonesia. Ia berharap Ahmad segera menghubungi UII beserta keluarganya untuk mengabarkan keberadaan dan juga keadaannya.
8. Kemlu dan perwakilan RI siap memberikan pendampingan
Judha Nugraha menyatakan, Kemlu dan perwakilan RI telah bergerak menyelidiki informasi ke berbagai otoritas setempat untuk mengetahui keberadaan Ahmad.
“Semua perkembangan informasi yang didapat telah disampaikan Kemlu via Rektor UII dan juga Ketum Muhamadiyah, untuk kemudian disampaikan ke keluarga,” ujar Judha.
9. Mengulik sosok Ahmad Munasir Rafie Pratama
Mengutip dari laman uii.ac.id, Ahmad Munasir Rafie Pratama merupakan dosen Teknologi Informatika. Ia juga menjabat sebagai asisten profesor dan sekretaris Departemen Teknologi Informatika UII Yogyakarta. Sebelumnya, ia pernah meraih gelar Sarjana Teknik dari UGM pada 2008 dan gelar Master di Monash University, Australia di 2011. Kemudian, ia mendapatkan gelar Ph.D. di Stony Brook University, State University of New York dengan beasiswa Fulbright pada 2019.
Sementara itu, Ahmad juga mengikuti beberapa kursus di New York University and Teachers College, Columbia University di bawah naungan Inter-University Doctoral Consortium.
Semoga pihak berwenang segera menemukan titik terang dari kasus hilangnya dosen UII ini. Selain itu, berharap juga Ahmad dapat menghubungi pihak kampus beserta keluarganya untuk mengabarkan keberadaan dan kondisinya. Bagaimana menurutmu, Bela?