Ada sisi lain dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un yang belum pernah terkuak sebelumnya. Diktator yang dikenal dengan sifat bengisnya ini, mengeluarkan air mata saat menyampaikan berita depopulasi penduduk di negara yang dikepalainya. Momen menggemparkan itu terekspos dalam sebuah unggahan video pada Konferensi Pertemuan Ibu Nasional Korea Utara.
Meminta seluruh perempuan di Korea Utara untuk melahirkan anak
Tak bisa dipungkiri bahwa depopulasi atau penurunan secara drastis jumlah penduduk bisa memberikan dampak kurang menyenangkan bagi berlangsungnya suatu negara. Kekuatan nasional suatu negara dipengaruhi oleh kualitas dan jumlah penduduknya.
Ada banyak faktor yang mengancam tombak ketangguhan negara. Salah satunya ialah depopulasi penduduk, menjadi ancaman karena dapat melemahkan aspek pertumbuhan ekonomi dan politik suatu negara.
Melihat Korea Utara mengalami krisis jumlah penduduk, Kim Jong Un pun meminta para perempuan untuk memiliki lebih banyak anak. Solusi biologis ini semata-mata untuk mengatasi penurunan angka kelahiran di Korea Utara.
"Mencegah penurunan angka kelahiran dan pengasuhan anak yang baik adalah tugas rumah tangga yang perlu kita lakukan dengan kerja sama bersama para ibu,” ujarnya dalam acara Pertemuan Ibu Nasional. Menurut informasi dari CNN International, konferensi nasional itu merupakan gelaran pertama di tahun ini setelah sempat vakum 11 tahun.
Merosotnya angka kesuburan selama satu dekade terakhir
Menurut perkiraan The United Nations Population Fund, tingkat kesuburan atau jumlah rata-rata anak yang dilahirkan seorang perempuan di Korea Utara hanya bertekuk pada angka 1,8 per tahun 2023 ini. Nilai ini sangatlah kecil jika disandingkan dengan tingkat natalis atau kelahiran di negara itu selama beberapa dekade terakhir.
Hal ini tentu menjadi kekhawatiran besar bagi negara yang terisolasi dari peradaban dunia tersbeut. Terlebih laporan dari Institut Hyundai memperkirakan bahwa Korea Utara akan mengalami penyusutan populasi mulai tahun 2034 dan menilai populasinya akan berkurang menjadi 23,7 juta pada tahun 2070.
Masih lebih unggul daripada Korea Selatan
Tapi jika dibandingkan dengan Korea Selatan, tingkat kesuburan di Korea Utara masih jauh lebih atas. Informasi data dari Times memaparkan bahwa Negeri yang terkenal budaya K-pop itu mengalami kemerosotan angka kelahiran ke rekor terendah, yakni mencapai angka 0,78 pada tahun lalu. Tentu saja angka ini 2 kali lipat lebih kecil daripada Korea Utara.
Tapi, angka tinggi tersebut tidak ada artinya jika tak dibarengi dengan jumlah penduduk yang signifikan. Lantaran, penurunan angka kesuburan ini sangat memengaruhi pertambahan jumlah penduduk.
Korea Utara hanya memiliki penduduk sebanyak 25 juta orang per 2023. Di tahun yang sama, Korea Selatan sebagai negara adidaya dan punya pengaruh besar di industri entertainment justru dihuni oleh 51,8 juta penduduk. Perbandingan jumlah penduduk yang jomplang ini sangatlah terasa dampaknya bagi pertumbuhan natalis di Korea Utara yang semakin hari semakin mengecil.
Alasan orang Korea Utara enggan punya anak
Banyak faktor yang memicu rendahnya minat memiliki anak di Korea Utara. Selain faktor kekurangan pangan yang serius selama beberapa dekade terakhir, bencana alam dan mahalnya biaya merawat anak juga turut memengaruhi.
“Banyak keluarga di Korea Utara juga tidak berniat memiliki lebih dari satu anak saat ini karena mereka tahu bahwa mereka membutuhkan banyak uang untuk membesarkan anak-anak mereka, menyekolahkan mereka dan membantu mereka mendapatkan pekerjaan,” kata Ahn Kyung-su, pemimpin DPRKHEALTH.ORG, sebuah situs yang membahas masalah kesehatan di Korea Utara.
Kim Jong Un "membujuk" penduduknya untuk punya anak
Sejumlah kampanye sudah diupayakan oleh Kim Jong Un untuk menggenjot populasi di Korea Utara. Termasuk mengadakan sosialisasi dengan mengajak para ibu untuk menambah jumlah anak.
Selain itu, Kim Jong Un juga punya cara "unik" untuk mendorong warganya supaya berminat untuk menambah anak. Ia juga "terlibat" secara tak langsung dalam kampanyenya sendiri dengan mengajak putrinya yang masih kecil ke ranah publik berulang kali.
Menurut media setempat, Pemerintah Korea Utara sudah menjanjikan tunjangan menguntungkan bagi keluarga dengan tiga anak atau lebih. Di antaranya adalah tunjangan pengaturan perumahan gratis, subsidi negara, makanan gratis, obat-obatan dan perlengkapan rumah tangga, serta tunjangan pendidikan untuk anak-anak.
Menurutmu, apakah upaya yang dilakukan Kim Jong Un cukup efektif untuk mencegah depopulasi di Korea Utara? Berikan opinimu soal permasalahan ini di kolom komentar, ya!