Pihak legal The 1975 kabarnya sudah turun tangan menyelesaikan polemik ini. Menurut penyataan David pada 16 Agustus, penyelesaian kasus ini sedang dalam progres.
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa pengacara kami telah menerima komunikasi dari pengacara band dan kami terus melanjutkan masalah ini, sesuai pernyataan kami sebelumnya,” ungkapnya.
Sekadar kilas balik, vokalis The 1975 tersebut menjadi lineup hari pertama Good Vibes Festival yang diadakan di Sepang International Circuit, Malaysia pada 21 Juli lalu. Namun, ia melakukan hal yang cukup kontroversial di atas panggung, yaitu mencium sang bassist Ross MacDonald dan mengeluhkan larangan LGBTQ+ di negara tersebut.
Buntut tindakan tersebut, gelaran Good Vibes Festival terpaksa dibatalkan sepenuhnya sehingga memicu kecewaan di hati banyak pihak. The 1975 praktis dilarang tampil lagi di Malaysia. Sementara itu, pihak penyelenggara mengalami kerugian materi yang besar karena hal ini. Matty Healy jelas-jelas melanggar kontrak yang melarang kedua hal tersebut. Oleh karena itu, FSA selaku promotor mengambil langkah hukum sebagai langkah penyelesaian.
“FSA ingin menegaskan kembali ketidaksetujuan mereka terhadap perilaku band selama penampilan mereka di GVF2023. Secara khusus, penggunaan bahasa kasar penyanyi utama Matthew Timothy Healy, kerusakan peralatan, dan aksi panggung yang tidak senonoh tidak hanya melanggar pedoman lokal dan undang-undang Malaysia secara terang-terangan, tetapi juga menodai reputasi festival berusia 10 tahun itu,” kata perwakilan FSA dalam pernyataan resmi yang dikutip dari NME.