Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Update Kasus Matty Healy Dituntut Ganti Rugi Rp40 M oleh Promotor GVF

Sudah diproses oleh pihak legal The 1975

Zikra Mulia Irawati

Masih ingat dengan kontroversi Matty Healy The 1975 yang terjadi di Malaysia pada Juli lalu? Promotor Good Vibes Festival (GVF), Future Sound Asia (FSA), akhirnya menuntut band asal Inggris tersebut pada 7 Agustus. Mereka ingin ganti rugi senilai RM12.347.967,91 atau setara Rp40 miliar dibayarkan dalam kurun waktu tujuh hari.

"Dalam surat (tuntutan) tersebut, FSA menuntut agar The 1975 mengakui tanggung jawab mereka (berkaitan dengan kontroversi ini) dan membayar £2.099.154,54 (RM12.347.967,91) dalam kurun waktu tujuh hari. Surat Tuntutan ditulis sesuai dengan ketentuan Perilaku dan Protokol Pra-Tindakan Arahan Latihan Bahasa Inggris yang merupakan bagian dari Aturan Acara Perdata Bahasa Inggris," kata David Mathew, kuasa hukum Future Sound Asia kepada Malay Mail.

Akhirnya ditangani oleh pihak The 1975

mirror.co.uk

Pihak legal The 1975 kabarnya sudah turun tangan menyelesaikan polemik ini. Menurut penyataan David pada 16 Agustus, penyelesaian kasus ini sedang dalam progres. 

Kami dapat mengonfirmasi bahwa pengacara kami telah menerima komunikasi dari pengacara band dan kami terus melanjutkan masalah ini, sesuai pernyataan kami sebelumnya,” ungkapnya.

Sekadar kilas balik, vokalis The 1975 tersebut menjadi lineup hari pertama Good Vibes Festival yang diadakan di Sepang International Circuit, Malaysia pada 21 Juli lalu. Namun, ia melakukan hal yang cukup kontroversial di atas panggung, yaitu mencium sang bassist Ross MacDonald dan mengeluhkan larangan LGBTQ+ di negara tersebut.

Buntut tindakan tersebut, gelaran Good Vibes Festival terpaksa dibatalkan sepenuhnya sehingga memicu kecewaan di hati banyak pihak. The 1975 praktis dilarang tampil lagi di Malaysia. Sementara itu, pihak penyelenggara mengalami kerugian materi yang besar karena hal ini. Matty Healy jelas-jelas melanggar kontrak yang melarang kedua hal tersebut. Oleh karena itu, FSA selaku promotor mengambil langkah hukum sebagai langkah penyelesaian.

FSA ingin menegaskan kembali ketidaksetujuan mereka terhadap perilaku band selama penampilan mereka di GVF2023. Secara khusus, penggunaan bahasa kasar penyanyi utama Matthew Timothy Healy, kerusakan peralatan, dan aksi panggung yang tidak senonoh tidak hanya melanggar pedoman lokal dan undang-undang Malaysia secara terang-terangan, tetapi juga menodai reputasi festival berusia 10 tahun itu,” kata perwakilan FSA dalam pernyataan resmi yang dikutip dari NME.

Matty Healy sentil masalah ini di Lollapalooza

nme.com

Matty Healy kemudian menyindir Malaysia saat tampil di panggung Lollapalooza Chicago 2023 pada 4 Agustus. Saat hendak menampilkan lagu "It’s Not Living If It’s Not With You", ia melontarkan celetukan tersirat agar tidak pergi ke sana.

"Kalian butuh tips jalan-jalan dariku? Jangan pergi ke..." ucapnya menggantung karena penampilan kembali berlanjut.

Saat tampil di Hawaii dua hari kemudian, ia lagi-lagi menyinggung permasalahan ini. Matty Healy bergurau bahwa ia dan Ross MacDonald mungkin saja harus memangkas rambut mereka karena harus dipenjara akibat menjadi seorang homoseksual.

Semoga saja setelah ini masalah di antara kedua belah pihak bisa mereda, ya, Bela.

IDN Channels

Latest from News