Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Ingin Buat Grammy Awards Asia, Recording Academy Malah Dihujat

Rencananya akan digelar di Korea Selatan atau Jepang

Zikra Mulia Irawati

Grammy Awards Asia dikabarkan akan digelar di Korea Selatan atau Jepang. Kabar ini santer terdengar usai laporan eksklusif The Korea Times menyebutkan kunjungan Presiden Recording Academy Panos Panay dan CEO Harvey Mason Jr. ke Korea Selatan.

Agenda kunjungan tersebut adalah membahas perkembangan industri teknologi dan musik. Sejumlah pihak yang dikabarkan hadir antara lain petinggi agensi (HYBE & YG Entertainment), perusahaan hiburan (Kakao Entertainment & CJ ENM), dan pemerintah daerah dari tiga kota yang kemungkinan akan dijadikan venue penyelenggaraan Grammy Awards Asia.

Kabar ini pun menuai reaksi yang beragam di kalangan penggemar. Lebih lengkap, kita bahas di bawah, yuk!

Jadi solusi win-win

Korea JoongAng Daily

Masih dari laporan eksklusif tersebut, para perwakilan perusahaan tersebut mengonfirmasi bahwa benar mereka bertemu dengan dua petinggi Recording Academy tersebut. Namun, mereka tak bisa membocorkan apa saja yang jadi agenda pertemuan mereka.

"Kami bisa mengonfirmasi bahwa benar ada pertemuan, tapi kami tak bisa mengungkapkan hal apa saja yang kami diskusikan," kata salah satu pihak tersebut.

Sementara itu, perwakilan perusahaan lainnya menyebut bahwa digelarnya upacara penghargaan di Korea Selatan akan menjadi sebuah solusi win-win. Hal ini akan menguntungkan baik untuk pihak Korea Selatan maupun Grammy Awards.

"Mengadakan upacara penghargaan di Korea akan 'memenuhi kebutuhan masing-masing' karena Grammy mencari ekspansi ke pasar Korea dan Asia, sementara industri hiburan Korea akan mendapat manfaat dari reputasi Grammy yang mapan," ujarnya.

Disinggung sejak tahun lalu

grammy.com

Rencana ekspansi pasar ini rupanya memang sudah lama disinggung oleh CEO Harvey Mason Jr. sejak tahun lalu. Ia mengungkapkan keinginannya agar Grammy Awards bisa jadi bagian dari ekosistem musik di berbagai negara.

"Kami telah pergi ke seluruh penjuru dunia untuk belajar dan memahami apa yang terjadi dan di mana kami mungkin dapat membantu atau dalam pelayanan. Kami pergi ke tempat-tempat untuk mencoba dan memahami bagaimana kami dapat berkolaborasi, bagaimana kami dapat menjadi bagian dari ekosistem musik mereka," ungkapnya dalam wawancara bersama The Hollywood Reporter.

Reaksi penggemar

Akan tetapi, rencana ini rupanya tak disambut baik di kalangan penggemar. Memisahkan Grammy Awards Asia disebut hanya akan mempertegas tuduhan xenofobia yang selama ini jadi isu sensitif.

Meski sudah digelar sejak 1958, jumlah musisi Asia yang pernah masuk nominasi Grammy masih terhitung sedikit. Nama-nama tersebut antara lain Falguni Shah (India), BTS (Korea Selatan), Sari Simorangkir & Sidney Mohede (Indonesia), Joey Alexander (Indonesia), dan Anoushka Shankar (India).

"Bukankah ini puncak dari xenofobia?" tulis akun @lethvxlgo95.

"Mereka begitu benci untuk memberikan (penghargaan) Grammy kepada artis Asia, makanya mereka membuat versi Asia," tulis akun @FloralSoobin.

Bagaimana tanggapan kamu, Bela?

IDN Channels

Latest from News