Kemarin, 8 Juni 2021, sebuah akun di Twitter dengan nama @Qweenjojo menceritakan kisah pelecehan seksual yang dialaminya. Dalam kisahnya, akun tersebut menyebut nama Gofar Hilman sebagai pelaku pelecehannya.
Cuitan @Qweenjojo seketika ramai di jagat Twitter. Banyak warganet yang bersimpati atas kejadian tersebut. Gofar Hilman pun sudah memberikan tanggapannya terkait hal ini. Bagaimana kronologi dan apa tanggapan Gofar? Simak rangkumannya berikut ini.
1. Pelecehan terjadi pada tahun 2018 di sebuah acara dengan Gofar sebagai bintang tamunya
Dalam sebuah utas yang telah dibagikan lebih dari 2,8 ribu kali, @Qweenjojo menjabarkan secara rinci kejadian pelecehan seksual yang dialaminya pada tahun 2018 itu. Akun @Qweenjojo menjelaskan bahwa ia mendapatkan perlakuan yang kurang mengenakan di atas panggung, karena secara spontan ditarik oleh Gofar saat ia sedang mengabadikan momen menggunakan kamera ponselnya.
2. Korban trauma karena mendapat perlakuan tak mengenakan di depan umum
Mendapat perlakuan tak mengenakan di tempat umum, kerumunan yang ada di sekitar korban tak ada yang membantunya sama sekali. Dengan wajah risih dan akhirnya dibantu oleh seseorang, @Qweenjojo berhasil melepaskan rangkulan Gofar dan menjauh dari kerumunan.
Satu hal yang membuat korban semakin trauma adalah saut-sautan kerumunan yang mengatakan bahwa korban tak mau dirangkul, padahal menurut mereka korban akan dibuat "enak". Kenyataannya, hal tersebut sudah masuk ke dalam kasus pelecehan karena membuat pihak lain merasa tidak nyaman dan risih.
3. Korban mengunggah bukti berupa video
Untuk memperkuat argumen dan kasus pelecehan yang dialaminya, korban mengunggah video pendek yang berisikan rekaman sesaat sebelum ia mengalami pelecehan seksual. Dalam video tersebut terlihat wajah Gofar yang jaraknya begitu dekat dengan korban.
4. Sudah menghubungi pihak manajemen Gofar
Agar kasus ini dapat menemukan titik terang, korban pun meminta bantuan warganet untuk mencari saksi yang saat itu juga berada di lokasi yang sama dengan korban. Lalu korban pun juga sudah menghubungi pihak manajemen Gofar dan pihak panitia untuk menyelesaikan masalah ini.
Pihak panitia acara yang bersangkutan mengaku tidak melihat kasus pelecehan yang disebutkan korban dalam cuitannya, sementara hingga hari Rabu, pukul 14:22, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai hasil dari kontak antara korban dan pihak manajemen Gofar. Oleh karena itu, @Qweenjojo berusaha mencari saksi yang ada di dalam video maupun pihak lain yang kebetulan berada di lokasi pada bulan Agustus 2018 silam.
5. Situasi Rumah Opa saat kasus pelecehan berlangsung
Demi mengumpulkan saksi yang saat itu juga berada di lokasi yang sama, korban mengunggah video pendek yang menampilkan wajah Gofar. Karena videonya terlalu singkat dan buram, tentu sulit mencari tahu siapa saja yang ada di lokasi bersama korban saat itu.
Beruntung, sebuah akun dengan nama @Wndlstr_ mengirimkan video lebih panjang dan jelas di Rumah Opa dengan kualitas yang lebih baik. Diharapkan, dengan adanya video tersebut, korban dapat melihat lebih jelas siapa saja yang ada di lokasi, sehingga dapat mengumpulkan lebih banyak saksi.
6. Tanggapan Gofar soal kasus yang menyeret namanya
Ramai namanya disebut-sebut dalam kasus pelecehan seksual, Gofar membela diri dan mengatakan bahwa ia tidak melakukan hal tersebut. Pada saat itu, Gofar mengatakan banyak sekali penonton yang datang untuk mengajaknya membuat InstaStory. Gofar juga mengaku ia selalu didampingi satu orang dari tim manajemen dan satu orang dari panitia acara hingga sampai mobil. Sehingga, menurutnya, tak mungkin ia melakukan hal tersebut.
Namun, Gofar sudah meminta tim manajemennya untuk menghubungi @Qweenjojo untuk meminta penjelasan lebih lanjut agar masalah ini dapat segera diselesaikan. Bahkan, Gofar siap menempuh jalur hukum karena menurutnya, kasus ini bisa jadi fitnah yang melibatkan namanya.
7. Warganet ubah deskripsi profil Hilman di Wikipedia
Cuitan @Qweenjojo ternyata sudah begitu luas beredar di jagat Twitter. Ia mendapat simpati dan dukungan dari warganet agar kasus yang menimpanya dapat diselesaikan dengan baik.
Dukungan warganet bukan hanya dalam bentuk cuitan di Twitter. Lebih dari itu, ada salah seorang warganet yang tak diketahui identitasnya mengganti deskripsi profil Gofar di laman Wikipedia. Dalam deskripsinya, warganet menambahkan kata 'pelaku pelecehan seksual'.
Namun, pada pukul 13.48 WIB, berdasarkan hasil pengamatan Popbela, kata tersebut telah dihapus dari deskripsi profil Gofar di laman Wikipedia.
8. Bukan lagi bagian dari PT. Lawless Jakarta Indonesia
Terkait kasus ini, Perusahaan yang turut ia kelola pun bertindak cepat dan mengambil keputusan untuk melepaskan Gofar dari atributnya sebagai co-owner PT. Lawless Jakarta Indonesia dan PT. Lawless Burgerbar. Perusahaan menyatakan bahwa mereka berdiri bersama korban.
Itulah tadi fakta terkait kasus pelecehan seksual yang menyeret nama Gofar Hilman. Semoga masalah ini segera menemukan titik terang, ya!