Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Komisi Rp191,6 M Belum Dibayar, Coldplay Digugat Mantan Manajer

Dave Holmes juga mengundurkan diri sebagai manajer Coldplay

Audia Natasha Putri

Belum sempat kasus larangan manggung di Malaysia usai, Coldplay kembali menghadapi masalah baru. Sang mantan manajer, Dave Holmes melayangkan gugatan kepada band asal Inggris ini ke Pengadilan Tinggi Inggris.

Gugatan ini diterbangkan atas dugaan bahwa Coldplay belum membayar komisi lebih dari £10 juta atau berkisar Rp191,6 M untuk dua album kepada dirinya.

Sudah menaungi Coldplay selama 20 tahun

NBC News

Penggemar setia Coldplay pasti sudah akrab dengan Dave Holmes. Ia adalah sosok manajer yang sudah mengelola Coldplay lebih dari 20 tahun. Namun per 16 Agustus 2023, Dave memutuskan untuk angkat kaki dari band tersebut.

Belum diketahui alasan valid mengapa sang manajer memilih hengkang dari Coldplay. Hal ini tentu menimbulkan banyak spekulasi dan desas-desus di kalangan penggemar.

Perselisihan kontrak

youtube.com

Adapun publik mengaitkan keluarnya Dave Holmes sebagai manajer Coldplay berkaitan dengan masalah kontrak dan komisi yang tak kunjung dibayar. Semakin sengit, Holmes juga membahas mengenai ancaman dari manajemen Coldplay yang akan menuntut balik dirinya dengan melayangkan penbelaan diri.

Apalagi perwakilan Coldplay menyinggungkan bahwa kontrak David Holmes dengan Coldplay sudah usai pada 2022 lalu dan tak ada pembaharuan lagi.

"Permasalahan ini di tangan pengacara Coldplay dan klaim (Holmes) dibantah dengan keras," kata perwakilan band asal Inggris tersebut.

Tak sesuai dengan perjanjian

CreativeDisk

Menurut Variety, Holmes juga menuduh Coldplay telah menarik kembali kontrak yang dijanjikan terkait dengan album kesepuluh "Music of The Spheres",  dan album kesebelas band tersebut yang belum dirilis berjudul "Moon Music". 

Pengajuan yang dibuat oleh Dave kepada Pengadilan Tinggi Inggris juga mencakup rincian pembayaran komisi Holmes sebelumnya, di mana dirinya mendapat komisi antara 8% dan 13% untuk album kedelapan dan kesembilan Coldplay.

Gugatan hukum ini dilayangkan semata-mata agar pengadilan mensahkan kontrak Holmes serta menuntut Coldplay untuk melunasi komisi yang belum dibayarkan kepadanya. Phil Sherrell selaku perwakilan Holmes juga menyatakan bahwa Coldplay menolak untuk menaati kontrak manajemen Dave dan membayar utangnya.

Coldplay berencana untuk mengalihtugaskan Dave dari manajer menjadi kepala tur konser?

The Hollywood Reporter

Selain masalah komisi, tuntutan lain yang menjadi sorotan adalah cakupan tugas yang diembannya sebagai manajer. Bukan cuma mengurus tur AS, Australia, dan Asia Coldplay, ia juga merangkap tugas lainnya. Di antaranya adalah pengelolaan logistik untuk persiapan album, menyiapkan anggaran, mengatur sesi rekaman di London, hingga bekerja sama dengan produser musik Max Martin, dan sampel lisensi.

Dave menuduhkan bahwa cakupan tugas ini semata-mata sebagai rencana Coldplay untuk menurunkannya dari manajer menjadi kepala tur.

Meminta ganti rugi hingga Rp191,63 miliar

instagram.com/coldplay

Lantas dari itu, Holmes juga meminta pihak Coldplay untuk membayar klaim "biaya yang layak" atas jasa serta pekerjaan "tambahan" yang telah ia emban. Begitu juga tuntutan pembayaran yang berkaitan dengan kontrak komisi untuk album ke-10 dan ke-11.

Mengulik informasi dari Variety, disebutkan bahwa Coldplay mendapatkan bayaran di muka £35 juta atau sekitar Rp670,73 miliar untuk album ke-10, serta £30 juta atau sekitar Rp574,91 miliar untuk album ke-11 dan ke-12 mereka.

Jika diakumulasikan, maka total uang ganti rugi yang perlu dibayar Coldplay kepada sang mantan manajer mencapai lebih dari £10 juta atau sekitar Rp191,63 miliar.

Semoga saja masalah di antara kedua belah pihak mendapat titik terang, ya, Bela.

IDN Channels

Latest from News