Twitter jadi salah satu platform media sosial kesayangan banyak orang. Beragam postingan mulai dari horor, romantis, drama, hingga komedi, selalu dihadirkan oleh para pengguna Twitter. Selain itu, Twitter dengan fitur trending juga berguna sebagai aplikasi paling update.
Belum lama ini, pengguna Twitter dibuat kesal dengan kebijakan CEO Twitter yaitu Elon Musk. Pasalnya, Musk memberikan limit untuk pengguna gratis Twitter dalam membaca tweet per hari. Kebijakan ini sampai membuat pendiri Twitter turut memberikan tanggapan. Keep scrolling for more!
1. Jadi CEO Twitter
Elon Musk mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar. Langkah awal Elon Musk saat pertama kali menjadi CEO Twitter, tepatnya pada Kamis (27/10/2022) yaitu dengan memecat beberapa eksekutif, di antaranya mantan CEO Parag Agrawal, mantan CFO Ned Segal dan mantan Chief Legal Officer Vijaya Gadde. Musk memberikan pesangon kepada mereka senilai USD$187 juta.
2. Kebijakan yang Elon Musk buat
Berada di bawa naungan Elon Musk, Twitter mengalami beberapa perubahan. Musk membebankan biaya USD$20 atau sekitar lebih dari 300 ribu per bulan bagi pengguna yang ingin memiliki centang biru, kebijakan baru yang Musk buat yaitu dengan membatasi cuitan perhari untuk pengguna gratis.
3. Batasi akses cuitan
Elon Musk memberikan kebijakan baru dengan melakukan pembatasan jumlah tweet harian yang dapat dibaca oleh pengguna. Pengguna gratis yang tak terverifikasi, hanya dapat membaca 600 tweet per hari, sedangkan pengguna baru yang belum terverifikasi, hanya dapat membaca 300 tweet per hari. Namun, Elon Musk memberikan opsi bagi pengguna Twitter yang ingin scroll tweet lebih banyak dengan berlangganan Twitter Blue.
4. Alasan Elon Musk batasi akses cuitan
Besarnya data yang diambil (scraping) dari Twitter dan tingginya manipulasi sistem menjadi alasan Elon Musk membatasi cuitan di Twitter.
"Kami menemukan adanya pengambilan data yang sangat besar sampai menurunkan kualitas layanan untuk pengguna biasa," kata Elon Musk pada Jumat (30/7/2023).
5. Respon dari pendiri Twitter
Jack Dorsey selaku pendiri Twitter memberikan tanggapan tentang kebijakan baru yang Elon Musk buat. Jack menyebutkan bahwa yang dilakukan Musk merupakan salah satu upaya agar Twitter bisa terus berkembang.
"Menjalankan Twitter memang sulit. Saya berharap tidak ada orang yang menanggung tekanan tersebut. Saya percaya tim Twitter tengah melakukan yang terbaik di bawah batasan yang mereka hadapi, yang mana sangat besar," tulis akun Twitter @jack, dikutip Senin (3/7/2023).
6. Twitter sempat eror
Keluhan dari pengguna Twitter sudah ada sejak Sabtu (1/7/2023) tentang erornya aplikasi Twitter. Penyebab eror tersebut karena Elon Musk melakukan pembatasan cuitan untuk sementara waktu. Eror dari para pengguna cukup beragam, ada pengguna yang tidak bisa melakukan refresh halaman, tidak dapat melihat trending, tidak bisa melakukan scroll dan lain sebagainya.
7. Warga Twitter merasa kesal dengan kebijakan baru
Warga Twitter dibuat geger atas keputusan Elon Musk yang melakukan limit bacaan cuitan perhari. Banyak yang merasa keberatan atas keputusan Musk, terlebih bagi para pecinta aplikasi Twitter yang paling banyak menghabiskan waktunya dengan memainkan aplikasi tersebut.
8. Tentang Truth Sosial, aplikasi pengganti Twitter
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) yaitu Donald Trump membuat sebuah platform media sosial bernama Truth Social. Sesuai namanya, platform ini bertujuan sebagai tempat diskusi secara terbuka, bebas dan jujur.
The Trump Media & Technology Group (TMTG) yang bertugas mengembangkan Truth Social, memiliki beberapa kemiripan dengan Twitter. Truth Social punya fitur seperti Truth Feed untuk menampilkan postingan pengguna, ReTruth untuk membagikan postingan orang lain dan direct message untuk berkomunikasi secara pribadi.
Itulah fakta tentang Elon Musk yang membatasi pengguna Twitter dalam membaca cuitan per hari. Bagaimana tanggapanmu?