Restoran cepat saji McDonald's mengumumkan akan membatasi penjualan menu kentang goreng sejak Selasa (02/02/2022) untuk sementara waktu. Kondisi ini disebabkan adanya kendala pengiriman pasokan kentang akibat pandemi.
“Kelangkaan kentang saat ini terjadi karena disrupsi rantai pasok global. Namun disrupsi ini hanya temporer. Secara jangka panjang, Indonesia tetap membutuhkan impor kentang dari luar negeri untuk memenuhi konsumsi,” ujar Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Ananta dalam siaran tertulis.
Kondisi saat ini menggambarkan betapa tergantungnya negeri ini pada impor dalam pemenuhan kebutuhan industrinya.
Tidak berefek pada kebutuhan rumah tangga
Felippa menilai, bagi rumah tangga kelangkaan ini tidak terasa, sebab, kentang bukan merupakan bahan pokok. Pasokan kentang sayur yang biasa dikonsumsi rumah masih mencukupi.
Felippa membeberkan, Indonesia hanya dapat memproduksi sekitar 25% dari kebutuhan kentang olahan industri makanan. Akibatnya, kelangkaan terasa pada pasukan kentang olahan untuk keperluan industri makanan, seperti untuk french fries atau keripik.
Tidak hanya Indonesia, negara lain juga ikut merasakan kelangkaan
Data Balai Penelitian Tanaman Sayutan (Balista) pada 2020, menunjukkan Indonesia mengimpor 25.410 ton kentang dari Belgia, 20.850 ton dari Amerika Serikat dan 19.100 ton dari Belanda, dengan total nilai impor mencapai 69,79 juta dolar AS atau setara Rp993,6 miliar.
Tidak hanya di Indonesia, kelangkaan stok kentang olahan juga dirasakan oleh negara lain, mulai dari Malaysia hingga Kenya. Beberapa faktor penyebabnya adalah menurunnya kapasitas pertanian dan industri pengolahan di Amerika Serikat, pandemi COVID-19, banjir yang melanda pelabuhan transit Vancouver dan Frost, serta curah hujan tinggi di Afrika Selatan.
Produksi kentang di Indonesia terus fluktuatif
Sementara, produksi kentang Indonesia terus fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir ini. Tapi volumenya selalu melebihi kebutuhan konsumsi rumah tangga.
Sekitar 80 persen produksi kentang di Indonesia merupakan kentang sayur untuk kebutuhan rumah tangga. Sementara sisanya kentang olahan untuk industri makanan.
“Peningkatan produktivitas kentang dalam negeri perlu terus diusahakan supaya kualitasnya berdaya saing. Prosedur impor yang transparan dan sederhana juga diharapkan dapat memastikan ketersediaan kentang untuk kebutuhan industri,” kata Felippa.
Kepala Kajian Makroekonomi dan Ekonomi Politik LPEM FEB UI Jahen F. Rezki menyampaikan bahwa, kelangkaan kentang dan juga minyak goreng merupakan salah satu fenomena dari meningkatnya tekanan inflasi di Indonesia.
Penyumbang inflasi lainnya terjadi pada cost push inflation, yang mana terjadi penurunan antara jumlah barang, jasa yang ditawarkan dan juga biaya produksi tinggi yang saat ini sedang terjadi di seluruh dunia.
Namun, diperkirakan masalah ini hanya sementara, seiring dengan pulihnya masalah rantai pasokan dunia yang diperkirakan akan terjadi pada tahun ini.
Disclaimer: Artikel ini telah terbit di IDN Times dengan judul "Fakta di Balik Hilangnya Kentang Goreng dari Menu Restoran Cepat Saji" dan penulis DIni Suciatiningrum