Festival Generasi Pancasila hadir untuk memperingati Hari Anak Nasional, Hari Keluarga Nasional, serta Hari Lahir Pancasila pada Selasa (5/07/2022) yang lalu. Festival Generasi Pancasila ini merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan yang telah diadakan dari tanggal 8 - 26 Juni 2022.
Adapun rangkaian kegiatannya yaitu Kreasi Mural Pelajar Pancasila dan Bangga punya Pancasila, yang telah diselenggarakan di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, hingga Denpasar.
Mengangkat tema “Pelajar Pancasila Bangga Punya Pancasila”, hadirnya festival kali ini bertujuan untuk menyebarkan profil pemuda Pancasila sekaligus mengimplementasikan karakter Pelajar Pancasila kepada peserta didik yang masih duduk di bangku PAUD, TK, Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan.
1. Apa itu Pelajar Pancasila?
Melansir dari situs resmi Direktorat Sekolah Dasar, Pelajar Pancasila merupakan wujud dari pelajar Indonesia yang memiliki kemampuan untuk berkompetisi secara global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Adapun enam ciri utama dari Pelajar Pancasila sebagai berikut:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
- Berkebinekaan global
- Bergotong royong
- Mandiri
- Bernalar kritis
- Kreatif
Pada sambutannya, Nadiem Makarim selaku Mendikbudrisktek mengungkapkan, “Keenam profil Pancasila merupakan bekal untuk menggapai cita-cita di masa depan sesuai dengan minat dan potensi adik-adik, sesuai dengan semangat merdeka belajar, karena kini tidak ada lagi batasan dalam meraih mimpi. Sebab, kecerdasan akademik yang dipadukan dengan karakter yang kuat itulah yang akan membantu melangkah ke masa depan dan menghadapi semua tantangan,” tuturnya.
2. Rangkaian acara selama Festival Generasi Pancasila
Selama puncak acara Festival Generasi Pancasila, terdapat tiga kelas daring yang dapat kamu pilih sesuai dengan jenjang umur dan topik yang ingin diikuti.
- Kelas Generasi Dongeng merupakan kelas pertama yang ditujukkan untuk peserta berusia 2 - 8 tahun. Kelas ini dipadu oleh Ayoe Sutomo seorang psikolog dan Kak Iwan, pendongeng sekaligus pemerhati dunia anak.
- Kelas kedua adalah Generasi Kreatif yang menyasar peserta usia 9 - 13 tahun. Selama kelas berlangsung, di sini peserta diberikan materi oleh kak Stela Nau selaku pendiri Organisasi NTT Muda.
- Kelas terakhir, Generasi Mandiri, hadir untuk peserta usia 14 - 18 tahun bersama I Made Pandhu yang merupakan pendiri Media Kesehatan Mental dan @kegelisahart.
3. Tidak ada mimpi yang tidak mungkin
Pada puncak acara yang digelar oleh Kemendikbudristek ini, hadir pula Franka Makarim selaku Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemendikbudristek serta Suharti yang merupakan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek.
Keduanya hadir untuk menginspirasi dan mengajak para peserta untuk menghargai dan merayakan perbedaan, serta menaruh kepercayaan diri terhadap mimpi dan cita-cita.
"Cita-cita boleh berubah, namun dengan menjadi Pelajar Pancasila dengan enam karakter yang dimiliki, yakinlah cita-cita itu akan lebih mudah dicapai," ungkap Ibu Suharti.
Ibu Franka Makarim juga menuturkan, "Tidak ada keberhasilan yang kita capai sendirian. Kita perlu dukungan dan bantuan dari orang sekitar, dengan menjadi Pelajar Pancasila, tidak ada cita-cita yang tidak mungkin, tidak ada mimpi yang tidak bisa diwujudkan."
Itulah rangkaian acara selama Festival Generasi Pancasila yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek. Besar harapan, lewat acara ini sosialisasi nilai-nilai Pancasila akan tersebar secara lebih masif lagi kepada khalayak luas.