Tiongkok dikenal sebagai negara yang memiliki aturan ketat, termasuk dalam hal penayangan konten untuk penduduknya. Sejak tahun 2016, Tiongkok telah memberlakukan larangan Hallyu atau anti Hallyu yaitu aktivitas memblokir impor drama, film, iklan, dan game yang dibintangi oleh selebritas Korea Selatan.
Setelah enam tahun diberlakukan larangan tersebut, pada dua bulan pertama tahun 2022 Tiongkok memberikan kelonggaran. Negeri Tirai Bambu tersebut mengizinkan streaming drama Korea, sehingga platform OTT yang banyak digunakan oleh masyarakatTiongkok menghadirkan drama Korea seperti What’s Wrong with Secretary Kim, Hospital Playlist, dan Hometown Cha-Cha-Cha.
Awalnya Yoon Suk Yeol selaku presiden Korea Selatan menyambut baik penayangan konten Korea Selatan di Tiongkok, ia menekankan pentingnya pertukaran budaya dan perlunya komunikasi pada KTT Korea-Tiongkok. Kemudian Presiden Tiongkok yang bernama Presiden Xi Jinping juga setuju dengan hal tersebut. Akan tetapi, dikutip dari laporan Komite Urusan Luar Negeri dan Unifikasi Korea Selatan, sejak 6 Oktober Tiongkok justru semakin memperketat larangan masuknya konten Korea Selatan.
Apa penyebab larangan masuknya konten Korea Selatan ke Tingkok? Simak informasi ini lebih lanjut!
Pemerintah Tiongkok tidak senang dengan konten Korea Selatan
Di Tiongkok, pemerintah bukan hanya melarang penyiaran drama Korea. Negara tersebut memperketat aturannya dengan melarang hal-hal sebagai berikut:
- Penyiaran dengan pemeran asal Korea
- Melarang melakukan syuting di Korea
- Melarang berinvestasi di Korea
- Idol K-Pop juga dilarang menggelar konser dengan jumlah penonton lebih dari 10 ribu
- Serta melarang proyek-proyek kolaborasi Korea-Tiongkok.
Penyebab beberapa larangan tersebut karena pemerintah Tiongkok beranggapan bahwa karya-karya asal Korea akan berdampak buruk pada masyarakat Tiongkok.
Keputusan pengetatan aturan ini dipicu oleh aksi pemerintah Amerika Serikat dan Korea Selatan yang mengerahkan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korea Selatan pada awal Juli lalu. THAAD sendiri merupakan sistem pertahanan rudal anti-balistik milik Angkatan Darat Amerika Serikat yang dirancang untuk menembak secara langsung.
Berbeda dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan, Tiongkok menjadi negara yang menolak secara keras THAAD. Ahn Cheol Soo selaku anggota Majelis Nasional Korea Selatan mengaku bahwa larangan Tiongkok terhadap konten Korea akan kembali tidak membaik seperti di tahun 2016.
Respon netizen Korea tentang pelarangan di Tiongkok
Netizen Korea Selatan justru menyambut baik kembalinya pelarangan konten Korea Selatan di Tiongkok. Melansir dari unggahan XPortsnews via Naver, para netizen asal Negeri Ginseng ini merasa selama adanya perizinan penayangan drama di Tiongkok, kualitas drama Korea Selatan justru semakin menurun karena harus mengikuti permintaan pasar Tiongkok. Oleh karena itu mereka senang dengan larangan tersebut.
Di sisi lain beberapa K-Netz alias netizen Korea merasa sedih karena idol mereka tidak bisa mengembangkan kariernya ke pasar Tiongkok secara luas. Bagaimana menurutmu, Bela? Komen di bawah, ya!