Biasanya, kedua bahan ini sangat mudah untuk dijumpai di pasaran sehingga memudahkan kita untuk membelinya. Butter dan margarin merupakan bahan makanan yang sering digunakan dalam beberapa masakan. Kedua bahan tersebut sering digunakan untuk menambah rasa dan aroma.
Butter dan margarin sering kali keliru dipakai karena tampilannya yang mirip. Meskipun memiliki kemiripan, tetapi kedua bahan masakan tersebut mempunyai perbedaan yang cukup jelas.
Penasaran? Yuk, simak perbedaan butter dan margarin berikut ini.
1. Bahan produksi butter dan margarin
Perbedaan butter dan margarin yang paling utama terletak pada bahan produksinya. Butter merupakan produk yang dibuat dari krim kental melalui proses pengadukan. Umumnya butter dibuat menggunakan susu sapi. Tidak hanya itu saja, butter juga dapat memakai susu domba, kambing, dan produk susu hewani lainnya.
Berbeda dengan butter, margarin terbuat dari minyak nabati. Untuk bisa mendapatkannya, minyak nabati akan mengalami proses hidrogenasi yang memadatkan minyak nabati. Awalnya, margarin dibuat sebagai alternatif butter dari bahan alami yang lebih mudah untuk didapatkan, di antaranya kedelai, jagung, kelapa sawit, atau minyak zaitun.
2. Kandungan lemak butter dan margarin
Dikarenakan bahan pembuatnya berbeda, butter dan margarin mempunyai kandungan lemak yang berbeda juga. Dilihat dari kadar lemaknya, kandungan lemak pada butter lebih tinggi dari margarin.
Butter mengandung kandungan lemak 80% yang terdiri dari lemak jenuh dan lemak trans susu. Kandungan lemak pada margarin lebih rendah sekitar 10-50% berupa lemak tak jenuh yang dapat ditemukan pada bahan nabati. Selain itu, dalam beberapa margarin, ada asam lemak omega 3 sebagai tambahannya.
3. Rasa butter dan margarin
Untuk cita rasa, butter masih lebih unggul daripada margarin. Perbedaan bahan pembuat dan kandungan lemaknya membuat butter dan margarin mempunyai cita rasa yang berbeda.
Dikarenakan dibuat menggunakan susu, butter memiliki rasa yang lebih kuat, creamy, dan cenderung gurih. Bahkan butter segar akan terasa lebih creamy.
Lain halnya dengan butter, margarin memiliki rasa yang lebih light dan terasa seperti perasa buatan. Oleh sebab itu, butter lebih banyak disukai dan dipakai dalam berbagai masakan dari segi rasa yang dihasilkannya.
4. Kegunaan butter dan margarin
Meskipun sama-sama digunakan sebagai bahan masakan, butter dan margarin memiliki kegunaannya masing-masing. Butter sangat ideal untuk digunakan dalam aneka kue, roti, dan pastry yang akan menambah cita rasa dan tekstur renyah pada kue kering.
Margarin juga bisa digunakan untuk membuat kue dan tekstur yang dihasilkan akan jauh lebih lembut dari butter. Selain itu, margarin dapat dijadikan untuk membuat buttercream yang memiliki tekstur lebih halus dan lembut. Bahkan, margarin dapat dipakai untuk menggoreng dan menumis.
5. Aroma
Perbedaan butter dan margarin juga terletak dari aromanya. Produk butter memiliki aroma yang lebih kuat dan terasa seperti susu. Sedangkan margarin aromanya lebih ringan dan lembut dari butter. Tidak heran, butter juga banyak dipakai untuk menambah aroma dalam setiap masakan karena dapat menggugah selera makan daripada margarin.
6. Warna butter dan margarin
Perbedaan butter dan margarin yang bisa dilihat oleh mata ada pada warnanya. Dalam hal warnanya, margarin lebih menarik dan menggugah selera. Biasanya butter memiliki warna kuning pucat, sedangkan margarin berwarna kuning cerah akibat pewarna makanan yang digunakannya agar terlihat mirip dengan butter.
7. Kandungan nutrisi
Dalam butter dan margarin, terdapat beberapa kandungan vitamin yang baik untuk kesehatan tubuh. Kandungan nutrisi butter dan margarin tidak jauh berbeda.
Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E, Vitamin B12, dan Vitamin K2 dapat kamu temui di butter. Margarin memiliki kandungan Vitamin A, Vitamin E, Vitamin K. Namun, kadar nutrisinya masih lebih tinggi margarin daripada butter.
8. Lebih sehat butter atau margarin?
Berdasarkan kadar lemak yang ada di dalamnya, margarin lebih sehat daripada butter. Margarin mengandung lemak tak jenuh yang dapat membantu menurunkan resiko penyakit kolesterol, penyakit jantung, dan meringankan peradangan. Dikarenakan terbuat dari bahan nabati, margarin juga kerap dipakai untuk program diet.
Di sisi lain, lemak jenuh dalam butter sering dianggap sebagai lemak jahat yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan kolesterol dalam darah. Karena adanya resiko tersebut, dianjurkan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
Itulah 8 perbedaan butter dan margarin yang bisa dapat kamu perhatian saat membelinya. Jangan lupa untuk tetap mengonsumsinya dalam batasan yang normal dan tidak berlebihan agar tidak memengaruhi kondisi kesehatanmu.
Semoga bermanfaat, Bela!
Penulis: Cesilia Sasanda Eka Putri Noveliana