Selain memelihara tanaman dan berolahraga di rumah, salah satu kebiasaan yang muncul selama masa pandemi COVID-19 berlangsung adalah ngemil. Makan makanan ringan menjadi salah satu hobi baru yang kita lakukan untuk mengatasi stres yang melanda kala pekerjaan menumpuk, tapi nggak bisa ke mana-mana.
Melihat fenomena ini, Mondelēz International, salah satu perusahaan makanan ringan kembali meluncurkan sebuah survei tahunan bertajuk "The State of Snacking 2020" guna menganalisa kebiasaan, wawasan dan tren ngemil pada konsumen di Indonesia dan sebelas negara lainnya.
Hasilnya? Banyak kebiasaan ngemil yang berubah selama masa pandemi ini. Apa saja perubahannya? Apakah kamu salah satu yang melakukan perubahan tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Pandemi COVID-19 meningkatkan kebutuhan camilan harian masyarakat
Lebih tinggi dari rata-rata global, ternyata 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya. Masyarakat Indonesia sendiri rata-rata mengonsumsi tiga kali makanan ringan per hari, yang melebihi jumlah rata-rata global. Tak hanya itu, ngemil juga dianggap menjadi hal yang sangat penting selama pandemi (64%).
Menanggapi temuan tersebut, Peneliti dan Pengamat Sosial Devie Rahmawati menjelaskan, dalam konteks masyarakat Indonesia, kebiasaan ngemil sudah menjadi bagian dari tradisi sejak dulu. Maka dari itu, tidaklah heran jika camilan banyak dipilih masyarakat di berbagai kesempatan, termasuk dalam hal mengisi waktu luang dan menghilangkan kebosanan.
"Kebutuhan masyarakat Indonesia akan makanan (camilan) tidak hanya menjadi pemenuh kebutuhan biologis, tetapi juga menjadi kekuatan sosiologis membangun konektivitas sosial, serta membantu mengendalikan suasana hati di kehidupan sehari-hari, bahkan meredakan tingkat stress yang timbul akibat suasana yang tidak menentu, seperti pandemi,” jelas Devie, dikutip dari virtual press conference yang diselenggarakan pada 12 Januari 2021 lalu.
2. Jadwal ngemil menjadi lebih spontan dan bervariatif
Lewat hasil survei tersebut, terungkap pula bahwa saat ini setiap individu berusaha mencari kenyamanan saat menikmati camilan, sehingga pemilihan waktu ngemil menjadi lebih spontan dan bervariatif.
Sebanyak 60% menyatakan bahwa jadwal ngemil mereka menjadi lebih tidak terencana dan berbeda setiap harinya. Data tersebut menunjukkan bahwa lebih banyak masyarakat Indonesia yang mengonsumsi makanan ringan untuk mencari kenyamanan di tahun ini (71%), dibandingkan dengan data pada tahun lalu (64%).
3. Camilan menjadi sumber kebahagiaan
Sebanyak 84% responden menyatakan bahwa camilan merupakan salah satu sumber kebahagiaan mereka. Tak hanya itu, 81% merasa camilan bisa memberikan semangat tersendiri sepanjang hari.
Mengenai manfaatnya bagi keluarga, 94% orang tua mengandalkan camilan untuk menghibur anak-anaknya selama pandemi. Bahkan, 77% orangtua telah menjadikan kebiasaan ngemil sebagai tradisi baru bagi keluarga. Hal ini merupakan imbas dari terbatasnya kegiatan di luar rumah, sehingga orangtua memilih camilan sebagai bentuk hiburan agar anggota keluarga lebih di rumah.
4. Masyarakat menjadi lebih bijak dalam ngemil
Pada tahun 2020, masyarakat merasa lebih sadar dan fokus pada camilan yang mereka makan, terutama saat mereka menikmatinya dalam kesendirian di rumah (67% menyatakan lebih sering menikmati camilan sendirian, dibandingkan sebelumnya).
Sebanyak 66% responden merasa lebih fokus dengan camilan yang mereka konsumsi dan merasa lebih sadar untuk mencari camilan yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Bahkan, mereka bisa menghabiskan waktu lebih hanya untuk memahami camilan tersebut (bagaimana aromanya, teksturnya dan rasanya) (sebanyak 75% responden).
5. Kebiasaan ngemil akan mengalami perubahan bahkan setelah pandemi berakhir
Berdasarkan kebiasaan semasa pandemi ini, banyak orang percaya bahwa cara menikmati camilan akan berubah selamanya, bahkan setelah pandemi berakhir. Sebanyak 69% responden percaya bahwa ngemil akan menjadi bagian dari kebiasaan baru (new normal).
Bahkan, 3 dari 4 orang indonesia memperkirakan tren ini akan terus berlanjut dan berencana untuk lebih memilih makan camilan sepanjang hari, dibandingkan makanan berat. Kamu kah salah satunya yang saat ini lebih memilih ngemil?
6. Pergeseran pembelian camilan dari offline menuju online
Survei kali ini juga mengungkap bahwa jumlah transaksi camilan secara online meningkat 33%, dibandingkan sebelum pandemi. Sebanyak 75% responden merasa lebih aman dan nyaman dengan membeli camilan secara online. Dalam hal menemukan jenis camilan baru, media sosial menempati pilihan teratas dengan dipilih oleh 54% responden.
Siap menghadapi tahun-tahun mendatang dengan kebiasaan ngemil yang berubah, Mondelēz International dengan produk-produknya yang ikonik seperti biskuit Oreo, cokelat Cadbury, dan Keju KRAFT siap menemani dan memenuhi kebutuhan camilan masyarakat Indonesia.
“Melalui survei State of Snacking ini, Mondelēz Indonesia semakin memahami kebiasaan ngemil masyarakat Indonesia di masa new normal ini, sehingga dapat menghadirkan camilan yang tepat, di waktu yang tepat dan membuatnya dengan cara yang tepat pula, dimana hal ini juga sejalan dengan komitmen perusahaan untuk Empower People to Snack Right," ungkap Prashant Peres, President Director Mondelēz Indonesia.
Apakah kamu salah satu yang juga memiliki kebiasaan ngemil yang berubah, Bela? Jika iya, selalu ingat untuk memilih camilan yang bergizi dan jangan terlalu berlebihan, ya!