Sore-sore memang paling pas jika kita menghabiskan waktu sambil menikmati segelas kopi ditemani dengan kudapan yang gurih dan manis. Kudapan ini, selain dapat memanjakan lidah, juga dapat menahan lapar sampai makan malam tiba.
Salah satu kudapan yang bisa kamu nikmati bersama kopi adalah baby dutch pancake. Camilan yang memiliki tekstur garing dan renyah ini kerap kali disangka berasal dari Belanda karena namanya. Sebenarnya dari mana asal kudapan baby dutch pancake ini? Simak lima faktanya berikut ini, yuk!
1. Bukan berasal dari Belanda
Karena kata ‘Dutch’ pada namanya, membuat masyarakat kerap mengira camilan ini berasal dari Belanda. Namun, tahukah kamu bahwa Baby Dutch merupakan camilan yang berasal dari Jerman dan mulai populer sejak 1942?
Penggunaan kata Dutch kemungkinan ada kaitannya dengan sebutan “Deutschland” yang sering digunakan sebagai nama lain Jerman.
2. Berbentuk raksasa
Meskipun dinamakan 'baby', namun ukuran dari baby dutch pancake tidaklah kecil. Saat baby dutch pancake yang wangi ini keluar dari oven, penampilan pertamanya akan membuat kamu terkejut! Adonan pancake bukan lagi datar, namun naik ke atas.
Bentuknya seperti mangkuk, mengikuti dan memenuhi pan yang sebelumnya masuk ke oven. Ukuran Baby Dutch Pancake bisa lebih besar 1,5 kali lipat daripada pancake yang biasanya, lho! Camilan ini cocok untuk sharing bersama orang terkasih.
3. Tekstur yang unik dan garing
Baby dutch pancake memiliki tekstur yang unik. Yakni, dengan bagian atas pancake yang lebih garing dan bagian bawah yang lebih lembut. Tekstur ini tentu berbeda dengan pancake biasa yang berbentuk bundar dan memiliki ketebalan yang sama.
Saat baby dutch pancake keluar dari oven, adonan yang panas dan ditambah es krim dan saus favorit, membuat berbagai sensasi rasa di mulut. Serunya lagi, baby dutch pancake cocok dengan bermacam topping. Mulai dari yang manis, seperti es krim dan aneka buah. Hingga yang asin, seperti sosis dan mayones.
4. Cara memasak yang berbeda dari pancake biasa
Kalau pancake dimasak dengan menuangkan adonan di pan datar dan menunggunya hingga cokelat keemasan, berbeda halnya dengan cara memasak baby dutch pancake, nih, Bela.
Cara memasak kudapan ini sedikit rumit dan membutuhkan waktu lebih lama. Yakni, adonan baby dutch pancake yang dituang di pan akan dipanggang ke dalam oven selama 20 menit. Jika kamu terburu-buru, camilan ini tidak direkomendasikan karena membutuhkan waktu memasak lebih panjang.
5. Topping daging paling digemari
Seperti yang sudah disebutkan pada poin sebelumnya, baby dutch pancake bisa kamu nikmati dengan beragam topping. Mulai dari yang asin, hingga manis. Salah satu yang menjadi favorit adalah topping daging.
Jika kamu ingin mencicipinya, salah satu restoran yang menyajikan baby dutch pancake adalah Restaurant Baby Dutch Pancake di Bandung. Di sini kamu dapat menikmati beragam baby dutch pancake dengan rasa gurih dalam berbagai varian.
Misalnya, Baby Dutch Steak Pancake dengan potongan daging tenderloin yang tebal dan juicy, Baby Dutch Chicken Alfredo dengan creamy spinach dan potongan daging ayam, Baby Dutch Margherita Pancake yang dilengkapi dengan sayuran sehat, serta Baby Dutch Triple Cheese Pancake dengan tiga jenis topping keju yang berbeda.
Untuk kamu yang suka berwisata kuliner, kudapan ini wajib dicoba, nih!