Dari nasi goreng hingga rendang, setiap resep di Indonesia merupakan perwujudan dari sejarah dan budaya bangsa. Di negara yang kaya akan sejarah dan tradisi seperti Indonesia, makan tidak hanya sekadar makan.
Tradisi, cerita, dan budaya dimasak dalam setiap resep, menciptakan masakan unik bercita rasa khas yang tinggi yang disukai banyak orang. Makanan Indonesia adalah produk dari resep kuno bangsa sendiri, disempurnakan oleh pengaruh dari budaya lain yang datang dari Belanda, Portugis, India, Tiongkok, hingga Timur Tengah dan beberapa negara lainnya yang pernah singgah di Nusantara.
Dari asal-usulnya hingga praktik modern, berikut ada 7 fakta menarik yang mungkin belum ketahui tentang masakan Indonesia.
1. Masakan Indonesia adalah penyederhanaan yang berlebihan
Sama seperti banyak hal di Indonesia yang beraneka, makanannya juga beragam. Setiap etnis di Indonesia memiliki resep unik khusus untuk budaya mereka. Masakan Padang yang populer, misalnya, menggunakan banyak cabai dan rempah-rempah untuk menghangatkan mereka yang memakannya, karena mereka tinggal di dataran tinggi yang dingin.
Di sisi lain, makanan manis Jawa, dipengaruhi oleh melimpahnya produksi gula pada masa kolonial. Selain pengaruh iklim dan sejarah, resep tradisional biasanya menampilkan bahan-bahan asli daerah itu.
Di Indonesia, satu hidangan bisa memiliki puluhan versi di berbagai daerah. Sate yang terkenal misalnya, memiliki setidaknya 20 resep berbeda yang diadopsi di berbagai daerah, tergantung pada selera lokal dan ketersediaan bahan.
Contohnya, sate lilit Bali menggunakan santan dan serai, bahan-bahan yang mudah didapat di daerah tersebut. Sate dari Padang di sisi lain, disiram saus seperti kari khas masakan Padang, atau sate madura yang disiram dengan bumbu kecap atau bumbu kacang.
2. Bukan makan jika tanpa nasi
Beras merupakan makanan pokok dalam diet (pola makan) orang Indonesia. Dewi beras, yang dikenal dengan Dewi Sri, sangat dihormati di Jawa dan Bali dan karena inspirasi ilahi ini, hampir semuan masakan datang dengan nasi–bahkan makanan yang mengandung karbohidrat seperti mi atau kentang.
Bagi banyak orang, makanan seperti roti, sereal, atau bahkan pizza hanya dianggap sebagai camilan, karena tidak dikonsumsi dengan seporsi nasi. Selain nasi, beberapa budaya di Indonesia memiliki makanan pokok lain seperti singkong, ubi jalar, dan jagung.
3. Masakan Indonesia dipengaruhi oleh masakan Tiongkok
Makanan Indonesia membawa banyak pengaruh dalam dirinya sendiri, tetapi imigran Tiongkok berkontribusi besar dalam membuat masakan Indonesia seperti sekarang ini. Ketika imigran Tiongkok menetap di Indonesia, setiap gelombang kedatangan melihat tradisi dan resepnya menyatu dengan budaya lokal.
Maka tak heran banyak restoran Tiongkok atau masakan Tiongkok menjamur di Indonesia. Bahkan nasi goreng yang terkenal itu diadopsi dari tradisi Tiongkok yang menggoreng nasi sisa di pagi hari.
Banyak masakan asal Tiongkok di Indonesia telah berasimilasi begitu dalam, sehingga banyak orang mungkin tidak menyadari asal-usulnya. Beberapa makanan Indonesia yang dipengaruhi oleh masakan Tiongkok, termasuk makanan jalanan yang populer seperti siomay, bakso, dan bakmi. Ada pula fuyunghai, capcay, hingga bakpau dan bakcang.
4. Indonesia dan makanan halal
Indonesia adalah rumah bagi populasi muslim terbesar di dunia, dan ini berpengaruh pada bidang makanan. Sejak kedatangan Islam di Nusantara, banyak resep tradisional yang dimodifikasi untuk memenuhi prinsip kehalalan. Salah satunya dengan mengganti daging babi dengan daging lainnya, seperti daging ayam, daging sapi, dan daging kambing. Saat ini, hidangan daging babi agak sulit didapat–kecuali di daerah dengan mayoritas non-muslim dan Chinatown.
5. Semuanya terasa lebih enak dengan sambal dan kerupuk
Beberapa dari kita mungkin belum merasa afdol jika makan tanpa sambal atau kerupuk. Ada puluhan resep sambal yang dikenal di Indonesia. Jika orang Prancis memasangkan makanan mereka dengan anggur, Indonesia menggunakan sambal tertentu untuk melengkapi hidangannya.
Begitu pula dengan kerupuk. Sambal dan kerupuk bisa datang dengan hidangan yang dipesan atau disediakan sebagai bumbu di meja restoran. Orang Indonesia bisa puas dengan makanan yang sangat sederhana asalkan ada sambal dan kerupuk untuk menemaninya.
Beberapa sambal terkenal seperti sambal matah, sambal terasi, sambal balado, sambal bajak, sambal bawang, sambal kacang hingga sambal rujak. Sedangkan beberapa kerupuk populer yang disukai banyak orang termasuk, kerupuk udang, kerupuk bawang, kerupuk kulit, kerupuk mi, kerupuk ikan, dan lainnya.
6. Kaya rempah-rempah
Indonesia adalah rumah bagi kepulauan Maluku, yang dikenal sebagai 'Kepulauan Rempah' dongeng yang dicari oleh negara-negara Eropa abad ke-16. Indonesia dikreditkan dengan memperkenalkan dunia pada permadani rasa dan sensasi baru.
Indonesia tetap menjadi salah satu produsen rempah-rempah top dunia, yang mengekspor pala, cengkeh, lengkuas, daun pandan, dan lainnya yang dimasukkan ke dalam banyak resep tradisional.
Rempah-rempah asli Indonesia segera bercampur dengan rempah-rempah lain yang diperkenalkan dari India dan Tiongkok, seperti kunyit, serai, dan daun bawang. Resep tradisional otentik mungkin mencantumkan hampir selusin ramuan dan bahan rempah-rempah untuk membuat satu hidangan, menghasilkan rasa yang luar biasa dan khas yang disukai banyak orang.
7. Makan bersama lebih baik
Banyak makanan Indonesia awalnya dibuat sebagai hidangan komunal, disajikan selama upacara tradisional, ritual, atau pertemuan. Orang Sunda, misalnya, memiliki tradisi yang disebut ngaliwet, yang dimulai dengan mengumpulkan uang untuk membeli bahan-bahan, dilanjutkan dengan memasak bersama dan kemudian menyantapnya secara berkelompok.
Karena porsi makanannya besar dan untuk kelompok, penyajiannya pun diletakkan di atas satu daun pisang besar. Rasa kebersamaan ini masih merupakan bagian penting dari pengalaman bersantap lokal, apa pun makanan yang disantap.
Itulah fakta menarik tentang masakan Indonesia yang mungkin belum kamu ketahui. Setuju, nggak, bela?