Indonesia dianugerahi tanah yang subur karena Indonesia adalah negara di garis khatulistiwa yang dikelilingi banyaknya gunung berapi. Makanya, nggak heran kalau banyak komoditas yang tumbuh dengan subur di Indonesia, salah satunya yaitu biji kopi.
Setiap daerah di Tanah Air menghasilkan kopi yang berbeda-beda. Mereka memiliki kekhasan tersendiri, serta cita rasa khas yang sudah menjadi bagian dari identitas mereka. Bahkan di antaranya sudah menjadi kopi yang populer di kancah internasional, lho.
Kopi lokal apa saja yang sukses mendunia? Yuk kenalan dengan 9 kopi yang paling favorit berikut ini!
1. Kopi Arabika Gayo, Sumatra
Salah satu jenis kopi yang cukup banyak kita dengar dan populer di kancah internasional adalah Kopi Arabika Gayo yang berasal dari provinsi Sumatra. Daerah penghasil biji kopi Gayo terbanyak adalah Aceh Tengah, Bener Meriah, dan sebagian Gayo Lues.
Kopi Gayo Aceh memiliki tekstur yang encer alias tidak terlalu kental. Jenis kopi ini juga memiliki tingkat keasaman yang seimbang. Menjadi jenis kopi yang aman untuk kamu yang bukan penyuka kopi asam.
Masyarakat Aceh punya cara penyajian tradisional yang khas. Bukan diseduh, tapi kopi dan air direbus dalam panci hingga mendidih, lalu dituang ke dalam gelas berisi susu dan gula.
2. Kopi Arabika Kintamani, Bali
Bukan hanya pulau Sumatra saja, nih daerah penghasil biji kopi yang terkenal. Kali ini ada kopi asal pulau Dewata, Kintamani. Kopi Bali Kintamani merupakan salah satu jenis kopi yang populer di Jepang, Eropa, dan Arab.
Ciri khas dari kopi Kintamani adalah rasanya yang sedikit pahit dan ada rasa jeruk. Rasa asam seperti jeruk ini berkembang sejak petani kopi menanam kopi di lahan yang sama dengan sayur mayur dan jeruk.
3. Kopi Arabika Toraja
Dibudidayakan oleh banyak orang di utara Makassar, Sulawesi Selatan, Biji Kopi Toraja telah menjadi kopi favorit bagi negara-negara Eropa Utara. Kopi Toraja merupakan salah satu jenis kopi terbaik di Indonesia yang memiliki rasa kayu manis atau kapulaga.
Uniknya lagi, Kopi Toraja biasanya tidak menyisakan after taste pahit yang bagi sebagian orang terasa mengganggu. Sensasi pahit yang ditimbulkan biji kopinya hanya ada di awal dan hilang dalam sekali teguk. Kopi Toraja dan mayoritas kopi lainnya yang tumbuh di Sulawesi cenderung punya rasa earthy, seperti rasa tanah atau hutan dengan kandungan asam rendah.
4. Kopi Arabika Java Ijen Raung
Biji kopi jawa Ijen Raung memiliki cita rasa yang eksotik dengan rasa pahit yang lebih tipis, tingkat keasaman yang lebih rendah, memiliki sedikit rasa cokelat dan sedikit pedas dengan aroma bunga hutan. Budidaya biji kopi ini terletak di Pulau Jawa bagian timur, tepatnya di Bondowoso, tepatnya di pegunungan Ijen dan Raung.
Kopi ini pertama kali diekspor pada tahun 2011 dan melejit di pasar luar negeri. Hingga 2016, Indonesia berhasil mengekspor 43 kontainer atau setara dengan 858,91 ton kopi.
5. Kopi Liberika Rangsang Meranti, Riau
Selanjutnya, ada kopi rangsang meranti dari Riau yang masuk ke dalam kopi jenis liberika. Berdasarkan situs disperin.riau.go.id, kopi Liberika dari Kepulauan Meranti telah menyabet sertifikasi Indikator Gegrafis (IG), dan dinyatakan sebagai salah satu hasil pertanian terbaik oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Nasional RI.
Kopi ini sangat populer di Malaysia dan Singapura sebagai dua negara tujuan ekspor terbesar. Rasa kopi stimulan memang unik. Hanya saja, jenis kopi ini memang dijual dengan harga yang cukup mahal, yaitu bisa mencapai Rp180-Rp200 ribu per kilogram, lho.
6. Kopi Arabika Flores Bajawa
Kekentalan cukup pekat, tapi tingkat keasamannya rendah. Berbeda dengan kebanyakan kopi di Indonesia, kopi Arabika dari kawasan Bajawa, Flores, Nusa Tenggara Timur, punya rasa dominan cokelat dan vanili dengan after taste yang sedikit nutty atau kacang-kacangan dan karamel di dalamnya. Amerika adalah negara tujuan sebagian besar ekspor kosmoditas kopi Flores Bajawa.
Kopi asal Flores, Indonesia ditanam di ketinggian 1.000-1.550 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tepatnya di Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
7. Kopi Robusta Temanggung
Nah, untuk jenis kopi yang stau ini kamu juga pasti sudah sangat familiar. Kopi Temanggung selama ini terkenal dengan aromanya yang khas, saat meminumnya kamu akan merasakan rasa pahit yang autentik dan menemukan rasa seperti tembakau di dalamnya.
Tentu saja kopi ini menjadi andalan negara-negara Eropa, Timur Tengah hingga Amerika Latin.
8. Kopi Wamena, Papua
Satu lagi kopi lokal dari timur Indonesia yang mendunia, yaitu kopi asal Papua, kopi Wamena. Kopi yang satu ini memiliki cita rasa yang unik, seperti aroma cokelat dan floral yang berpadu dengan rasa asam sedang.
Kopi jenis arabika ini ditanam di Lembah Baliem, salah satu pegunungan Jayawijaya dengan ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Uniknya, kopi yang ditaman secara tradisional ini ditanam tanpa pupuk kimia dan pestisida, lho.
9. Kopi Mandailing, Sumatra Utara
Nama tersebut diambil dari nama suku Sumatra Utara yang berasal dari wilayah Batak, Mandailing. Biji kopi ini tumbuh di tanah vulkanik pada ketinggian antara 750 hingga 1500 di atas permukaan laut di barat-tengah Sumatera, Aceh.
Jenis kopi ini memiliki tingkat keasaman yang cukup rendah, sehingga tidak akan menimbulkan asam lambung berlebih. Rasa Kopi Mandailing pun cenderung manis dan tidak terlalu asam, Bela.
Itulah ke-9 biji kopi lokal asal Indonesia yang mendunia. Mana saja yang sudah kamu cicipi? Bagaimana oendapatmu tentang rasa biji kopi tersebut?
Disclaimer: Artikel ini telah terbit di IDN Times dengan judul "7 Jenis Kopi Lokal Asli Indonesia yang Sukses Mendunia" yang ditulis oleh Putriana Cahya