Kopi menjadi salah satu komoditas penting yang terus dibudidayakan dan diperdagangkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kopi diolah menjadi minuman yang menjadi favorit oleh berbagai kalangan bahkan sudah menjadi gaya hidup bagi anak muda. Sejumlah kandungan dalam kopi baik untuk kesehatan. Selain sebagai penghilang kantuk, kopi juga mengandung vitamin B2, B3, kalium dan magnesium yang baik untuk otak.
Di Indonesia, umumnya menggunakan dua jenis kopi, yaitu robusta dan arabika. Keduanya sama-sama memiliki banyak peminat. Namun, tahukah kamu perbedaan antara keduanya? Berikut 7 perbedaan kopi robusta dan arabika yang sudah kami rangkum untuk kamu.
1. Lokasi tanam
Perbedaan pertama terlihat dari lokasi tanamnya. Tanaman kopi robusta hanya dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah yang ketinggiannya kurang dari 700 mdpl. Hal ini dikarenakan tanaman kopi robusta hanya akan berbuah pada suhu hangat antara 25-30 derajat celsius. Tanaman kopi robusta dapat tumbuh dengan ketinggian 4,5 hingga 6 meter. Meski tanamannya lebih rentan terserang hama, biji kopi yang dihasilkan tetap melimpah.
Sedangkan tanaman kopi arabika hanya dapat tumbuh di dataran tinggi. Kawasan dengan ketinggian 1000-2000 mdpl dengan suhu yang lebih sejuk antara 16-20 derajat celsius. Pertumbuhan biji arabika tidak akan optimal jika ditanam di dataran rendah, karena rentan terserang Hemileia Vastatrix (HV) atau penyakit daun karat. Tanaman kopi arabika dapat tumbuh mencapai ketinggian 2,4 hingga 4,5 meter.
2. Bentuk biji kopi
Perbedaan kedua terlihat pada bentuk biji kopi. Kopi robusta berukuran lebih kecil dan bentuknya cenderung lebih bulat. Teksturnya juga agak kasar. Sedangkan bentuk biji kopi arabika agak pipih dan berbentuk agak lonjong. Ukurannya sedikit lebih besar dan teksturnya juga lebih halus dari biji kopi robusta. Bentuk dan tekstur biji yang berbeda dari kedua jenis kopi ini akan mempengaruhi teknik roasting yang digunakan.
3. Aroma
Perbedaan selanjutnya terdapat pada aromanya. Biji kopi robusta yang belum disangrai memiliki aroma seperti kacang. Namun setelah disangrai, aroma kopi robusta menjadi lebih kuat. Sedangkan kopi arabika memiliki aroma yang lebih wangi. Aromanya seperti buah blueberry jika belum disangrai. Setelah disangrai, aroma yang dikeluarkan pun bisa seperti kacang-kacangan, buah hingga bunga.
4. Kadar kafein
Kadar kafein pada kopi robusta cukup tinggi, yakni berkisar 1,8% hingga 4%. Kadar kafein yang tinggi membuat rasa kopi robusta lebih pahit. Maka dari itu, kopi robusta tidak disarankan untuk penderita asam lambung karena akan menimbulkan rasa kurang nyaman pada lambung.
Sedangkan kopi arabika mengandung kafein lebih rendah, yaitu berkisar antara 0,9% hingga 1,4%. Ini menjadikan kopi arabika terasa lebih lembut dan tidak pekat saat diseduh. Kopi arabika juga lebih aman untuk penderita asam lambung.
5. Rasa
Perbedaan yang paling mendasar antara kopi yang satu dengan yang lain adalah soal rasa. Rasa kopi robusta agak pahit sehingga hanya cocok untuk para penggemar kopi strong. Sedangkan rasa kopi arabika dapat terpengaruh dari tanaman di sekitarnya.
Jika sekitar kebun kopi merupakan tanaman rempah, maka rasa kopi yang dihasilkan juga akan terdapat semburat rempah. Kopi arabika juga mengandung gula yang lebih tinggi sehingga rasanya lebih manis dan asam. Tak heran jika kopi arabika lebih mudah dinikmati dan menjadi kopi favorit banyak orang.
6. Jenis penyajian
Kopi arabika dapat dinikmati tanpa tambahan gula apapun karena rasanya yang lebih manis. Sehingga kopi ini cocok disajikan sebagai kopi original agar penikmat kopi dapat merasakan rasa asli dari kopi arabika.
Sedangkan kopi robusta dengan rasa yang lebih pahit, lebih cocok sebagai bahan campuran espresso, yang nantinya akan ditambahkan dengan susu dan cream.
7. Nilai jual
Perbedaan terakhir ada pada nilai jual. Keduanya berada pada rentang harga yang berbeda. Harga kopi robusta cenderung lebih stabil karena punya rasa yang cenderung sama, mudah berkembang dan lebih cepat panen. Kopi ini lebih banyak dijual dalam bentuk bubuk siap seduh yang dibanderol berkisar Rp20.000 hingga Rp30.000 per 200 gram.
Sedangkan kopi arabika memiliki rasa yang lebih beragam. Semakin unik rasa kopi yang dihasilkan, maka harganya semakin mahal. Terlebih jika persediaanya juga terbatas. Harga kopi arabika berkisar antara Rp45.000 hingga Rp60.000 per 200 gram.
Itu dia 7 perbedaan kopi robusta dan arabika yang wajib kamu tahu. Setelah membaca artikel ini, kamu sudah lebih tahu mau pilih kopi jenis apa kan, Bela?