Dari sekian banyaknya minuman, rasanya teh hijau bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menghangatkan tubuh. Manfaat dari teh hijau juga tak main-main bagi kesehatan. Termasuk kandungan antioksidan tinggi yang membuat otot lebih rileks dan menurunkan kadar toksin dalam tubuh.
Berbicara soal teh hijau, mungkin yang terpintas di benak adalah matcha atau teh hijau bubuk khas Jepang. Di Negeri Sakura, teh hijau tak hanya disajikan sebagai minuman segar yang menyehatkan. Tapi juga kerap diolah sebagai perisa pada es krim, makaron, kue, dan bahkan disulap menjadi minuman manis yang lezat.
Selain matcha, sekiranya ada 6 jenis olahan teh hijau khas Jepang yang cukup populer dan sering kali dikonsumsi oleh masyarakat Negeri Matahari Terbit tersebut. Penasaran?
1. Tencha
Kalau sudah familier dengan matcha, sudah sepatutnya kamu mengenal tencha yang merupakan bahan dasar pembuatan matcha sebelum diolah jadi bubuk halus Tencha sendiri adalah bentuk paling alami dari daun teh hijau yang memiliki warna hijau pekat dengan rasanya yang lembut.
Dalam proses pembuatan tencha, nantinya daun teh hijau dihindarkan dari paparan sinar matahari tiga minggu sebelum masa panen. Sebelum diolah jadi matcha, nantinya tencha dikukus dan dikeringkan tanpa digulung.
2. Matcha
Zaman sekarang, hampir semua minuman dan makanan manis dikreasikan dengan matcha. Masyarakat tentu sudah akrab dengan, mengingat banyak sekali bentuk minuman kekinian yang cukup digandrungi. Seperti green tea latte atau matcha cheese tea.
Walaupun rasanya pahit, matcha memiliki tekstur creamy dan menghasilkan sensasi unik di lidah jika dikombinasikan dengan aneka olahan kuliner dan minuman manis. Mengutip Wikipedia, matcha merupakan teh hijau berbentuk bubuk yang dibuat dari menggiling teh hijau hingga halus seperti tepung.
3. Sencha
Sencha adalah olahan teh hijau yang berasal dari daun teh camelian berukuran kecil. Dalam proses pembudidayaannya, sencha sengaja ditanam dan dibiarkan tumbuh di bawah paparan sinar matahari. Tekstur rasanya lembut dan aromanya lebih harum dan menyegarkan ketimbang gyokuro. Teh ini cocok untuk menghilangkan penat karena dapat melemaskan otot dan urat yang menegang.
Berbeda dengan teh hijau lainnya, sencha umumnya berwarna hijau keemasan, layaknya biasan sinar matahari yang menembus air teh.
4. Hojicha
Houjicha adalah sajian teh hijau yang sengaja dipetik paling akhir pada masa panen. Jenis teh hijau ini diproses melalui pemanggangan dan menghasilkan aroma smokey yang kuat. Jika umumnya teh hijau Jepang lainnya berwarna hijau atau kekuningan, hojicha justru berwarna merah kecokelatan yang dihasilkan dari proses pemanggangan.
Rasanya manis mirip karamel dan lembut di tenggorokan dengan kadar kafein yang rendah. Cocok buat kamu yang baru saja memulai hobi meminum teh.
5. Genmaicha
Tak hanya nikmat untuk diseruput, genmaicha juga menjadi teh kaya antioksidan dengan khasiat yang dapat meredakan berbagai penyakit. Termasuk meredakan radang persendian. Cocok untuk diminum bagi lansia, penderita penyakit sendi, atau rematik.
Genmaicha merupakan olahan teh khas Jepang yang dikombinasikan daun teh hijau dan beras merah yang dibakar. Teksturnya yang ringan dan segar, kontras dengan rasanya yang pahit bak kopi hitam. Walau begitu, teh ini biasa diminum sebagai obat dan disajikan hangat tanpa campuran apapun.
6. Gyokuro
Menurut Ratna Somantri, penulis buku Kisah & Khasiat Teh, Gyokuro merupakan sajian teh hijau khas Jepang yang terbilang unik dengan kualitas premium. Meski kalah beken dengan matcha dan sencha, gyokuro sendiri merupakan teh hijau dengan harga termahal di Jepang.
Keunikan dari teh berwarna hijau pekat ini terletak dari rasanya yang kompleks. Hadirnya rasa sedikit manis yang diperoleh dari proses pertumbuhan daun teh ini menambah meriah rasa di lidah. Gyokuro paling banyak dibudidayakan di Perfektur Uji yang terletak di perbatasan Kyoto dan Nara. Kota ini juga terkenal lama sebagai daerah penghasil teh terbaik di Jepang.
Dari keenam jenis teh hijau khas Jepang di atas, mana saja nih yang sudah kamu cicip, Bela?