Telur puyuh berukuran lebih kecil daripada telur unggas yang lain. Terlebih dari corak cangkangnya pun telur puyuh memunyai warna yang berbeda. Walaupun bentuknya yang kecil, namun ia tercatat sebagai sumber kolesterol yang tinggi. Tapi, jangan salah ya, kandungan baik yang ada di dalamnya juga sangat besar.
Jarang diketahui, inilah fakta tentang telur puyuh.
1. Berkhasiat mengobati diabetes
Diabetes merupakan salah satu penyakit yang sangat umum saat ini, setiap harinya ada peningkatan penderitanya. Hal ini karena kandungan gula darah yang tinggi di tubuh pasien. Nah, telur ini mengandung karbohidrat yang rendah, dan juga rendah kalori yang baik untuk mengendalikan gula darah.
2. Dapat membuat awet muda
Wah, fakta selanjutnya telur puyuh membuatmu awet muda. Hal ini karena adanya kandungan antioksidan, asam lemak esensial, selenium dan juga vitamin A, B dan E.
Antioksidan tersebut juga bisa disebut sebagai agen anti penuaan. Oleh karena itu konsumsi telur puyuh seperlunya, ya.
3. Bebas alergi
Kebanyakan orang mempunyai alergi terhadap telur ayam ataupun bebek. Akan tetapi telur puyuh nggak membawa alergi. Oleh karena itu telur ini sangat ramah untuk dimakan siapa saja, termasuk anak-anak dan para lanjut usia.
4. Berukuran lima kali lebih kecil dari telur ayam
Bentuknya yang mungil ternyata mempunyai ukuran lima kali lebih kecil dari telur ayam. Akan tetapi untuk khasiatnya jangan ditanya. Dua telur puyuh memiliki lebih banyak vitamin dari pada telur ayam.
5. Burung puyuh nggak membutuhkan pejantan untuk bertelur
Nah, fakta unik lainnya adalah burung puyuh betina ini dapat bertelur tanpa kedatangan para pejantannya. Burung puyuh jantan juga nggak berkokok.
Akan tetapi jika kamu ingin menetaskan atau menghasilkan anakan puyuh kamu harus memiliki burung puyuh jantan.
6. Burung puyuh mempunyai tingkat penetasan yang tinggi
Dibanding unggas lainnya, ternyata burung puyuh mempunyai tingkat penetasan yang tinggi. Tingkat penetasan adalah persentase reproduksi atau melahirkan anak ayam baru.
Nah, sudah persiapkan menu telur puyuhmu, Bela?