Pernahkah kamu mendengar istilah slow fashion? Istilah ini muncul seiring dengan adanya kesadaran bahwa fashion turut menyumbang limbah yang mampu merusak lingkungan. Slow fashion kemudian menjadi gerakan yang berpengaruh dalam menyelamatkan lingkungan.
Mau tahu lebih lengkap tentang apa itu slow fashion? Yuk, simak pembahasannya berikut ini.
1. Seperti namanya, slow fashion dibuat dengan proses lebih lambat, ini membantu barang fashion tidak cepat berganti mengikuti tren secara cepat.
2. Produk slow fashion juga cenderung dibuat untuk masa pakai yang lama sehingga tidak mudah usang lalu terbuang.
3. Dengan kelebihan masa pakai yang lama, tentunya bahan baku dalam pembuatan slow fashion juga lebih berkualitas. Contoh bahan yang biasa digunakan adalah katun, linen, dan tencel.
4. Bahan tencel dibuat dari serat kayu yang dapat diproduksi dengan sistem berkelanjutan (sustainable), jadi dapat didaur ulang dan tak terbuang percuma.
5. Karena dibuat dengan jangka waktu lebih lambat, produk slow fashion cenderung terbatas. Cocok untuk kamu yang suka dengan barang-barang eksklusif dan limited edition.
6. Sejumlah brand dan designer mulai menerapkan gerakan slow fashion dengan membuat handmade product yang dibuat dengan tangan sehingga lebih lama dan kualitasnya lebih tinggi.
7. Sebagai pengguna produk fashion, kamu juga bisa ikut dalam gerakan slow fashion dengan menggunakan konsep berkelanjutan (sustainable). Salah satunya dengan berbelanja produk fashion bekas yang masih layak dipakai kembali, sehingga tak terbuang menjadi limbah. Yuk, mulai gerakan slow fashion dari sekarang!