Sepanjang sejarah, perempuan telah mengenakan beragam bentuk sepatu untuk melindungi kaki mereka saat bepergian. Pada zaman dahulu, sepatu yang dirancang untuk para perempuan ini memiliki fungsinya masing-masing dan sering kali menggambarkan suatu era ikonik tertentu. Bahkan, beberapa sepatu di zaman dahulu juga dirancang untuk menunjukkan status sosial pemakainya. Meski dirancang pada zaman dahulu, sepatu perempuan ini sudah memiliki desain unik dan nyentrik hingga dihias dengan beragam motif serta warna menarik untuk menjadi pelengkap busana yang maksimal.
1. Model stilt shoes satu ini umum dikenakan oleh para perempuan Tiongkok di era Dinasti Qing pada abad ke-17. Memiliki desain nyaman tanpa hak tinggi, sepatu ini makin mempermudah para perempuan untuk bepergian di masanya. Nggak hanya nyaman, stilt shoes ini juga terlihat manis dengan motif floral yang bewarna-warni.
2. Lotus shoes, atau dikenal juga dengan sepatu teratai merupakan model sepatu yang dikenakan oleh para perempuan Tiongkok pada tahun 1800 hingga 1943. Dibuat sesuai dengan tradisi China Han, sepatu yang memiliki bentuk pointy unik ini didesain untuk membentuk kaki perempuan agar tetap kecil.
3. Populer di kalangan perempuan Italia mulai abad ke-15 hingga 17, chopines merupakan model sepatu yang identik dengan platform tingginya. Kegunaan platform tinggi pada sepatu ini adalah untuk mencegah pakaian para perempuan dari lumpur atau kotoran di jalanan. Nggak hanya itu, tinggi sol chopines juga berfungsi untuk menunjukkan status sosial sang pemakai.
4. Slap shoes atau dikenal juga dengan slap soles merupakan sepatu yang umum dikenakan oleh para perempuan Italia di pertengahan abad ke-17. Slap shoes memiliki sol datar yang dipasang hanya pada bagian depan sepatu dan tidak di bagian tumit. Fungsi dari sol datar ini adalah untuk mencegah bagian tumit sepatu tenggelam ke tanah yang lunak. Sepatu ini juga dinamakan slap shoes karena efek “menampar” tanah saat pemakainya berjalan.
5. Pada tahun 1700-an, para perempuan berstatus sosial tinggi di Perancis selalu totalitas dengan pilihan busana mereka. Nggak hanya gaun, para perempuan ini juga gemar mengenakan sepatu yang modis dan mewah. Pada masa tersebut, fashion sedang memasuki era Rococo yang dipopulerkan oleh Ratu Perancis Marie Antoinette. Nggak hanya sang ratu, para perempuan di era ini umum mengenakan sepatu mules bewarna soft yang dihias dengan mutiara hingga lace, memberikannya kesan extravagance, mewah, dan elegan.
6. Selama era Victoria di Inggris, para perempuan banyak mengenakan sepatu boots untuk keseharian mereka. Dibuat dari hard leather, sepatu boots ini dikenakan oleh semua kalangan perempuan mulai dari para pekerja hingga konglomerat. Boots ini juga dihias dengan beragam motif yang senada dengan gaun para perempuan. Motif pada boots ini semakin kreatif berkat bantuan mesin penjahit yang ada di era tersebut.
7. Menuju era lebih modern, para perempuan terlihat lebih modis, chic, dan sophisticated mengenakan sepatu peep toe heels yang trendi di tahun 1940-an. Identik dikenakan oleh para housewives, sepatu ini disebut sebagai salah satu sepatu vintage yang masih banyak dicari hingga saat ini. Beberapa desainer ternama bahkan masih mengutamakan desain peep toe heels untuk produk sepatu mereka.