Atmos Plaza Senayan Lebih Kekinian dengan Instalasi Seniman Lokal

Konsep toko Atmos Plaza Senayan yang keren

Atmos Plaza Senayan Lebih Kekinian dengan Instalasi Seniman Lokal

Seakan menjadi solusi bagi gaya hidup anak Jaksel yang nggak perlu jauh-jauh ke daerah Pusat, akhirnya Atmos mendarat di Plaza Senayan. Resmi baru membuka tokonya pada 19 Agustus 2021, Atmos yang terletak di lantai 2 ini langsung menyambut para sneakerhead dengan konsep toko yang super trendi.

Tetap dengan konsep ala stock room seperti pada toko pertamanya yang juga menggabungkan unsur Indonesia dan Jepang, Atmos Plaza Senayan tampak lebih luas dengan desain Infinite Glass. Namun yang mencuri perhatian adalah sudut instalasi yang dipersembahkan Atmos untuk pelaku industri kreatif Indonesia.

"Komitmen Atmos adalah mengembangkan sneaker culture dan lifestyle brands, yang juga selalu berusaha mendukung brand-brand pelaku industri kreatif Indonesia, dengan cakupan online and offline," kata Marcel Lukman, President Director Atmos Indonesia.

Atmos Plaza Senayan Lebih Kekinian dengan Instalasi Seniman Lokal

Kolaborasi dengan Seniman Lokal

Sejalan dengan budaya sneakers dan gaya kekinian anak muda, Atmos berkolaborasi dengan seniman lokal dari Yogyakarta, Uji Handoko Eko Saputro, atau juga dikenal dengan nama: Hahan. Dimana sang seniman sudah terkenal dengan berbagai karyanya yang memiliki pesan sosial yang dibalut ringan, seolah memberikan hiburan.

"Bagi saya Atmos cukup penting di movement sneaker dan street culture, dua elemen penting dalam membangun selera dan bahasa visual yang saya kerjakan selama ini. Saya merasa ada kesamaan semangat dan kultur dari Atmos dengan karakter visual dari karya saya, sehingga kolaborasi ini menjadi semacam tribute bagi budaya yang telah berpengaruh bagi praktik artistik saya." jelas Hahan.

Sudut instalasi pun dibuat menyerupai sebuah lapangan. Karya seni Hahan di toko Atmos Plaza Senayan ini terdiri dari ring basket berjudul Only Shooting Blue Chip Artist (¥€$ $IR) dan juga lapangan dan bola basket yang berjudul Theorem #1-15. Kedua karyanya ini merupakan bagian dari pameran tunggal Uji Hahan di tahun 2018, Wall Street Gymnastics.

"Salah satu eksplorasi yang menarik dan masih saya lanjutkan hingga saat ini adalah topik mengenai mekanisme pasar seni rupa. Simbol-simbol atletik dalam karya-karya di pameran ini merupakan analogi untuk mencerminkan kesamaan antara seniman dengan atlet, yaitu dituntut untuk selalu terdepan dan inovatif, dalam lingkungan yang penuh spekulasi dan kompetisi," kata Hahan.

Toko Offline dan Online

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved