Sejak selesai musim pertamanya, serial Emily in Paris punya penggemarnya tersendiri. Berdasarkan pengamatan saya pribadi, tayangan ini membuahkan hasil yang 50:50. Antara kamu suka banget atau nggak relate sama sekali. Dalam arti, karya Darren Star (berkaca pada Sex and The City) kan kerap dekat dengan kehidupan sehari-hari, namun buat beberapa penonton kisah Emily in Paris ini terlalu bak "dongeng". Tapi buat kamu yang suka banget, seperti saya, musim ketiganya ini dijamin lebih mengigit! Bukan semata karena fashion-nya yang semakin menjadi-jadi, namun semua karakternya berhasil dibahas lebih dalam dan saling terkait.
Kembali hadir dengan total 10 episode, durasi per episode-nya pun hadir agak panjang. Tetap mengangkat budaya dan kebiasaan Parisian, ceritanya langsung meneruskan keputusan Emily di akhir musim keduanya. Tanpa spoiler, di bawah ini saya akan sedikit menjelaskan (dan tease tipis) poin seru dari Emily in Paris season 3 yang akan tayang di Netflix pada 21 Desember ini.
1. Akankah Kisah Cinta Segitiga Masih Berlanjut?
Sejak kemunculan karakter Alfie, kisah cinta Emily mulai mendapatkan alur segar. Karakter Emily sendiri dibuat semakin dewasa dalam merefleksikan work life balance seperti yang sering dihadapi millennial/gen-z zaman sekarang. Di musim ketiga ini hubungan Emily dan Aflie sendiri semakin ke arah yang serius. Emily begitu fokus dengan hubungannya dan Alfie sebagai pasangan juga sangat fleksibel dengan kesibukan sang pacar (walau awalnya belum terbiasa). Lalu bagaimana dengan Gabriel? Nah pertemanan ketiganya pun menepis kecanggungan tersebut. Tapi ya namanya RomCom, pada waktunya kita akan tahu siapa yang sebenarnya pura-pura bahagia.
2. "Konflik" Persahabatan Emily dan Camille
Jika Emily dan Mindy bisa dikatakan adalah soulmate. Hubungan Emily dan Camille agak rumit digambarkan. Sama sekali bukan di zona "frenemies", di musim ketiga ini keduanya justru saling mendukung. Camille pun sangat jelas masih mengidolakan sosok Emily - entah karena bakat Emily yang mengurus akun perusahaan anggur milik keluarga Camille yang kaya raya atau karena Camille yang nyambung dengan teman baru Amerikanya ini. Keduanya jelas mengutamakan keterbukaan sebagai sahabat. Tapi mengingat "perjanjian" rahasia keduanya untuk tidak mengencani Gabriel telah dilanggar oleh Camille, konsekuensi atas hal itu tetap ada.
3. Babak Baru Bagi Sylvie dan Tim
Episode terakhir di musim kedua yang berjudul "French Revolution" menjadi lembaran baru bagi perjalanan karier Sylvie. Direktur agensi pemasaran ini akhirnya memutuskan untuk berdikari dengan para staf lokal yang tetap setia mengikuti dirinya. Ditemani tim inti, Luc dan Julian, hubungan Sylvie dan rekannya ini diceritakan lebih dalam. Jika pada musim awal hubungannya lebih antara bos dan karyawan, sekarang Sylive jauh lebih mengayomi Luc dan Julian yang kadang masih bertingkah tidak profesional. Ada satu momen menyentuh di mana Sylvie tampak begitu sayang dan menghargai suara karyawannya, dan itu bagus sekali dibawakan oleh raut Philippine Leroy-Beaulieu yang tegas namun "keibuan".
4. Setiap Karakter punya Kisah Mendalam
Nah ini jadi faktor penting nih kenapa kamu harus nonton Emily in Paris Season 3! Karena setiap karakter memiliki jalan cerita yang cukup seru untuk diikuti. Selain kisah Emily, ada perjalanan cinta Mindy dan karier bermusiknya, Sylvie versus Madeline (bos Emily dari kantor pusat Chicago) yang sangat menghibur dan bikin kesal, impian terbesar Gabriel, bahkan cerita Luc dan Julian mendapatkan porsinya masing-masing. Yang jelas banyak plot di sana-sini dengan twist yang cukup mengejutkan.
5. More Fashion!
Terakhir, sisi fashion nggak boleh ketinggalan untuk dibahas, karena sempat saya sebut di atas kalau taste fashion-nya semakin menjadi-jadi. Tangan dingin Marylin Fitoussi sebagai costume designer di musim ketiga ini berhasil menggambarkan karakter masing-masing begitu baik secara visual. Sebagai tokoh utama, gaya Emily sekarang mulai masuk unsur French chic-nya. Tetap dengan warna bold dan permainan motif, Emily jauh lebih dewasa dan terkesan profesional. Lebih sering tampil mengenakan celana, Emily mengalami "French Revolution" secara personal. Karakter lain yang nggak kalah mencuri perhatian dalam berpakaian adalah Mindy yang semakin teatrikal, Camille yang chic dan semakin bold, hingga gaya Sylvie yang selalu on-point!