Traveling jelas menjadi inspirasi utama bagi banyak desainer. Termasuk Tri Handoko setelah kepulangan dirinya dari Jepang. Kepadatan, aktivitas tinggi, dan kesibukan simpang raya Shibuya menjadi sesuatu yang ia kenang saat berkunjung ke negara matahari terbit tersebut. Pengalaman itu pun diolahnya ke dalam koleksi Fall/Winter 2017/2018 yang dinamainya Intersection. Berlokasi di Qubicle Center pada 9 Agustus kemarin, ia menggelar private presentation yang dihadiri oleh beberapa media, influencers, dan rekan selebriti seperti Cut Mini, Aida Nurmala, dan master couturier di bidang aksesori, Rinaldy Yunardi.
Pandangan humanisme dan kaitannya dalam fashion menjadi poin menarik untuk koleksi kali ini. "Aku mengagumi bagaimana mereka begitu teratur, rapi, begitu sopan, dan memikirkan dampak berbagai hal bagi orang lain sebelum bertindak," kata Tri Handoko yang ditemui setelah selesai presentasi. "Hal itu yang aku rindukan dari Jepang."
Sentuhan Asia memang hanya tampak pada beberapa pieces. Seperti structured vest jacket yang dibordir huruf kanji bertuliskan "Shibuya" dan "Intersection". Hidden detail ini menjadi oasis yang focal! Namun sisanya, koleksi ini tetap dalam jalur klasik khas Tri Handoko. Tailored, kokoh, dan androgini. Andy Yanata, salah satu influencer yang akrab dengan sang desainer, terlihat memadu-padankan berbagai item menjadi look yang unik. Kemeja berkerah ruffle, belted tailored pants, dan coat motif kotak-kotak terlihat dalam proporsi yang keren. Bahkan setelah itu coat bernuansa klasik tersebut beralih ke Anastasia Siantar yang menyempurnakan shirtdress dan kombinasi thigh-high boots-nya.
Kesimpang siuran pun tampak menarik! Lewat motif camo yang tangguh, mengimbangi koleksi yang didominasi warna natural. "Simpang siur" motif ini pun terlihat bagus saat sedang dipresentasikan pada model - lain saat digantung, piece per piece-nya tampak biasa (kecuali coat!). Tapi setelah dipertemukan dalam satu look... Crossing-nya begitu indah. Tidak terlalu crowded. Quite statement.
Things are getting better. Sejak dua koleksi sebelumnya, rec.ti.tude dan Lenient, saya masih ingat deklarasi Tri Handoko untuk berfokus pada akar kekuatannya, dan ia membuktikannya! So far, karyanya terasa rileks dan mengalir. Oh dan kembali ke soal coat, Anastasia Siantar yang jatuh hati terlihat seperti langsung membelinya. Bukan di-endorse! Tapi memang karena desainnya yang keren. Well I've said it twice.