Tahun ini PI Men's Fashion Week kembali digelar. Sedikit mengalami perubahan pada lokasi perhelatannya yaitu di The Warehouse, Plaza Indonesia, lantai 5, pekan mode yang khusus mempresentasikan koleksi fashion pria ini semakin dibanjiri penikmat fashion tanah air. Akan berlangsung selama empat hari berturut-turut, hari pertama PI Men's Fashion Week dibuka oleh show Rama Dauhan, Alleira Batik, dan Feby Haniv Pour Homme.
Namun malam itu keseruan hanya milik Rama Dauhan. Show-nya dihadiri oleh selebriti seperti Dwi Sasono yang datang dengan Widi Mulia, top model Advina yang men-support sang desainer dengan mengenakan rancangannya, Alex Abbad yang malam itu spesial berjalan untuk Rama, hingga para blogger-blogger pria yang cukup terkenal di dunia Instagram. Semua tamu yang datang dari dalam dan luar Jakarta berkumpul untuk melihat koleksi pembuka di pekan mode ini, sekaligus untuk eksis di platform sosial media masing-masing.
Mengambil tema ECCENTRICA, Rama Dauhan mengeluarkan koleksi fashion pria untuk pertama kalinya. Walau selama ini yang kita tahu kalau Rama merupakan desainer untuk pakaian wanita, nyatanya ia justru memiliki spesialisasi pada menswear sewaktu dirinya bersekolah. Sangat penasaran. Mengingat pada koleksi wanitanya, Rama sendiri tampak sering memasukkan unsur boyish yang sangat kerasa, dan sekarang ia akan membuat koleksi untuk pria yang diusahakannya untuk tidak terlalu feminin.
"Starting point dari koleksi ini seperti kawin silang dari dua kepribadian, dalam arti seperti sesuatu yang sangat naif dengan sesuatu yang sangat fun, itu yang ingin dikawinsilangkan," jelas Rama Dauhan. "Dari situ aku ingin membuat pakaian pria yang eksentrik, trendi, tapi tetap dibilang pakaian pria yang untuk pria yang tidak menjadikannya feminin."
Namun Rama is Rama. Pribadinya yang sudah nyentrik, tetap saja menghadirkan pakaian pria yang anti serius dan nggak maskulin-maskulin banget. Bahkan dalam palet warna maskulin seperti coklat, biru, hijau, ia tetap memasukan warna pink salmon sebagai twist-nya. Ditambah beberapa model androgyny yang muncul di atas runway, menjadi bukti kalau Rama mau menyampaikan bahwa karakter pria itu ada banyak dan zaman sekarang jangan takut untuk berekspresi.
Terlihat seperti koleksi kasual, tapi nyatanya tidak. Rama menjelaskan kalau koleksinya ini seperti memiliki "hidden luxury". Walau nyatanya hanya terlihat sebagian saja saat koleksi ini dipresentasikan, koleksinya menampilkan detail-detail kecil menarik seperti kerah jas terbalik, kancing, zipper, hingga benang yang memiliki warna berbeda.
Presentasi ini jadi lebih fun ketika Alex Abbad berjalan dengan penuh attitude dalam boiler suits abu-abu yang sudah "Rama Dauhan banget" - persis sama momennya saat Kelly Tandiono berjalan untuk show Rama Dauhan di JFW tahun lalu, fierce, namun yang ini versi prianya. Bukan kebetulan juga kalau saat itu Rama Dauhan mengenakan boiler suits coklat pada finale, so boiler suits means "Rama Dauhan banget kan"?! By the way, Alex Abbad tahu betul menghidupkan suasana. Tariannya berhasil menghibur para tamu yang seketika dengan sigap merekam tiap tingkah jenakanya.
Koleksi ECCENTRICA merupakan interpretasi keceriaan sirkus dalam gaya pakaian musim panas. Ini diwakili lewat motif-motif garis dan print yang terlihat nyentrik. Berkolaborasi bersama seniman Indonesia, Ruth Marbun, Rama menghapus estetika klasik pada busana pria. Motif pinstripe hadir penuh warna dan tidak beraturan. Trousers dibuatnya sangat lebar. Hingga kemeja dipotong asimetris.
Namun kesan nyentrik nyatanya tidak bisa diaplikasikan dibeberapa item. Rasanya jas garis-garis yang muncul di akhir show sudah tampak mewah tanpa harus ditambah bordir patches berbentuk nanas. Lain ketika Patrick Owen pernah bekerjasama dengan seorang ilustrator dan menaruh bordir patches anggrek di jas klasiknya, dan Danjyo Hiyoji yang menaruh motif mesin di setelan jasnya. Kesan mahal dan garis potongan yang sudah tepat dari jas diakhir show tersebut kurang masuk kalau disisipi sentuhan humor.
Show ECCENTRICA cukup menjadi angin segar dalam keragaman fashion pria di Indonesia. Walau "kesan sirkus" yang ditampilkan Rama Dauhan terlihat masih aman dalam busana yang nyaman. Tapi malam itu, lewat koleksi perdananya untuk pria, ia berhasil menyampaikan pesan: kalau pakaian pria itu tidak hanya berwarna hitam & putih saja di dunia ini. Masih banyak warna yang bisa dieksplor. Mungkin butuh waktu untuk membiasakan skill lamanya hidup kembali, wajar saja karena dirinya yang sudah bertahun-tahun menggeluti dan mempresentasikan banyak busana wanita. Anggap saja ini koleksi pemanasan Rama Dauhan dalam melirik market pria yang sekarang sudah sadar fashion dan berani tampil.