Terdengar awkward ketika balet menjadi sebuah subjek untuk koleksi fashion pria. Tapi Soetjipto Hoeijaja dengan para model pria berbalut tulle - dan bertelanjang dada, satu persatu berjalan tangguh di atas runway - berhasil menampilkan sisi lain yang out-of-the-box di perhelatan PI Men's Fashion Week 2016.
Soetjipto Hoeijaja selalu punya cerita yang ingin ia sampaikan lewat koleksinya. Di sini ia menceritakan tentang kehidupan seorang ballerina yang tough. Karena seperti yang kita ketahui mempelajari gerakan balet tidaklah mudah, butuh latihan keras bertahun-tahun untuk menampilkan sebuah gerakan yang begitu smooth dan bercerita. Mengambil gambaran tersebut, Soetjipto Hoeijaja menciptakan koleksi fashion pria dan wanitanya, No'om | No'mi, dalam kesan seksi dan misterius yang diberi nama "En Pointe".
"Aku tertarik dengan balet sejak beberapa kali aku traveling dan suka menonton pertunjukan balet dan film tentang itu," jelas Soetjipto Hoeijaja saat ditemui setelah show-nya. "Aku juga terinspirasi dengan cara mereka menghadapi hidup untuk menjadi seorang pebalet, dari kecil hingga menjadi sesuatu. Itu bukan seperti orang kreatif lainnya. Mereka harus puluhan tahun untuk belajar gerakan yang luar biasa. To be a ballerina is a gift from universe."
Koleksinya memang tampak mengadopsi kelembutan dari balet itu sendiri. Namun klasik balet hadir dengan sentuhan modern street yang kontemporer, eksentrik, dan unisex.
Di sesi pertama, sang desainer memang menampilkan sejati bahan-bahan yang berkaitan dengan penari balet. Para model pria tampak mengenakan berbagai pakaian berbahan tulle, atasan berdetail frills, dan berbagai bahan transparan.
Semua dikombinasikan dengan gaya No'om yang biasanya. Cropped vest, short jacket, sweater turtleneck Crabby yang ikonik, celana oversized, high pants, dengan shade of red yang kontras. Ini menjadikan look "ballerina pria" yang terlihat tidak gemulai didalam balutan bahan yang melambai.
Sementara di sesi kedua, Soetjipto Hoeijaja menunjukkan kalau inspirasi balet-nya bisa dituangkan ke dalam gaya busana street. Dibalut sentuhan rock n roll, sisi kreatif sang desainer muncul pada blazer yang di-rework dengan bagian perut yang terekspos. Semua tampak strong dengan penambahan aksen rantai, leather bondage, boots, walau para pria ini mengenakan celana ketat.
Kesan strong yang sama juga diterapkan pada koleksi No'mi kali ini. Para host seperti Tatyana Akman, Jessica Sutanto, Olivia Lazuardy, dan Dena Rachman, tampak berbeda dari gaya mereka yang biasanya tampil feminin. Tulle dress hingga jumpsuit off shoulder beraksen bondage yang dipakai oleh Olivia tampak masuk di karakter kesehariannya yang cewek banget.
Di koleksi No'om | No'mi kali ini, Soetjipto Hoeijaja berani mengambil resiko. Gaya ballerina yang dituangkan menjadi sebuah streetwear di Indonesia memang masih baru, dan akan sangat mencuri perhatian apabila dikenakan oleh pria. Baju-baju yang "adventurous" ini memerlukan kreatifitas untuk mengkombinasikannya dengan gaya busana sehari-hari. Pada akhirnya, koleksi ini menjadi personal statement untuk para pria yang berani tampil beda.