Nggak salah kalau show Danjyo Hiyoji dapat dikatakan sebagai show yang paling ditunggu oleh banyak orang. Always full house dan diisi oleh para pecinta gaya street yang mendominasi fashion scene tanah air. Show-nya selalu memiliki pembuka yang fenomenal, so far, koleksi terbarunya yang bernama Miyoharu yang dipresentasikan di Plaza Indonesia Fashion Week 2017, hadir dengan audio visual yang terbaik (shout out to Reuben Tourino). Ditengah pancaran bulan purnama dan daun-daun berguguran, Asmara Abigail membuka show dengan tarian yang energik sekaligus kharismatik.
Tapi sekali lagi, energi muda adalah core dari tiap show Danjyo Hiyoji. Walau ceritanya mengangkat kerapuhan seorang anak yakuza yang bernama Miyoharu, lewat karakter fiksi ini Dana Maulana dan Liza Mashita surprisingly tampil nggak "seribet" biasanya - tanpa banyak aksen cutout dan gaya asimetris yang biasanya muncul. Alih-alih, koleksi yang dipengaruhi oleh kultur Jepang ini lebih clean dengan potongan-potongan busana kimono yang mendominasi.
Luaran yang biasanya jadi andalan dari Danjyo Hiyoji kali ini tampak tidak terlalu standout tapi masih menarik berkat goresan ilustrasi dari Filikh Raja. Dan untuk pertama kalinya ada tube dress di koleksi Danjyo Hiyoji. Namun 'hidden message' yang justru menarik adalah detail kecil dari logo Danjyo Hiyoji yang tampak di tali sandal bakiak dan pada ujung belt di kimono yang menjadi busana penutup show-nya. Menandakan kelanjutan dari kampanye #WeAreDanjyoHiyoji yang terus diperkenalkan oleh sang desainer di sosial media.
Mungkin ini tidak se-bold biasanya, dan rasanya masih banyak hal-hal yang bisa dieksplorasi di sini, terlebih kultur Jepang adalah kiblat utama dari Danjyo Hiyoji. Namun pada akhirnya, sebuah applause patut diberikan karena kestabilan dari brand ini. Danjyo Hiyoji memiliki aspek loyal, disiplin, respect, dan honor - layaknya seorang yakuza.