Isu politik ternyata tidak hanya meramaikan New York Fashion Week, nyatanya 'suara-suara' memberontak ini dilanjutkan oleh para desainer di London Fashion Week (LFW). Hampir selama sepekan ini para desainer di LFW melanjutkan tren 'political statement' yang memang lagi booming. Pastinya - bisa ditebak - tren ini juga akan meramaikan Milan dan Paris Fashion Week.
Condong ke arah LGBT, desainer Ashish menampilkan model dalam parade runway yang penuh warna. Dari efek glitter, warna-warna pelangi, dengan berbagai pesan bertuliskan "More Glitter Less Twitter", "Nasty Woman", "Why Be Blue When You Can Be Gay?", dan "Love Sees No Color". Pesan tentang Twitter ini memang menyindir cara Presiden Donald Trump yang sering bersua lewat sosial media.
Sementara jika kita sedikit kilas balik ke New York Fashion Week, banyak juga desainer yang menampilkan berbagai koleksi fashion dengan pesan politik yang kuat. Sebut saja Christian Siriano, Jonathan Simkhai, dan Prabal Gurung.
Sumber foto: Kim Weston Arnold / Edward James / Yannis Vlamos