Wilsen Willim menjadi perancang pertama yang memamerkan koleksinya di The Langham Fashion Soiree, sebuah perhelatan mode pertama dari kolaborasi Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) dan hotel The Langham Jakarta, pada Rabu (1/11). Koleksi ini terinspirasi dari figur perempuan yang berani cerdas. “Mereka adalah figur perempuan yang tak hanya berkarakter namun juga memiliki kepribadian kuat, berharga, dan berpengaruh dalam hidup saya,” ujar Wilsen Willim.
Selayaknya sebuah cerita yang kadang terhenti dan bersambung oleh titik dan koma, Wilsen Willim menghadirkan koleksinya kali ini untuk menemani para ‘wanita Wilsen Willim’ dalam tiap helai potongan kehidupan mereka. “Saya ingin para wanita yang mengenakan karya saya menjadi lebih percaya diri dalam berkarya dan berkegiatan,” tutup penjelasan Wilsen Willim untuk koleksinya kali ini.
1. Melalui koleksi terbaru bertajuk "titik koma", Wilsen Willim ingin ingin mendefinisikan kembali sosok-sosok perempuan Wilsen Willim. Melihat figur perempuan urban yang berani, cerdas, kuat, tegar, dan bebas dalam menjalani hidupnya, menjadi inspirasi utama pada koleksinya kali ini.
2. Wilsen Willim menuangkan imajinasinya ke dalam 30 look pakaian ready-to-wear berpotongan longgar dengan fokus siluet pada bagian pinggang ramping dan bahu yang kuat.
3. Nuansa warna putih dan hitam mendominasi koleksinya, dengan beberapa sentuhan pattern warna secara minor dan aksen serupa kebiruan denim pada beberapa potong pakaian.
4. Material seperti jacquard, poplin, katun, tulle, renda, dan denim katun dirancang Wilsen Willim menjadi potongan kemeja, celana, rok, blazer, mantel, atasan kebaya kontemporer, dan atasan asimetris. Pengaplikasian teknik serut, lipit, potongan tinggi, sulaman jelujur, payet, dan cantuman pelintir turut membangun volume dan tekstur pada tiap rancangannya.
5. Menutup koleksi ini, Wilsen Willim turut menghadirkan beberapa potong pakaian berbahan batik yang dalam beberapa tahun terakhir kerap mengeksplorasi wastra dalam berkarya.
