Memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78, Starbucks mengeluarkan city collection merchandise terbarunya dengan berkolaborasi bersama fashion brand, Purana. Koleksi Purana + Starbucks ini menampilkan total 9 desain yang menonjolkan keragaman kain dari beberapa kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Medan, Makassar dan Lombok, serta desain spesial yang merepresentasikan Indonesia.
Starbucks dan Purana memulai kolaborasi dengan mengambil kain tradisional untuk menggemakan kembali Batik sebagai warisan budaya Indonesia melalui 9 desain yang terinspirasi dari berbagai kain tradisional yang telah disahkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.
1. Indonesia
Motif Indonesia terinspirasi dari Batik Sekar Jagad yang berasal dari Bahasa Belanda ”kaart” yang berarti peta dan ”jagad” yang berarti dunia. Motif ini melambangkan makna keindahan dan keluhuran hidup di dunia penuh perbedaan yang hidup berdampingan.
2. Jakarta
Bercerita tentang motif Pencakar Langit atau Batik Pencakar Langit yang menyerupai gedung-gedung tinggi dan mencerminkan kondisi Kota Jakarta serta motif Pucuk Rebung yang berbentuk deretan segitiga yang saling berhadapan atau berlawanan.
3. Bandung
Mengangkat Motif Bunga Patrakomala dan Burung Kutilang yang menjadi maskot flora dan fauna kota Bandung ditambah aksen Mega Mendung.
4. Surabaya
Mengangkat motif Ujung Galuh di mana kawasan Ujung Galuh merupakan cikal bakal terbentuknya kota Surabaya, dipadukan dengan siluet Bambu Runcing, Tabebuya, Semanggi, dan hiu/buaya.
5. Bali
Menampilkan motif Gringsing dan kain Bebali, ditambah unsur bunga kamboja yang merupakan siluet pura yang umum di Bali.
6. Yogyakarta
Menggunakan motif Ceplok, Parang, Kawung dan Udan Iris yang sangat khas dengan kota Yogyakarta.
7. Medan
Terinspirasi dari motif kain Sipirok yang bermakna, yaitu berupa petuah, harapan, dan doa serta silsilah keluarga masyarakat Sumatera Utara. Dan Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi penghasil kopi terbaik di Indonesia karena didominasi oleh daerah pegunungan yang cocok untuk ditanami biji kopi.
8. Makassar
Mengangkat motif kain Koffo dengan aksen Kapal Phinisi. Penggunaan kapal Phinisi sebagai aksen batik melambangkan masyarakat Makassar kuno yang menggunakan kapal ini untuk berlayar ke daerah lain.
9. Lombok
Motif Keker/Merak digambarkan dengan sepasang burung merak yang bertengger di pohon, melambangkan kedamaian, kebahagiaan, cinta yang suci dan abadi. Motif kain Tenun Bima adalah kain tradisional Lombok.