SMEG, perusahaan elektronik high-end Italia yang memproduksi peralatan dapur stylish dengan sentuhan urban dan retro, dengan bangga mengumumkan kolaborasi terbaru dengan desainer ternama Indonesia, Didiet Maulana. Kolaborasi eksklusif ini diwujudkan dalam bentuk kulkas yang dilukis tangan oleh Didiet Maulana, menggabungkan motif khas Italia dan batik Indonesia. Showcase ini bertujuan untuk merayakan serta memperkuat koneksi budaya antara Indonesia dan Italia sekaligus menandai pembukaan Indonesia Design Week 2024 yang pertama kali diselenggarakan oleh Indonesia Design District di PIK 2.
Nicky Kusuma, Direktur PT Casa Toffin Indonesia selaku distributor tunggal SMEG Indonesia menyampaikan, “Sejak dulu, SMEG telah menjadi lebih dari sekadar produsen peralatan dapur, tetapi juga sebuah design statement. Dengan desain yang ikonik, seperti seri 50’s Style yang retro, kami berkomitmen untuk menghadirkan produk yang tidak hanya indah, tetapi juga fungsional. Kami bangga bisa membawa SMEG ke Indonesia dan memberikan akses lebih luas kepada para pecinta desain dan inovasi di sini.”
Michella Olivia, Marketing Manager SMEG Indonesia, menambahkan, "Ketika kami mulai merencanakan kolaborasi dengan Didiet Maulana, kami sangat antusias dengan potensi yang ada. Kami ingin menciptakan sesuatu yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga menyimpan cerita budaya yang menarik. Proses kolaborasi ini dimulai dengan serangkaian diskusi untuk mengeksplorasi visi bersama, memastikan desain yang dihasilkan dapat merefleksikan identitas kedua pihak. Kami sangat bangga bisa menghadirkan karya yang mencerminkan harmoni antara warisan seni kontemporer Indonesia dan modernitas, serta membawa kebudayaan Indonesia ke panggung internasional melalui brand SMEG."
“Saya merasa terhormat dengan kesempatan untuk menciptakan desain ini. Seluruh proses pengerjaan memakan waktu tiga minggu dan setiap momennya dipenuhi arti yang mendalam dan penghormatan untuk budaya dan seni di dalamnya. Desain yang saya buat dimaksudkan untuk merayakan keunikan kedua negara. Filosofi di balik motif ini adalah, layaknya bunga, manusia tumbuh dan berkembang melalui pengalaman hidup. Kehidupan adalah tanahnya dan metamorfosis manusia dilihat dari bagaimana kita berkembang,” ucap Didiet Maulana, Founder & Creative Director IKAT Indonesia sekaligus fashion designer.