Penggemar olahraga lari pasti paham soal pentingnya memilih sepatu yang tepat. Secara pribadi, aku yang masih pemula dalam olahraga lari juga akhirnya memahami betul tentang hal ini.
Aku belajar untuk mencari sepatu dengan kontur dan bantalan yang empuk sehingga bisa menopang kaki dengan baik saat berlari. Belum lama ini, aku mencoba sepatu Nike Air Zoom Pegasus 35 yang terbaru.
Apa sih yang membedakan dari koleksi sebelumnya?
▪ Bagian lidah sepatu yang berlekuk untuk memudahkan pasang atau dilepas.
▪ Para perancang memindahkan lubang di bagian bawah untuk membuka dan memberikan kelenturan di bagian kaki.
▪ Kerah sepatu diarahkan jauh dari Achilles untuk menambah kenyamanan, pergeseran desain yang berasal dari masukan Farah.
▪ Bagian tumit yang miring membantu saat menyentuh landasan (ditambah, terlihat cepat dan modern).
▪ Airbag Nike Zoom yang diartikulasikan sepenuhnya terinspirasi oleh Nike Zoom Vaporfly 4%. Para perancang menggabungkan dua airbag yang digunakan dalam Pegasus sebelumnya menjadi satu yang meniru bentuk pelat serat karbon melengkung 4%. Bentuk baru menawarkan bantalan responsif yang meningkatkan transisi dan fleksibilitas.
▪ Siluet perempuan menampilkan busa cushion yang sedikit lebih lembut yang dibuat khusus untuk kaki perempuan.
Nike Air Zoom Pegasus 35 Sole Unit
Sepatu yang telah dihadirkan lebih dari 3 dekade ini dikembangkan dengan bevelled heels dan rubber outsole strip untuk membantu menopang kaki agar dapat mendarat dengan posisi yang tepat.
Nike Air Zoom Pegasus 35 Upper Info
Sama dengan versi Pegasus lainnya, Nike Air Zoom Pegasus 35 memiliki flywire-hooked lacing berjumlah empat. Lalu sepatu ini juga diciptakan dengan mesh upper dan eksternal layer untuk mengunci kaki lebih aman serta bisa bergerak lebih bebas.
Impresi Awal
Kesan pertama yang dirasakan saat mencoba Nike Air Zoom Pegasus 35 ini adalah bobotnya ringan dan solnya yang tebal. Meski awalnya sedikit khawatir terhadap ketebalannya, rupanya sol ini terasa sangat empuk dan responsif. Lalu, bagian outsole terlihat tidak tebal, tapi tampaknya cukup tahan lama. Selain itu, bagian dalam yang cukup nyaman dan mengunci kaki dengan baik. Namun, jika kamu ingin membeli sepatu ini dan biasa menggunakan 2E (lebar), sebaiknya ambil satu size yang lebih besar. Pasalnya, sepatu ini memiliki bagian depan yang narrow (B) atau sempit.
Pengalaman berlari memakai Nike Air Zoom Pegasus 35
Aku juga sempat merasa khawatir dengan desain upper yang tebal karena takut terasa panas. Namun ternyata saat dipakai berlari, Nike Air Zoom Pegasus memang sedikit terasa hangat tapi tetap terasa nyaman berkat bahan mesh yang dikenakan. Untuk foot strike, sepatu ini terasa bouncy dan transisi mulai dari forefoot, midfoot, dan heel terasa lebih smooth. Saat menambah kecepatan lari, sepatu ini semakin nyaman dipakai dan solnya terasa makin responsif.
Kesimpulan
Nike Air Zoom Pegasus 35 layak dipertimbangkan untuk kamu yang masih pemula. Pasalnya, sepatu ini memang diciptakan untuk pelari di berbagai level. Tak hanya desainnya nyaman, sol yang responsif dengan siluet kaki khusus perempuan sangat membantuku berlari dalam jarak dekat maupun jauh.
Pro:
- Outsole yang tahan lama.
- Bagian upper mengunci kaki dengan baik.
- Tali sepatu yang sedikit membuat ruang di bagian depan kaki lebih bebas bergerak.
- Sol responsif membuat pendaratan kaki dan transisi lebih nyaman.
Kontra:
- Terasa sedikit hangat saat berlari.