Nggak melulu indah dan modis, nyatanya beberapa tren fashion justru menyiksa para pemakainya. Hal ini banyak dirasakan para perempuan di zaman dahulu. Demi terlihat menarik, mereka rela memakai fashion item yang berbahaya bagi kesehatan.
Yuk, simak selengkapnya deretan tren fashion paling ekstrem dan berbahaya sepanjang sejarah! Scroll ke bawah untuk lihat selengkapnya.
1. Sekitar abad ke-16, tren pinggang ramping diyakini mampu membuat penampilan lebih menarik. Korset pun berlomba-lomba dipakai seketat mungkin untuk mendapatkan pinggang yang kecil. Ini mengakibatkan banyak perempuan yang menderita sesak nafas, pendarahan, bahkan sampai meninggal dunia.
2. Masyarakat Tiongkok memiliki tradisi foot binding sejak abad ke-10. Perempuan pada masa itu diharuskan memiliki kaki kecil dengan telapak tidak lebih dari 10 cm. Melambangkan kesetiaan, tren foot binding dilakukan untuk mendapat status sosial dan menjadi syarat wajib bagi perempuan yang ingin menikah.
3. Bagi Suku Kayan di Myanmar, memiliki leher panjang jadi simbol kecantikan. Para perempuan dari suku tersebut sejak dini mulai menggunakan semacam cincin dari bahan kuningan yang ditumpuk sepanjang leher. Tren ini tentunya berbahaya bagi kesehatan tulang dan otot leher.
4. Pada era Victoria, gaun dengan warna scheele green banyak diminati kaum perempuan. Namun, warna spesifik ini hanya bisa didapat dari senyawa arsenik. Karena pewarnaannya menggunakan zat berbahaya tersebut, banyak perempuan yang memakai arsenic dress ini menderita sakit hingga meninggal dunia.
5. Tren sepatu berhak tinggi chopine populer di abad ke-15 dengan ketebalan sol hingga 20 inci. Awalnya, sepatu chopine dikenakan oleh perempuan bangsawan Italia supaya gaun panjang mereka tidak kotor terkena lumpur dan tanah. Namun para pemakainya tak jarang mengalami sakit di bagian kaki bahkan hingga kecelakaan akibat terjatuh ketika berjalan.
